Media Pembelajaran Menulis Kelas VII Leader Class

yang ditampilkan dalam slideyaitubuku ajar yang berupa soft file, beberapa contoh teks deskripsi, beberapa gambar obyek pariwisata, dan materi mengenai ciri kebahasaan teks deskripsi. Berdasarkan pengamatan, terdapat kendala dalam penggunaan media tersebutyaitu rusaknya proyektor yang ada di dalam kelas. Kelas Leader Class memang sudah dilengkapi dengan proyektor yang terpasang di langit-langit kelas, namun ternyata proyektor yang terdapat di kelas VII Leader Class telah lama rusak dan tidak dapat digunakan. Hal tersebut sudah dilaporkan kepada pihak sekolah, namun belum ada penanganan yang berarti. Untuk menyiasatinya, saat akan menggunakan proyektor guru harus meminjam di ruang Tata Usaha. Proyektor yang dipinjam hanya bisa digunakan beberapa jam saja karena jumlahnya yang terbatas. Selain kedua media tersebut guru juga menggunakan media audio-visual. Media audio-visual dibuat sendiri oleh siswa. Siswa diminta menonton pawai pembangunan secara langsung kemudian merekamnya pada handphone mereka masing-masing. Setelah merekam siswa diminta membuat teks deskripsi dengan media video tersebut. Teks deskripsi yang dibuat berisi tentang deskripsi objek yang mereka temui saat mengamati pawai pembangunan. Untuk saat ini kebetulan media cetak ada semua Mbak. Anak juga sudah punya sekarang. Kemudian nonton juga kemarin tidak ada masalah, walapun mereka tidak mempunyai kamera. Tetapi anak kan mempunyai hape yang ada kamera dan videonya. Kalau di sekolah memang anak dilarang membawa hape, tetapi kalau nonton ini kan di luar jam sekolah jadi mereka bisa memanfaatkannya. Nanti anak bisa memindahkan video ke dalam flashdisk kemudian bisa diputar di sekolah dengan menggunakan laptop. Cuplikan wawancara guru kelas VII program Leader Class, terdapat pada lampiran IV Berdasarkan cuplikan hasil wawancara dengan guru kelas VII tidak ditemukan kendala yang berarti dalam penggunaan media cetak dan audio visual. Guru telah menggandakan buku ajar sehingga siswa dapat membaca materi secara langsung dari buku ajar yang mereka miliki. Keterbatasan proyektor dapat diatasi dengan cara meminjamnya di ruang Tata Usaha, sedangkan aturan sekolah yang tidak memperbolehkan siswa untuk membawa handphone dapat disisati dengan memindahkan video ke dalam flasdisk. Kendala-kendala dalam proses penggunaan media pembelajaran dapat diatasi dengan baik oleh guru. Siswa senang dengan media yang digunakan oleh guru. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sudjana dan Rivai via Arsyad, 2011: 24-25 tentang manfaat media pembelajaran pada poin keempat disebutkan bahwa media pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa siswa kelas VII program Leader Class diketahui bahwa siswa cenderung lebih menyukai kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LCD proyektor dan buku ajar. Alasan siswa menyukai kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LCD proyektor, yaitu tulisan dan gambar yang berisi materi terlihat lebih jelas dan menarik. Terdapat pula beberapa siswa yang lebih menyukai pembelajaran menggunakan buku ajar. Saya paling suka buku karena buku memiliki materi yang lengkap. Cuplikan wawancara siswa kelas VII program Leader Class, terdapat pada lampiran V Berdasarkan cuplikan hasil wawancara siswa tersebut dapat diketahui bahwa ada beberapa siswa menyukai media buku ajar. Siswa lebih menyukai buku ajar karena di dalam buku ajar terdapat materi pembelajaran yang lebih lengkap. Buku ajar mampu membangun struktur pengetahuan siswa dengan lebih baik.

b. Media Pembelajaran Menulis Kelas VIII Leader Class

Penggunaan media pembelajaran bertujuan agar kegiatan pembelajaran tidak membosankan. Media yang digunakan dalam pembelajaran menulis di kelas VIII program Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap yaitu media cetak. Media cetak yang digunakan berupa surat kabar yang berisi iklan, poster atau slogan dan macam-macam teks slogan yang diperoleh guru dari internet. Alasan guru menggunakan media cetak yaitu media tersebut merupakan media yang paling mudah diperoleh. Media cetak berupa surat kabar diperoleh dengan cara meminjamnya di perpustakaan sekolah. Mekanisme penggunaan surat kabar dalam kegiatan pembelajaran yaitu beberapa siswa diminta untuk meminjam surat kabar di perpustakaan. Surat kabar tersebut kemudian dibagikan kepada masing-masing kelompok yang telah dibentuk sebelumnya. Setiap kelompok mencari contoh iklan, slogan, atau poster yang terdapat di surat kabar. Penggunaan surat kabar digabungkan dengan penerapan metode penugasan dan metode diskusi. Media berupa contoh-contoh iklan, slogan, dan poster diperoleh guru dari internet. Guru mencetak contoh tersebut kemudian dibagikan kepada siswa untuk diidentifikasi. Kedua bentuk media cetak yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran menulis teks iklan, slogan, atau poster merupakan media yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Surat kabar dan contoh teks iklan, slogan, dan poster merupakan teks yang sering dibaca oleh masyarakat. Namun teks yang biasa tersebut ternyata dapat digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah. Inovasi yang dilakukan guru tersebut sesuai dengan pendapat Daryanto 2010: 5 yang mengungkapkan bahwa media pendidikan yaitu media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran. Berdasarkan pendapat Daryanto tersebut dapat diketahui bahwa media pembelajaran mudah ditemukan di lingkungan sehari-hari. Semua alat dan bahan dapat menjadi media pembelajaran apabila digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media cetak berjalan dengan baik. Terdapat indikator yang digunakan guru untuk menentukan keberhasilan penggunaan media. Indikator tersebut dibuat dengan tujuan untuk memudahkan guru dalam mengevaluasi penggunaan media pembelajaran. Indikatornya ya apabila anak dapat menemukan apa yang kita perintahkan, jadi sesuai sasaran. Indikatornya itu harus sesuai sasaran. Jadi kita tentukan dulu apa yang harus dicari oleh anak. Cuplikan hasil wawancara guru kelas VIII program Leader Class, terdapat pada lampiran IV Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa guru menentukan sasaran sebelum meminta siswa menggunakan media. Sasaran yang dimaksud yaitu teks iklan, slogan, atau poster yang terdapat di dalam surat kabar. Setelah menentukan sasaran kemudian guru memberikan arahan tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh siswa. Apabila siswa berhasil menemukan teks yang dimaksud dengan langkah yang benar maka penggunaan media tersebut berhasil. Berdasarkan pengamatan kegiatan pembelajaran, siswa mampu menemukan teks iklan yang terdapat di dalam surat kabar dengan baik. Siswa juga mampu menemukan isi dan informasi yang terdapat di dalam contog slogan yang