Jenis-Jenis Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Menulis

Tujuan Pembelajaran Prosedur Pengajaran Evaluasi Gambar 1: Kedudukan Materi Pengajaran dalam Sistem Instruksional Sumber: Hamalik 2008: 140 Senada dengan Hamalik, Suryaman 2012: 220 berpendapat bahwa materi pembelajaran dapat dibedakan berdasarkan cakupannya, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Apabila dilihat berdasarkan isi dapat dibedakan berupa fakta, konsep, prinsip, atau prosedur. Secara tidak sadar pengindentifikasian materi tersebut sebenarnya sudah dilakukan saat menurunkan KD ke dalam indikator. Namun, perlu dilakukan pengelompokkan jenis materi yang jelas agar guru mampu menentukan metode dengan tepat. Berdasarkan pendapat Hamalik dan Suryaman dapat disimpulkan bahwa materi pembelajaran perlu dibedakan berdasarkan jenisnya. Hal tersebut bertujuan agar guru mampu mengidentifikasi isi materi. Hasil identifikasi materi tersebut kemudian dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan strategi pengajaran. Materi pembelajaran berdasarkan jenis isinya dibedakan menjadi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan pengetahuan sendiri masih mempunyai beberapa kategori isi yaitu berupa fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. 1. Kognitif 2. Psikomotor 3. Afektif Materi Pengajaran A. Pengetahuan skema pengetahuan B. Keterampilan skema keterampilan C. Sikap dan nilai skema afektif SBM Strategi Belajar Mengajar Tes prestasi Tes tindakan Skala sikap Balikan dan Perbaikan

4. Metode Pembelajaran Menulis

Metode tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya pendekatan terlebih dahulu. Pendekatan pembelajaran merupakan suatu himpunan asumsi yang saling berhubungan dan terkait dengan sifat pembelajaran Suyono dan Hariyanto, 2011: 18. Asumsi-asumsi dikumpulkan dan disatukan untuk menetapkan metode. Pendekatan dilakukan agar pendidik mampu memahami karakteristik peserta didik, sehingga pendidik mampu menentukan jenis metode yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Setelah dilaksanakannya pendekatan pembelajaran kemudian dipilihlah metode. Suyono dan Hariyanto 2011: 19 mengungkapkan bahwa metode pembelajaran adalah seluruh perencanaan dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilakukan. Senada dengan Suyono dan Hariyanto, Sanjaya 2006: 127 mengungkapkan bahwa metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Pemilihan metode merupakan proses penting penentu keberhasilan pembelajaran. Dengan perencanaan dan langkah-langkah yang baik diharapkan peserta didik mampu memahami materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Terdapat banyak metode yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Metode-metode tersebut merupakan metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran keterampilan berbicara, menyimak, membaca, dan menulis. Namun, terdapat beberapa metode yang sering digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis. Menurut Suryaman 2012: 85 terdapat empat metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu sebagai berikut. a. Metode Ceramah Metode ceramah merupakan metode yang paling populer dalam dunia pendidikan. Banyak guru yang senang menggunakan metode ceramah. Metode ceramah merupakan sebuah metode pembelajaran yang diterapkan dengan cara menjelaskan secara langsung materi pembelajaran. Materi pembelajaran disajikan dengan cara guru menjelaskan secara langsung kepada siswa. Dengan metode ini, kelas lebih mudah untuk dikondisikan sehingga siswa lebih konsentrasi menerima materi yang dijelaskan. Namun, metode ceramah hanya bersifat satu arah sehingga menimbulkan kepasifan siswa. Hal tersebut adalah salah satu sisi negatif metode ceramah yang sedang disoroti. b. Metode Diskusi Metode diskusi merupakan sebuah langkah untuk menyampaikan materi dengan cara mengajak siswa untuk berdiskusi menyelesaikan masalah. Masalah- masalah yang didiskusikan merupakan masalah aktual yang mempunyai hubungan dengan materi pembelajaran. Masalah-masalah tersebut sudah dianalisis terlebih dahulu oleh guru. Guru menenuntukan apakah masalah tersebut cocok untuk didiskusikan oleh siswa. Metode diskusi diterapkan tidak untuk mengadu argumentasi, namun hanya untuk bertukar pengalaman dan pikiran. Dari kegiatan bertukar pikiran tersebut diharapkan dapat mencapai sebuah kesepakatan. Menurut Killen dalam Suryaman, 2012: 89 ada empat tujuan metode diskusi, yaitu 1 memecahkan