Metode Pembelajaran Menulis Kelas VIII Leader Class

Tabel 19: Observsi Kegiatan Pembelajaran 2 Menulis Teks Iklan, Slogan atau Poster Kelas VIII Leader Class No. Aspek Penelitian Deskripsi Hasil Pengamatan 2. Pelaksanaan Pembelajaran Metode Pembelajaran Metode yang terapkan dalam pembelajaran adalah metode ceramah dan metode diskusi. Metode ceramah digunakan oleh guru dalam memberikan instruksi kegiatan yang akan dilakukan siswa. Metode diskusi digunakan saat guru meminta siswa mengidentifikasi struktur dan macam teks slogan. Tabel 20: Observsi Kegiatan Pembelajaran 3 Menulis Teks Iklan, Slogan atau Poster Kelas VIIILeader Class No. Aspek Penelitian Deskripsi Hasil Pengamatan 2. Pelaksanaan Pembelajaran Metode Pembelajaran Metode yang digunakan yakni metode ceramah dan metode diskusi. metode ceramah digunakan guru untuk menjelaskan materi tentang ciri kebahasaan teks iklan dan slogan, sementara metode diskusi diterapkan saat guru meminta siswa mendiskusikan ciri kebahasaan yang terdapat dalam teks slogan. Tabel 21: Observsi Kegiatan Pembelajaran 4 Menulis Teks Iklan, Slogan atau Poster Kelas VIII Leader Class No. Aspek Penelitian Deskripsi Hasil Pengamatan 2. Pelaksanaan Pembelajaran Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan adalah penugasan dan diskusi. Metode penugasan diterapkan guru saat guru meminta siswa untuk menuliskan informasi yang ada dalam teks slogan. Metode diskusi diterapkan saat guru meminta siswa mendiskusikan informasi dalam teks slogan. Berdasarkan catatan observasi dan pengamatan kegiatan pembelajaran, metode ceramah digunakan guru saat menjelaskan materi tentang ciri kebahasaan teks slogan. Metode inkuiri dan kontekstual digunakan guru saat menggali pengetahuan siswa tentang iklan dan slogan dan mengaitkannya dengan iklan dan slogan yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan metode pemodelan digunakan guru saat memberi contoh slogan yang diunduh dari internet kepada siswa. Metode penugasan diterapkan guru saat menugaskan siswa mengamati iklan dan slogan yang ditemukan di koran. Metode diskusi digunakan guru saat meminta siswa mendiskusikan isi dan informasi yang terdapat dalam slogan. Gambar 2: Siswa Kelas VIII Leader Class Melakukan Diskusi Keaktifan siswa terakomodasi dengan diterapkannya metode diskusi. Siswa melakukan diskusi dengan bertanggungjawab. Berdasarkan pengamatan, siswa senang menyampaikan pendapat dalam kegiatan diskusi. Siswa kelas VIII Leader Class terlihat lebih aktif dalam kegiatan diskusi jika dibandingkan dengan siswa kelas VII Leader Class. Perbedaan karakteristik siswa tersebut menyebabkan pelaksanaan diskusi di kelas VIII Leader Class lebih baik dari kelas VII Leader Class. Diksusi di kelas VIII Leader Class lebih terarah dan sesuai tujuan pembelajaran. Setelah diskusi selesai dilakukan, siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Karakteristik siswa Leader Class yang aktif terlihat dalam kegiatan presentasi. Setiap kelompok berebut untuk mendapatkan giliran presentasi. Peserta presentasi pun tidak kalah aktif. Mereka berebut mengajukan pertanyaan pada kelompok presenter. Beberapa kelompok presenter kewalahan menjawab pertanyaan yang diajukan. Guru memberikan saran agar setiap kelompok hanya menerima 3 pertanyaan dalam setiap presentasi. Saran tersebut disepakati oleh semua siswa dan kegiatan presentasi kembali berjalan dengan kondusif. Guru mengajak seluruh siswa memberikan apresiasi untuk kelompok presenter dengan memberikan tepuk tangan di akhir kegiatan presentasi. Guru menjelaskan materi kemudian dibentuk kelompok diskusi, lalu dipresentasikan. Cuplikan wawancara siswa kelas VIII program Leader Class, terdapat pada lampiran V Berdasarkan cuplikan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa guru menyampaikan materi dengan metode ceramah, kemudian guru melanjutkan kegiatan pembelajaran dengan metode penugasan dan metode diskusi. Guru merancang kegiatan pembelajaran dengan metode-metode tersebut agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar dan terstruktur. Metode-metode tersebut juga sesuai dengan alur berpikir siswa sehingga melatih siswa untuk berpikir secara sistematis. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Suyono dan Hariyanto 2011: 19 yang mengungkapkan bahwa metode pembelajaran adalah seluruh perencanaan dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilakukan. Guru merencanakan dengan matang metode- metode yang akan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Pemilihan dan waktu penerapan metode pun harus direncanakan dengan baik. Berdasarkan wawancara dengan guru, pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan siswa. Maka dari itu tidak tertutup kemungkinan untuk guru menggunakan metode yang lain. Metode lain yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi yaitu metode inkuiri dan metode pemodelan. Metode inkuiri digunakan guru dalam kegiatan menggali pengetahuan awal siswa tentang materi teks iklan, slogan, atau poster. Sedangkan metode pemodelan digunakan oleh guru saat guru memberikan model-model teks iklan, slogan, atau poster yang berasal dari internet. Metode pembelajaran juga mempunyai indikator ketercapainnya. Indikator pelaksanaan metode tidak terdapat dalam RPP. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru, keberhasilan metode pembelajaran dapat dilihat dari hasil evaluasi pengetahuan dan keterampilan siswa. Hasil evaluasi juga dapat dijadikan tolok ukur pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode-metode tersebut. Menurut guru, pelaksanaan metode pembelajaran berjalan dengan baik. Guru mampu mengakomodasi keaktifan siswa dengan menggunakan metode- metode pembelajaran tersebut. Namun terdapat satu kendala pelaksanaan metode pembelajaran di kelas VIII program Leader Class yaitu penggunaan bahasa. Guru mengaku terkendala dalam hal bahasa karena siswa Leader Class berasal dari seluruh wilayah di Kabupaten Cilacap. Terdapat beberapa siswa yang tidak mampu memahami kosakata bahasa Indonesia yang disampaikan guru. Kadang kita bisa menggunakan bahasa Indonesia secara mutlak, tapi kadang tidak bisa jadi saya harus menjelaskan dengan bahasa daerah. Kan siswa kelas ini tidak semuanya dari kota ya Mbak, jadi kadang ada istilah- istilah tertentu yang tidak dapat mereka mengerti. Cuplikan hasil wawancara guru kelas VIII program Leader Class, terdapat pada lampiran IV Hal tersebut wajar terjadi karena siswa Leader Class berasal dari seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Cilacap. Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut diatasi dengan digunakannya bahasa daerah untuk menjelaskan kosakata yang tidak dipahami oleh siswa. Apabila ada siswa yang tidak memahami salah satu kosa kata yang disampaikan oleh guru, maka guru akan menjelaskan arti kosakata tersebut dengan menggunakan bahasa daerah.

