Kecakapan Akademik KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
B. Kecakapan Akademik
Correlation Matrix BT15 BT16 BT21 BT22 BT23 BT24 BT25 BT28 BT29 BT30 BT31 BT32 BT33 Correlation BT15 1.000 .680 .691 .641 .833 .821 .712 .693 .683 .753 .730 .803 .784 BT16 .680 1.000 .677 .634 .750 .705 .848 .783 .670 .782 .667 .709 .662 BT21 .691 .677 1.000 .513 .763 .648 .712 .663 .623 .856 .597 .661 .679 BT22 .641 .634 .513 1.000 .583 .427 .536 .648 .587 .620 .501 .536 .632 BT23 .833 .750 .763 .583 1.000 .724 .788 .670 .699 .797 .670 .741 .758 BT24 .821 .705 .648 .427 .724 1.000 .738 .756 .584 .743 .833 .909 .737 BT25 .712 .848 .712 .536 .788 .738 1.000 .681 .767 .748 .764 .747 .804 BT28 .693 .783 .663 .648 .670 .756 .681 1.000 .566 .800 .777 .694 .676 BT29 .683 .670 .623 .587 .699 .584 .767 .566 1.000 .623 .625 .656 .673 BT30 .753 .782 .856 .620 .797 .743 .748 .800 .623 1.000 .718 .729 .745 BT31 .730 .667 .597 .501 .670 .833 .764 .777 .625 .718 1.000 .822 .683 BT32 .803 .709 .661 .536 .741 .909 .747 .694 .656 .729 .822 1.000 .748 BT33 .784 .662 .679 .632 .758 .737 .804 .676 .673 .745 .683 .748 1.000 Sig. 1- tailed BT15 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 BT16 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 BT21 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 BT22 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 BT23 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 BT24 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 BT25 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 BT28 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 BT29 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 BT30 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 BT31 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 BT32 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 BT33 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 a Determinant = 6.319E-08 KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .725 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 641.779 df 120 Sig. .000C. Kecakapan Sosial
Parts
» Manfaat bagi Sanggar Kegiatan Belajar Manfaat bagi Pemerintah Daerah Manfaat bagi Ditjen PLS
» SKB sebagai Sistem Organisasi
» Model Penyelenggaraan Kursus di SKB
» Pengertian Life Skill Life Skill
» Tujuan Pendidikan Life Skill
» Jenis-jenis Life Skill Life Skill
» Pengembangan Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spiritual Dalam
» Konsep Diri Peranan Pengalaman Belajar Kesiapan Belajar
» Model Penyelenggaraan Life Skill untuk Mengatasi Pengangguran
» Model Community College Model-model Penyelenggaraan Life Skill
» Pengertian Manajemen Manajemen Prosedur Mutu
» Pengertian Mutu Manajemen Prosedur Mutu
» Sistem Manajemen Mutu Manajemen Prosedur Mutu
» Prosedur Mutu dalam Manajemen Mutu
» Pengorganisasian Pelaksanaan Kegiatan Kerangka Berpikir
» Pengendalian Dalam Upaya Perbaikan Mutu Pengelolaan
» Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN
» Kompetensi Lulusan Kemampuan Tim Pelaksana Kepuasan Pengguna Lulusan
» Uji Validitas Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
» Uji Reliabilitas Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
» Metode Tes Angket Metode Pengumpulan Data
» Metode Wawancara Focus Group Discussion FGD
» Teknik Delphi Metode Pengumpulan Data
» Analisis Deskriptif T test uji t Chi Kwadrat Korelasi Product Moment
» Studi Eksploratif Review Literatur
» Aspek-aspek Pengembangan Pengembangan Model
» Gambaran Umum Gambaran Pengelolaan Kursus Keterampilan Berbasis Life skill di Sanggar
» Pengelolaan Kursus Menjahit Berbasis Life skill di Sanggar Kegiatan
» Proses Pengelolaan Kursus Menjahit di Sanggar Kegiatan Belajar
» Gambaran Umum Gambaran Pengelolaan Kursus Menjahit Berbasis Life skill di Sanggar
» Proses Pengorganisasian Kursus Proses Pelaksanaan Kursus
» Proses Penilaian dan Pembinaan Kursus Proses Perbaikan Mutu Kursus
» Proses Perencanaan Kursus Proses Pengorganisasian Kursus
» Proses Pelaksanaan Kursus Proses Evaluasi dan Pembinaan Kursus
» Proses Perbaikan Mutu Kursus
» Kelemahan-Kelemahan Pengelolaan Kursus Menjahit Berbasis Life skill di
» Latar Belakang Disain Draft Model Konseptual pengelolaan kursus keterampilan berbasis
» Prosedur Mutu Pengelolaan Kursus Keterampilan Berbasis Life skill
» Diskusi Kelompok Terfokus Putaran Pertama
» Pelaksanaan Teknik Delphi Validasi Model Konseptual
» Diskusi Kelompok Terfokus Focus Group Discussion Putaran kedua.
» Model Operasional Pengelolaan Kursus Keterampilan Berbasis Life skill
» Uji Coba Lapangan Model Operasional dan Pelaksanaan Uji Coba Lapangan
» Analisis dan Perbaikan Model
» Kemampuan Tim Pelaksana Efektifitas Model Pengelolaan Kursus Keterampilan Berbasis Life skill
» Kepuasan Pengguna Lulusan Efektifitas Model Pengelolaan Kursus Keterampilan Berbasis Life skill
» Pengelolaan Kursus Keterampilan Berbasis Life Skill di Sanggar Kegiatan
» Hasil Validasi Konseptual Model Pengelolaan Kursus Keterampilan Ber-
» Proses Perencanaan Kursus Keterampilan dengan Penerapan Prosedur
» Proses Pengorganisasian Kursus Keterampilan dengan Penerapan Pro-sedur
» Proses Pelaksanaan Pembelajaran Kursus Keterampilan dengan Penera-pan
» Proses Pelaksanaan Perbaikan Mutu Pengelolaan dengan Penerapan
» Kekuatan Model Kekuatan dan Kelemahan Model
» Kelemahan model Kekuatan dan Kelemahan Model
» Kesimpulan KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
» Analisis Deskriptif Analisis Korelasi Product Moment
» Kemampuan Mengendalikan Program Korelasi antara Pemahaman dan Kemampuan Merencanakan,
» Kecakapan Akademik KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
» Kecakapan Sosial KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
» Wawancara dengan kepala SKB Surakarta Bpk Drs Wandowo W, sumber
» Hasil wawancara khusus dengan pengelola kursus menjahit
» Wawancara dengan kepala SKB Semarang Bpk Drs Supandi MPd:
» Wawancara dengan kepala SKB Demak Bpk Drs Marsudi:
» Hasil wawancara dengan pengelola kursus menjahit Dra. Naning
» Wawancara dengan kepala SKB Grobogan Bpk Drs. I Wayan S MPd:
» Wawancara dengan Pengelola Kursus Menjahit Dwi Atmiati
» Wawancara dengan Kepala SKB Sukoharjo Bapak Drs. Lilik Sudarwi L,
Show more