Taksonomi Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Menulis

merinci dimensi proses kognitif menjadi enam yaitu menghafal, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. Menghafal atau mengingat muncul dalam kegiatan mengenal dan menghafal. Memahami muncul dalam kegiatan menafsirkan, memberikan contoh, mengklasifikasi, meringkas, inferensi, membandingkan, dan menjelaskan. Mengaplikasikan muncul dalam kegiatan menerapkan rumus dan mengimplementasikan. Menganalisis muncul dalam kegiatan membedakan, mengorganisasikan, dan mengkarakterisasi. Mengevaluasi muncul dalam kegiatan mengecek dan mengkritik. Menciptakan muncul dalam kegiatan menghasilkan, merencanakan, dan memproduksi. 2 Aspek Afektif Aspek afektif merupakan aspek yang berkaitan dengan sikap atau nilai. Aspek afektif dirinci menjadi pemberian respon, menerima, mengorganisasikan, menilai, dan internalisasi Gafur, 2012: 52. 3 Aspek Psikomotor Aspek psikomotor merupakan aspek yang berkaitan dengan gerak dan keterampilan. Aspek psikomotor meliputi gerakan awal, semi rutin, dan gerakan rutin Gafur, 2012: 52.

3. Materi Pembelajaran Menulis

Materi dalam pembelajaran keterampilan menulis di sekolah merupakan implementasi dari kompetensi dasar yang terdapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran keterampilan menulis ada pada buku teks yang penyusunannya berdasarkan kurikulum 2013 sebagai kurikulum yang berlaku saat ini.

a. Materi Menulis Berdasarkan Tahap Perkembangan Siswa

Keterampilan menulis merupakan sebuah proses, maka dari itu keterampilan menulis diajarkan secara bertahap. Materi yang diberikan dalam pembelajaran menulis selalu disesuaikan dengan tahapan level kemampuan siswa. Emig via Ghazali 2010: 303 berpendapat bahwa keterampilan menulis dipelajari dalam beberapa tahap yang dapat diprediksi, hal itu sama seperti seorang anak belajar berbicara dan menulis. Tahap awal yaitu tahap menulis ekspresif, yaitu kegiatan menulis yang sangat mengandalkan bahasa lisan, kemudian berkembang menjadi penulisan secara transaksional yang lebih memperhatikan siapa pembacanya. Tahap selanjutnya adalah tahap menulis secara puitik. Tahap ini penulis fokus pada bahasa itu sendiri dimana penulis menyampaikan pesan melalui teks yang ia gunakan Emig via Ghazali, 2010: 303. Materi pembelajaran menulis disesuaikan dengan urutan perkembangan menulis siswa. Untuk siswa yang masih berada pada tahap awal, materi menulis yang dapat diberikan adalah materi yang mirip dengan bahasa lisan. Contohnya adalah materi menulis buku harian, menulis dialog, dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan agar siswa fokus pada bentuk makna, bukan pada bentuk bahasa sehingga siswa mampu menguasai bahasa tulis dengan profisiensi lisan mereka. Pada siswa yang berada di tahap menengah, materi pembelajaran menulis, yaitu mengajarkan teks-teks yang lebih jelas tujuannya seperti deskripsi, penjelasan, persuasi, dan lain sebagainya. Materi seperti ini juga bertujuan agar siswa mampu memahami struktur wacana. Siswa diberi latihan membuat rencana, draf, dan revisi,sedangkan siswa pada tahap akhir materi yang diajarkan adalah menulis