Proses Perencanaan Kursus Proses Pengorganisasian Kursus

menjahit pakaian saja, melainkan juga mampu membuat berbagai macam produk yang dibutuhkan oleh masyarakat.

6. Kesimpulan Hasil Studi Pendahuluan Pengelolaan Kursus Keterampilan di

lima Sanggar Kegiatan Belajar. Deskripsi tentang gambaran pengelolaan kursus menjahit di lima Sanggar Kegiatan Belajar yang menjadi obyek studi pendahuluan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

a. Proses Perencanaan Kursus

Penyelenggaraan kursus menjahit di Sanggar Kegiatan Belajar umumnya didasarkan pada hasil pengamatan tentang penyelengaraan kursus di Lembaga Pendidikan Kursus dan peluang kerja di perusahaan garment atau konveksi yang ada di wilayah setempat. Perencanaan program kursus tidak dilandasi oleh kegiatan identifikasi kebutuhan belajar akan kemampuan-kemampuan yang harus dikuasai oleh calon tenaga kerja di perusahaan atau dunia usaha. Kurikulum yang diterapkan dalam penyelenggaraan kursus umumnya berasal dari Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan tidak ada Sanggar Kegiatan Belajar yang menyusun kurikulum. Di samping itu juga tidak mengembangkan kurikulum dalam bentuk Garis Besar Program Pembelajaran dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran. Pendidik tidak melaksanakan assesment kebutuhan belajar calon warga belajar, dan ada kecenderungan bahwa perencanaan program kursus didasarkan pada pengalaman yang dimiliki oleh tim pengelola kursus. Sarana penunjang pembelajaran kursus cukup bervariasi, namun demikian umumnya sarana yang dimiliki oleh kelima Sanggar Kegiatan Belajar masih bersifat konvensional karena tidak mampu mengimbangi kebutuhan perkembangan keterampilan menjahit yang dibutuhkan oleh perusahaan garment atau konveksi.

b. Proses Pengorganisasian Kursus

Kursus diselenggarakan oleh tim yang terdiri atas Pamong Belajar dan staf administrasi. Namun tim dalam menjalankan tugas dan kewajibannya tidak diberi tugas secara formal oleh Kepala Sanggar Kegiatan Belajar tidak diberikan surat keputusan dari pimpinan hanya ditunjuk pimpinan.. Pendidik yang menyelenggarakan pembelajaran adalah Pamong Belajar yang memiliki keterampilan menjahit atau warga masyarakat yang memiliki sertifikat kursus menjahit. Kondisi ini terjadi karena Sanggar Kegiatan Belajar tidak memiliki standar kompetensi pendidik yang dapat digunakan untuk menyeleksi calon pendidik. Calon warga belajar yang akan mengikuti kursus yang belum pernah mengikuti kursus menjahit, dikelompokkan ke dalam program paket kursus tingkat dasar, sedangkan yang telah memiliki sertifikat tertentu dikelompokkan kedalam tingkat terampil atau mahir, tergantung pada tingkatan sertifikat yang dimiliki.

c. Proses Pelaksanaan Kursus