Kepuasan Pengguna Lulusan Efektifitas Model Pengelolaan Kursus Keterampilan Berbasis Life skill

kinerja mereka dalam menyusun perencanaan tidak menunjukkan korelasi yang signifikan, namun dalam melaksanakan dan mengendalikan program menunjukkan korelasi yang signifikan. Oleh karena itu model pengelolaan program kursus berbasis life skill dengan menerapkan prosedur mutu mudah dilaksanakan oleh Pamong Belajar sebagai tim pelaksana kursus berbasis life skill di Sanggar Kegiatan Belajar.

3. Kepuasan Pengguna Lulusan

Kepuasan pengguna lulusan diamati dari penilaian mereka terhadap kinerja yang ditampilkan oleh lulusan di tempat kerja masing-masing. Kinerja yang ditampilkan mencakup kecakapan personal, sosial, akademik, dan vokasional. Secara umum, kinerja yang ditampilkan oleh lulusan di tempat kerja dinilai memuaskan oleh pengguna lulusan Mean 3,8622. Walaupun demikian kinerja lulusan di tempat kerja menunjukkan variasi cukup signifikan, dimana 7,4 menyatakan kinerja lulusan kurang memuaskan, 23,225 menyatakan cukup memuaskan, 33,15 menyatakan memuaskan, dan 36,225 menyatakan sangat memuaskan. Tingkat kepuasan pengguna lulusan terhadap kinerja lulusan dalam aspek kecakapan personal, sosial, akademik, dan vokasional menunjukkan derajat yang sama. Dalam aspek kecakapan personal, pengguna lulusan menunjukkan derajat kepuasan cukup tinggi Mean 27,9, dengan variasi 5,80 menyatakan kurang puas, 29,80 menyatakan cukup puas, 31,70 menyatakan puas, dan 32,70 menyatakan sangat puas. Dalam aspek kecakapan sosial, pengguna lulusan menunjukkan kepuasan tinggi Mean 17,5, dengan variasi 4,20 menyatakan kurang puas, 13,30 menyatakan cukup puas, 33,30 menyatakan puas, dan 49,20 menyatakan sangat puas. Dalam aspek kecakapan akademik, pengguna lulusan menunjukkan kepuasan cukup tinggi Mean 15,2, dengan variasi 7,7 menyatakan kurang puas, 19,8 menyatakan cukup puas, 33,30 menyatakan puas, dan 39,2 menyatakan sangat puas. Dalam aspek kecakapan vokasional, pengguna lulusan menunjukkan kepuasan cukup tinggi Mean 29,07, dengan variasi 11,90 menyatakan kurang puas, 30 menyatakan cukup puas, 34,3 menyatakan puas, dan 23,8 menyatakan sangat puas. Dari hasil analisis korelasi product moment, sebagaimana tersaji di dalam tabel 4.68, menunjukkan bahwa derajat kepuasan pelanggan terhadap kinerja lulusan di tempat kerja yang ditampilkan melalui kecakapan personal, sosial, akademik, dan vokasional menunjukkan korelasi yang signifikan. Tingkat kepuasan pengguna lulusan terhadap kecakapan personal yang ditampilkan oleh lulusan di tempat kerja menunjukkan korelasi dengan tingkat kepuasan pada kecakapan sosial rx 1 x 2 = 0,918 dan p = 0,0000,05, dengan kecakapan akademik rx 1 x 3 = 0,968 dan p = 0,0000,05, dan dengan kecakapan vokasional rx 1 x 4 = 0,714 dan p = 0,0000,05. Korelasi yang sama juga ditunjukkan pada tingkat kepuasan pengguna lulusan atas kinerja lulusan yang ditampilkan dalam kecakapan sosial dengan kecakapan akademik rx 2 x 3 = 0,927 dan p = 0,0000,05, dan dengan kecakapan vokasional rx 2 x 4 = 0,572 dan p = 0,0000,05. Demikian pula tingkat kepuasan pelanggan atas kinerja lulusan yang ditampilkan dalam kecakapan akademik dengan kecakapan vokasional rx 3 x 4 = 0,721 dan p = 0,0000,05. Tabel 4.68. Hasil Perhitungan Korelasi Variabel Kecakapan Personal, Sosial, Akademik, dan Vokasional PERSSKIL SOSSKILL AKASKILL VOKSKILL PERS SKIL Pearson Correlation 1 .918 .968 .714 Sig. 2-tailed . .000 .000 .000 N 40 40 40 40 SOS SKILL Pearson Correlation .918 1 .927 .572 Sig. 2-tailed .000 . .000 .000 N 40 40 40 40 AKA SKILL Pearson Correlation .968 .927 1 .721 Sig. 2-tailed .000 .000 . .000 N 40 40 40 40 VOK SKILL Pearson Correlation .714 .572 .721 1 Sig. 2-tailed .000 .000 .000 . N 40 40 40 40 Taraf Signifikansi 5 atau 0,05 Dari hasil analisis korelasional tersebut dapat dinyatakan bahwa tingkat kepuasan pengguna lulusan atas kinerja lulusan yang ditampilkan dalam kecakapan personal, sosial, akademik, dan vokasional menunjukkan hubungan yang kuat. Dengan kalimat lain bahwa tingkat kepuasan pengguna lulusan atas kinerja lulusan di bidang kecakapan personal berkorelasi dengan kinerja mereka di bidang kecakapan sosial, akademik, dan sosial. Demikian pula tingkat kepuasan pengguna lulusan atas kinerja lulusan di bidang kecakapan sosial berkorelasi dengan kinerja lulusan di bidang kecakapan akademik, dan sosial. Tingkat kepuasan pengguna lulusan atas kinerja lulusan di bidang akademik berkorelasi dengan kinerja di bidang kecakapan vokasional. 343

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Pelaksanaan Kursus Keterampilan Berbasis Life Skill di Sanggar

Kegiatan Belajar Selama Ini. Kelemahan yang mendasar di Sanggar Kegiatan Belajar dalam dalam mengelola kursus keterampilan berbasis life skill berdasarkan hasil penelitian pendahuluan peneliti dengan mengambil sample pengelolaan kursus menjahit di lima Sanggar Kegiatan Belajar adalah: 1 kelemahan dalam prosedur pengelolaan program, yakni tidak adanya standar yang jelas yang dijadikan sebagai acuan dan jaminan mutu proses serta hasil pembelajaran, dan 2 kelemahan dalam isi pem- belajaran, yakni rata-rata pembelajaran kursus menyajikan pendidikan keterampil-an vocational skill dan kurang memberikan program kecakapan lain, seperti ke- cakapan personal, sosial, dan akademik personal, social and academic skill. Gambaran proses pengelolaan kursus keterampilan yang dilaksanakan oleh Sanggar Kegiatan Belajar selama ini adalah: 1 Sanggar Kegiatan Belajar menyiapkan sarana dan prasarana serta sumber belajar “seadanya” tanpa adanya standar dan analisis dan apabila semua kelengkapan sudah dianggap cukup, maka Sanggar Kegiatan Belajar melakukan promosi melalui berbagai cara. Promosi yang lazim dilakukan selama ini adalah menyebarkan brosur dan melalui media radio, dan 2 warga belajar yang mendaftar secara otomatis diterima dan dilakukan