4. Media Pembelajaran Menulis Kelas VII dan VIII Leader Class

a. Media Pembelajaran Menulis Kelas VII Leader Class

Media pembelajaran merupakan komponen penting yang mendukung pelaksaanaan kegiatan pembelajaran. Media yang digunakan dalam pembelajaran menulis teks deskriptif di kelas VII program Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap yaitu media cetak, media visual dan media audio visual. Media cetak yang digunakan yaitu buku ajar yang sudah diunduh oleh guru dari laman pemerintah.Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan guru, ketersediaan buku ajar yang masih sangat terbatas diatasi dengan cara menggandakan buku ajar. Agar tidak memberatkan, guru meminta siswa menggandakan buku ajar satu tema terlebih dahulu. Tema selanjutnya akan digandakan setelah tema pertama selesai dipelajari. Dengan cara tersebut diharapkan siswa tidak merasa terbebani dengan biaya menggandakan buku ajar. Media lain yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu media visual. Media visual digunakan dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Pembelajaran dalam kelas menggunakan LCD dan proyektor yang tersambung dengan laptop guru untuk menyangkan slide berisi materi pembelajaran.Materi yang ditampilkan dalam slideyaitubuku ajar yang berupa soft file, beberapa contoh teks deskripsi, beberapa gambar obyek pariwisata, dan materi mengenai ciri kebahasaan teks deskripsi. Berdasarkan pengamatan, terdapat kendala dalam penggunaan media tersebutyaitu rusaknya proyektor yang ada di dalam kelas. Kelas Leader Class memang sudah dilengkapi dengan proyektor yang terpasang di langit-langit kelas, namun ternyata proyektor yang terdapat di kelas VII Leader Class telah lama rusak dan tidak dapat digunakan. Hal tersebut sudah dilaporkan kepada pihak sekolah, namun belum ada penanganan yang berarti. Untuk menyiasatinya, saat akan menggunakan proyektor guru harus meminjam di ruang Tata Usaha. Proyektor yang dipinjam hanya bisa digunakan beberapa jam saja karena jumlahnya yang terbatas. Selain kedua media tersebut guru juga menggunakan media audio-visual. Media audio-visual dibuat sendiri oleh siswa. Siswa diminta menonton pawai pembangunan secara langsung kemudian merekamnya pada handphone mereka masing-masing. Setelah merekam siswa diminta membuat teks deskripsi dengan media video tersebut. Teks deskripsi yang dibuat berisi tentang deskripsi objek yang mereka temui saat mengamati pawai pembangunan. Untuk saat ini kebetulan media cetak ada semua Mbak. Anak juga sudah punya sekarang. Kemudian nonton juga kemarin tidak ada masalah, walapun mereka tidak mempunyai kamera. Tetapi anak kan mempunyai hape yang ada kamera dan videonya. Kalau di sekolah memang anak dilarang membawa hape, tetapi kalau nonton ini kan di luar jam sekolah jadi mereka bisa memanfaatkannya. Nanti anak bisa memindahkan video ke dalam flashdisk kemudian bisa diputar di sekolah dengan menggunakan laptop. Cuplikan wawancara guru kelas VII program Leader Class, terdapat pada lampiran IV