model lain yang diyakini cocok dengan situasi dan kondisi daerah tertentu. Paket- paket program vokasional tersebut baik VS-A, VS-B, VS-C, dan VS-D, harus
dikembangkan melalui suatu need assesment secara cermat, sesuai dengan potensi daerah dan pengembangannya. Harus dihindari program yang sekedar keterampilan,
tetapi tidak terdapat lapangan kerjanya atau tidak dapat diterapkan sebagai bentuk usaha mandiri.
d. Model Community College
Community college merupakan wadah para peserta didik dapat mengikuti pendidikan dan pelatihan Diklat kompetensi dalam jangka waktu tertentu sesuai
dengan tuntutan pasar kerja. Dengan kata lain community college dapat disebut sebagai pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan terpadu PPKT. Terpadu
mengandung makna bahwa semua lembaga pendidikan dan latihan Lemdiklat kejuruan yang selama ini menyelenggarakan diklat kompetensi seperti SMK, BLK,
lembaga kursus dan lembaga diklat lain yang ada di KabupatenKota harus sinergi dan terintegrasi di dalam satu sistem, baik dari sisi program maupun sertifikatnya.
Penggabungan beberapa SMK, SMU, MA, BLK, lembaga kursus dalam membentuk community college perlu dilandasi oleh semangat bersinergi demi memberi layanan
masyarakat dan menurunkan semangat ingin punya sendiri dan berupaya untuk melakukan pelayanan yang bermutu dan efisien.
Model community college sebagai penyedia layanan pendidikan vokasional digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.6 Model Community College Tim BBE Depdiknas, 2002
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa program paket VS-A vocational skill-A diberikan kepada lulusan SMA yang tidak melanjutkan dan siap memasuki
dunia kerja. Program VS-B diperuntukkan bagi anak lulusan SLTP yang tidak melanjutkan dan akan memasuki lapangan kerja. Kemudian VS-C diperuntukkan bagi
siswa yang sedang belajar di SMAMA yang secara potensial tidak akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Program VS-D diselenggarakan bagi anak yang masih sekolah di
SMPMTs yang diprediksikan tidak melanjutkan ke SLTA, program ini berbentuk pra vokasional. Paket VS-E merupakan program vokasional yang diperuntukkan bagi
masyarakat dan remaja putus sekolah yang diatur berdasarkan kebutuhan masyarakat dan dilaksanakan melalui lembaga kursus.
Dunia kerja
Politeknik GLS+VS
Universitas GLS+VS
SMKMA GLS+VS
SMUMA GLS+VS
SLTPMTs GLS
TK-SD MD-MI
GLS
VS-A VS-C
VS-B VS-D
Kepekaan, kreatifitas
prevoc Diklat Reguler Lanjutan
COMMUNITY COLLEGE
Politeknik GLS+VS
Lembaga Kursus dll
SMK GLS+VS
Dengan pola ini maka pemaknaan community college merupakan pusat-pusat belajar kecakapan hidup bagi masyarakat secara luas, yakni masyarakat yang sedang
sekolah, putus sekolah, lulus sekolah dan tidak melanjutkan serta masyarakat umum. Mereka dapat memperoleh layanan kecakapan hidup di berbagai pusat layanan baik
di sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan dan latihan yang ada di suatu daerah.
C. Manajemen Prosedur Mutu
Sebagaimana telah disinggung di depan bahwa pengelolaanmanajemen pendidikan kecakapan hidup life skill perlu dikelola dengan baik sehingga dapat
mencapai standar mutu yang diharapkan. Berkaitan dengan hal ini maka dalam bagian ini perlu dibahas mengenai manajemen mutu terpadu keterkaitannya dengan
pengelolaan pendidikan kecakapan hidup berbasis life skill.
1. Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan proses yang dinamis dan khas dari suatu organisasi dalam mencapai tujuan. Manajemen sebagai proses yang khas karena dalam
menggerakkan organisasi dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia untuk dapat mencapai tujuan. Manajemen merupakan suatu proses pengarahan dan pemberian
fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan. Harsey dan Blancahard 1980: 3 memberikan batasan manajemen as
working with and through individuals and groups to accomplish organizational goals. Artinya, manajemen adalah suatu usaha yang dilakukan dengan dan bersama
individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Terry 2003: 11