Model Penyelenggaraan Life Skill untuk Mengatasi Pengangguran

lingkungan anak, sekolah, dan kehidupan nyata. Dengan pola ini diharapkan mampu mengembangkan kecakapan anak sejak masa sekolah, sehingga pembentukan kecakapan hidup anak luluh dalam setiap mata pelajaran. Pola di atas juga merupakan proses pembelajaran yang dikaitkan dengan konteks kehidupan peserta didik, agar memungkinkan mereka belajar menerapkan isi materi belajar dalam memecahkan problema yang dihadapi dalam kehidupan keseharian. Pada model ini diperlukan bentuk evaluasi yang berbeda yaitu evaluasi otentik authentic evaluation yaitu evaluasi dalam bentuk perilaku peserta didik dalam menerapkan apa yang dipelajarinya.

c. Model Penyelenggaraan Life Skill untuk Mengatasi Pengangguran

Fakta menunjukkan bahwa banyak lulusan SLTP yang tidak melanjutkan ke SLTA dan banyak lulusan SLTA yang tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi. Pada tahun 2003 Departemen Pendidikan Nasional merilis data bahwa 85,6 anak lulusan Sekolah Dasar tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan Pendidikan Tinggi. Mereka merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah karena mereka adalah lulusan yang tidak memiliki keterampilan, sehingga sulit bersaing di pasar kerja. Menghadapi kondisi tersebut diperlukan strategi khusus untuk membekali mereka agar mampu memasuki dunia kerja. Mengingat cukup banyak lulusan SLTP dan SLTA yang tidak melanjutkan dan ditambah dengan adanya drop out di setiap jenjang pendidikan maka diperlukan tambahan vocational skill VS bagi mereka sesuai dengan tingkat umurnya. Model layanan tersebut digambarkan sebagai berikut. Gambar 2.5 Model Life Skill untuk Mengatasi Potensi Pengangguran di Sekolah Tim BBE Depdiknas, 2002 Keterangan: GLS+AC = General Life Skill dan Academic GLS = General Life skill VS-A = Vocational Skill diberikan pada lulusan SLTA yang tidak melanjutkan VS-B = Vocational Skill diberikan pada lulusan SLTP yang tidak melanjutkan VS-C = Vocational Skill diberikan pada siswa yang sedang belajar di SLTA VS-D = Vocational Skill diberikan pada siswa yang sedang belajar di SLTP CBE = Community Based Education COMM COLLG = Community College Model di atas adalah salah satu alternatif, artinya model tersebut terbuka untuk disesuaikan dengan kondisi daerah dan bahkan sangat mungkin dikembangkan SMU GLS+ AC SLTP GLS S D GLS VS-C VS-A VS-B VS-D PREVOC CBE COMM COLLG model lain yang diyakini cocok dengan situasi dan kondisi daerah tertentu. Paket- paket program vokasional tersebut baik VS-A, VS-B, VS-C, dan VS-D, harus dikembangkan melalui suatu need assesment secara cermat, sesuai dengan potensi daerah dan pengembangannya. Harus dihindari program yang sekedar keterampilan, tetapi tidak terdapat lapangan kerjanya atau tidak dapat diterapkan sebagai bentuk usaha mandiri.

d. Model Community College