Metode Pembelajaran Menulis Kelas VII Leader Class
Keberhasilan penerapan metode merupakan kunci kesuksesan kegiatan pembelajaran.
Setelah dilakukan pendekatan, guru menemukan kesulitan-kesulitan yang sering ditemui siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan dasar inilah guru
menentukan metode yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas VII program Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap. Beberapa metode yang umum
diterapkan seperti metode ceramah, metode inkuiri, metode kontekstual, dan metode penugasan muncul dengan sendirinya sesuai kebutuhan kegiatan
pembelajaran. Berikut metode yang sering diterapkan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan cuplikan hasil observasi kelas.
Tabel 14: Observasi Kegiatan Pembelajaran 1 Menulis Teks Deskripsi Kelas VII Leader Class
No. Aspek Penelitian
Deskripsi Hasil Pengamatan 2.
Pelaksanaan Pembelajaran
Metode Pembelajaran Guru
menggunakan metode
inkuiri saat
menggali pengetahuan siswa mengenai teks deskripsi. Guru juga menggunakan metode
kontekstual untuk mengaitkan teks deskripsi yang sedang dipelajari dengan teks deskripsi
yang biasa ditemui oleh siswa. Kemudian metode diskusi diterapkan juga saat guru
meminta siswa mendiskusikan isi, struktur dan ciri kebahasaan teks deskripsi.
Tabel 15: Observasi Kegiatan Pembelajaran 2 Menulis Teks Deskripsi Kelas VII Leader Class
No. Aspek Penelitian
Deskripsi Hasil Pengamatan 2.
Pelaksanaan Pembelajaran
Metode Pembelajaran Metode yang terapkan dalam pembelajaran
adalah metode ceramah dan diskusi kelompok. Metode ceramah digunakan oleh guru dalam
menjelaskan materi tentang struktur dan ciri kebahasaan teks deskripsi, sedangkan metode
diskusi
diterapkan agar
siswa mampu
menentukan struktur dan ciri kebahasaan teks deskripsi secara berkelompok.
Tabel 16:Observasi Kegiatan Pembelajaran 3 Menulis Teks Deskripsi Kelas VII Leader Class
No. Aspek Penelitian
Deskripsi Hasil Pengamatan 2.
Pelaksanaan Pembelajaran
Metode Pembelajaran Guru menggunakan beberapa metode untuk
mengajarkan materi majas. Metode tersebut yaitu metode ceramah yang diterapkan saat guru
memberikan penjelasan mengenai berbagai macam
majas. Kemudian
ada metode
kontekstual yang
digunakan guru
saat mengaitkan lirik-lirik lagu yang dinyanyikan
siswa dengan materi majas.
Tabel 17: Observasi Kegiatan Pembelajaran 4 Menulis Teks Deskripsi Kelas VII Leader Class
No. Aspek Penelitian
Deskripsi Hasil Pengamatan 2.
Pelaksanaan Pembelajaran
Metode Pembelajaran Pembelajaran disampaikan dengan metode
ceramah. Guru menjelaskan materi awalan dan kata depan dengan metode ceramah. Kemudian
metode pemodelan juga muncul saat guru memberiken beberapa model kata dan kalimat
yang menggunakan kata depan.
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa metode yang sering muncul dalam kegiatan pembelajaran yaitu metode ceramah, metode kontekstual,
metode inkuiri, metode diskusi, dan metode pemodelan. Metode ceramah digunakan guru saat menjelaskan materi majas, penggunaan kata depan, struktur,
dan ciri kebahasaan teks deskripsi. Metode penugasan digunakan guru saat memberikan tugas kepada siswa untuk membuat teks deskripsi tentang pawai
pembangunan. Metode pemodelan digunakan guru saat memperlihatkan model teks deskripsi berjudul Indahnya Pantai Parangtritis dan model kata dan kalimat
yang menggunakan kata depan kepada siswa. Metode jigsaw belum muncul dalam kegiatan pembelajaran menulis teks deskripsi. Metode inkuiri dan kontekstual
diterapkan saat guru menggali pengetahuan siswa tentang teks deskripsi dan
mengaitkan teks dengan kehidupan sehari-hari. Sedangkan metode diskusi digunakan guru saat meminta siswa mendiskusikan struktur, kaidah, dan ciri
kebahasaan teks deskripsi. Kegiatan diskusi terlaksana dengan baik. Sebagian siswa kelas VII Leader Class aktif mengemukakan pendapat dalam kegiatan
diskusi, namun masih ada beberapa siswa yang pasif. Keaktifan siswa lebih banyak ditemukan dalam metode ceramah, yaitu saat
guru menjelaskan materi teks deksripsi. Siswa merespon stimulus yang diberikan oleh guru dengan menjawab pertanyaan tentang teks deskripsi. Berdasarkan
pengamatan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, siswa selalu berebut untuk bertanya meski pun guru belum mempersilahkan siswa untuk mengajukan
pertanyaan. Siswa juga berebut untuk mendapatkan giliran membaca atau mengerjakan tugas dari guru. Siswa terlihat kecewa apabila tidak mendapatkan
giliran tersebut. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan cara memberikan pujian mengucapkan kata “bagus”, “baik”.
