Metode Tes Angket Metode Pengumpulan Data

E. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1 tes; 2 angket; 3 wawancara; 4 focus group discussion; 5 teknik delphi, dan 6 dokumentasi.

1. Metode Tes

Metode tes digunakan untuk mengukur tingkat kecakapan akademik dan vokasional warga belajar. Tes dilakukan sebelum pretest dan setelah posttest peneraparan model pembelajaran. Tes biasa juga disebut ujian yang merupakan suatu alat pengumpulan data dalam evaluasi. Dengan kata lain ujian merupakan proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, perasaan, inteligensi, atau kemampuan individu atau kelompok Gay, 1985; Gronlund, 1981; Borg dan Gall, 1983. Penggunaan tes sebagai alat pengumpul data dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas model yang diterapkan. Instrumen tes yang digunakan sebagai alat pengumpul data disusun sendiri oleh peneliti dengan berlandaskan pada variabel yang telah ditetapkan.

2. Angket

Metode angket digunakan untuk mengukur kecakapan personal dan sosial warga belajar serta kemampuan pengelola kursus dan tingkat kepuasan pengguna lulusan users. Data yang diperlukan dalam penelitian kuantitatif harus berupa angka agar dapat dianalisis secara statistik. Untuk mendapatkan data yang terukur, diperlukan instrumen penelitian yaitu angket yang dapat mengungkap variabel penelitian. Angket sebagai alat pengumpulan data dapat mengungkap fakta menurut pengalaman responden berdasarkan pertanyaanpernyataan penelitian yang dapat dikuantifikasi untuk kepentingan analisis data kuantitatif Sugiyono, 1999. Sudjana dan Ibrahim 1988: 102 menegaskan bahwa, “Angket sebagai alat pengumpul data digunakan untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dengan pendapat, aspirasi, harapan, persepsi, keinginan, dan keyakinan dari responden”. Angket merupakan alat pengumpul data yang berisi sejumlah pertanyaan tertulis yang diajukan kepada responden untuk mendapatkan atau memperoleh jawaban tanggapan sesuai dengan maksud pertanyaan dan petunjuk pengisian angket. Angket dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis menurut sifat jawaban yang diinginkan yaitu: 1 angket tertutup atau berstruktur terdiri atas pertanyaan atau pernyataan dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan, tugas responden memilih jawaban yang paling sesuai dengan pendiriannya; 2 angket terbuka atau tak berstruktur, peneliti tidak menyertakan jawaban yang diharapkan, namun memberi kesempatan penuh kepada responden untuk memberi jawaban menurut pendapat dan pendiriannya; 3 kombinasi angket tertutup berstruktur dan angket terbuka tak berstruktur yaitu angket yang menyediakan pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan jawabannya dilengkapi dengan alternatif terbuka yang memberikan kesempatan kepada responden untuk memberikan jawaban menurut pendapat dan pandangannya Nasution, 1996; Ali, 1993: 69-70. Kelebihan angket tertutup adalah: 1 data yang diperoleh menggunakan angket tertutup mudah dianalisis secara statistik; 2 responden tinggal memilih alternatif jawaban yang tersedia sesuai dengan pendiriannya; 3 responden tidak perlu menulis atau mengekspresikan pikirannya dalam bentuk tulisan, dan 4 waktu untuk mengisi angket tertutup lebih singkat dibandingkan dengan angket terbuka. Sedangkan kelemahan menggunakan angket tertutup ialah: 1 responden tidak diberi kesempatan memberikan jawaban yang tidak tercantum dalam angket, sehingga responden terpaksa memilih jawaban yang tidak sesuai dengan pendapatnya; 2 kemungkinan responden mengisi angket tidak serius dan sekedar memenuhi permintaan peneliti atau atasannya; 3 angket tertutup menunjukkan kesamaan jawaban, sedangkan angket terbuka jawaban responden dapat bervariasi, dan 4 kecerobohan dalam menjawab disebabkan oleh panjangnya angket.

3. Metode Wawancara