Proses Perbaikan Mutu Kursus

e. Proses Perbaikan Mutu Kursus

Upaya peningkatan mutu program pembelajaran kursus menjahit dilakukan melalui berbagai cara, yaitu: a menyediakan sarana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pengguna lulusan, dan b melakukan kerjasama dengan Dinas, Instansi, dan Pemda dalam memberikan layanan purna kursus. Kemudian Sanggar Kegiatan Belajar tidak membantu lulusan kursus menjahit memperoleh pekerjaan. Berdasarkan beberapa temuan penelitian pendahuluan, sebagaimana tersaji di dalam kesimpulan tersebut, maka proses pengelolaan kursus menjahit dapat dirumuskan dalam bentuk gambar 4.1. berikut. Gambar 4.1. Proses Pengelolaan Kursus di Sanggar Kegiatan Belajar Kesiapan : • Sarana – prasarana kursus • Sumber belajar • Kurikulum, bahan dan metode belajar • Sistem dan Promosi dan rekrutmen peserta didik Proses belajar teori dan Evaluasi hasil belajar Lulus diberi SKL Pengorganisasian Pelaksanaan Gambar 4.1 dapat dijelaskan secara ringkas sebagai berikut: a setiap Sanggar Kegiatan Belajar yang akan menyelenggarakan program kursus keterampilan memulai dengan menyiapkan seluruh peralatan keras. Perangkat tersebut bersifat “instan”, artinya kurikulum dan bahan belajar tidak merupakan hasil penyusunan atau pengembangan Sanggar Kegiatan Belajar sendiri yang merupakan hasil identifikasi kebutuhan belajar, namun kurikulum dan bahan belajar dari Direktorat Pendidikan Masyarakat; b langkah selanjutnya adalah Sanggar Kegiatan Belajar melakukan sosialisasipromosi dengan berbagai cara, yang paling lazim dilakukan adalah dengan menggunakan brosur yang disebarkan ke desa-desa. Bagi warga masyarakat yang tertarik dapat langsung mendaftarkan diri ke Sanggar Kegiatan Belajar, secara otomatis langsung diterima sebagai peserta didik; c pelayanan pembelajaran dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan bidang keterampilan yang diikuti, biasanya sedikit teori dan praktek lebih banyak. Namun dari semua Sanggar Kegiatan Belajar hanya memberikan materi keterampilan Vocational skill, sedangkan kecakapan personal, dan kecakapan sosial tidak ada dalam kurikulum, dan rata-rata tidak bekerjasama dengan pihak luar untuk kegiatan praktek lapangan; d evaluasi hasil belajar dilakukan dengan dua cara yaitu ujian lokal yang dilakukan oleh Sanggar Kegiatan Belajar sendiri dan mengikutsertakan peserta didik dalam ujian nasional yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, dan e bagi yang lulus ujian lokal diberi sertifikat tamat kursus yang diterbitkan oleh Sanggar Kegiatan Belajar sendiri dan bagi peserta yang lulus ujian nasional diberi ijazah nasional yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah. Bagi peserta yang belum lulus diberi kesempatan untuk belajar kembali tanpa dipungut beaya.

7. Kelemahan-Kelemahan Pengelolaan Kursus Menjahit Berbasis Life skill di