Dari beberapa metode yang diterapkan, ada beberapa metode yang sengaja diterapkan untuk membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran, yaitu
metode diskusi, metode pemodelan, dan metode jigsaw. Metode diskusi dan metode pemodelan sudah muncul dalam kegiatan pembelajaran teks deskripsi,
namun metode jigsaw belum diterapkan dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Metode jigsaw diterapkan pada kegiatan menelaah dan merevisi teks. Berikut
alasan guru memilih metode dalam kegiatan pembelajaran.
......misalnya tadi menelaah dan merevisi itu tidak hanya kelas 7, kebetulan saya mengajar kelas 9 juga kesulitan. Dengan metode jigsaw itu tadi saya
lihat ternyata anak akan lebih aktif itu hasilnya ternyata lebih bagus dari pada guru menerangkan. Kalau dengan metode jigsaw ini anak ada
tuntutan bahwa mereka harus belajar dan harus menyampaikan kembali kepada teman-teman satu kelompok mereka. Lalu untuk metode
pemodelan sebenarnya memudahkan guru. Dengan satu gambar kita lebih mudah mengajarkan tentang struktur teks. Jadi semua siswa fokus melihat
satu gambar sehingga guru mudah menerangkannya. Cuplikan hasil wawancara guru kelas VII program Leader Class, terdapat
pada lampiran IV
Metode yang telah dipilih guru tersebut terlaksana dengan lancar. Namun demikian, masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan metode
pembelajaran tersebut. Salah satu kendala yang terjadi yaitu ketidakfokusan siswa saat guru memberikan materi pembelajaran menulis teks deskripsi. Kendala
tersebut terjadi saat pelaksanaan metode ceramah. Terdapat beberapa siswa yang masih senang bergurau dan tidak mendengarkan penjelasan guru sehingga kondisi
kelas menjadi tidak kondusif. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru, memang terdapat beberapa siswa yang masih belum mampu menempatkan
diri dengan baik. Siswa kelas VII Leader Class masih senang bermain. .....siswa masih kelas 7 masih sangat baru menjadi siswa SMP mereka masih
terbawa sifat-sifat anak SD. Mereka masih senang bermain, jalan-jalan saat kegiatan pembelajaran, masih sering bercanda juga.
Cuplikan wawancara LB guru kelas VII Leader Class, terdapat pada lampiran IV
Berdasarkan hasil wawancara guru tentang Leader Class, siswa kelas VII
memang masih mempunyai sifat anak-anak. Hal tersebut wajar karena siswa kelas VII Leader Class merupakan siswa dari berbagai daerah di Kabupaten Cilacap.
Guru menangani kendala tersebut dengan memberikan peringatan lebih kepada siswa kelas VII Leader Class. Menurut guru, mengampu siswa kelas VII memang
butuh kesabaran lebih dari pada mengampu kelas VIII dan IX. Guru harus membiasakan siswa mengikuti sistem pembelajaran di SMP yang jauh berbeda
dengan di SD. Terkait dengan materi pembelajaran masih terdapat beberapa siswa yang
belum mampu mengkomunikasikan hasil pekerjaan mereka dengan baik. Menurut guru, kendala yang terjadi disebabkan oleh ketidakfokusan siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran. Siswa yang tidak fokus diingatkan oleh guru untuk kembali fokus pada kegiatan pembelajaran, sedangkan siswa yang belum
maksimal dalam kegiatan mengkomunikasikan diberikan stimulus lebih banyak agar siswa mampu merespon dengan baik materi yang diberikan oleh guru.
Stimulus-stimulus yang diberikan berupa pengulangan materi agar siswa mampu memahami dan mengikuti kegiatan mengkomunikasikan dengan baik.
Metode pembelajaran yang diterapkan memang tidak semuanya berhasil, namun hal tersebut bukan berarti metode pembelajaran yang lain juga tidak
berhasil. Berdasarkan wawancara dengan guru, terdapat indikator keberhasilan penerapan metode. Indikator tersebut dilihat dari hasil capaian siswa dalam
mengerjakan tugas dan ulangan. Apabila siswa berhasil mengerjakan tugas dengan baik maka dapat dikatakan metode pembelajaran terlaksana dengan baik.
Begitu pula untuk ulangan harian. Maka dari itu metode pembelajaran belum dinilai maksimal apabila pencapaian siswa dalam pembelajaran juga tidak
maksimal. Peran metode dalam kegiatan pembelajaran menulis di kelas VII Leader Class, yaitu sebagai cara untuk memacu siswa memaksimalkan
kemampuan yang mereka miliki.