Manfaat bagi Sanggar Kegiatan Belajar Manfaat bagi Pemerintah Daerah Manfaat bagi Ditjen PLS

a. Memperoleh gambaran tentang model pengelolaan program kursus yang dilaksanakan di Sanggar Kegiatan Belajar selama ini. b. Mengembangkan model pengelolaan program kursus berbasis life skill dengan menerapkan prosedur mutu manajemen di Sanggar Kegiatan Belajar c. Mengetahui keefektivan program kursus berbasis life skill yang dikelola Sanggar Kegiatan Belajar dengan menerapkan prosedur mutu manajemen.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini, secara teoritik, memiliki manfaat di dalam menambah khasanah keilmuan di bidang pendidikan nonformal, khususnya: a. Pengelolaan program kursus yang didekati dengan life skill dengan me-nerapkan prosedur mutu manajemen. b. Sistem jaringan kerja manajemen dalam pengelolaan program pendidikan kur-sus berbasis life skill.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi Sanggar Kegiatan Belajar, Pemerintah KabupatenKota, dan Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah

a. Manfaat bagi Sanggar Kegiatan Belajar

Hasil pengembangan model ini dapat dijadikan pedoman bagi Pamong Belajar dalam menyelenggarakan program kursus berbasis life skill di Sanggar Kegiatan Belajar. Dengan adanya prosedur yang jelas dan teruji dapat membantu pengelolaan program Pendidikan Luar Sekolah sehingga memberikan jaminan mutu proses maupun lulusan pendidikan nonformal.

b. Manfaat bagi Pemerintah Daerah

Sanggar Kegiatan Belajar secara struktural menjadi kewenangan Dinas Pendidikan di setiap KabupatenKota sehingga dengan hasil pengembangan ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan sekaligus bahan dalam melakukan pembinaan dan pengembangan eksistensi Sanggar Kegiatan Belajar di daerah. Selain itu dengan lebih berkualitasnya program-program layanan pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan oleh Sanggar Kegiatan Belajar dapat menjadikan suatu kebanggaan bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

c. Manfaat bagi Ditjen PLS

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh jajaran Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda dalam upaya, antara lain: 1 melakukan pembinaan terhadap Sanggar Kegiatan Belajar; 2 peningkatan kompetensi para Pamong Belajar; 3 meningkatkan proses dan mutu lulusan binaan Sanggar Kegiatan Belajar; 4 sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan kegiatan operasional Sanggar Kegiatan Belajar khususnya dalam penyelenggaraan program life skill, dan 5 sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan program life skill berskala lebih besar. Hasil penelitian dan pengembangan program kursus berbasis life skill ini juga dapat dipergunakan oleh Direktoral Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda untuk merumuskan kebijakan secara luas dalam berbagai program Pendidikan Nonformal, diantaranya: 1 penyelenggaraan program keaksaraan; 2 penyelenggaraan program vocational; 3 penyelenggaraan program kesetaraan; 4 penyelenggaraan program mata pencaharaian; dan 5 penyelenggaraan program kewanitaan dan lain sebagainya. Dengan penerapan yang semakin luas pada program- program tersebut diharapkan program pendidikan nonformal lebih dekat dengan kebutuhan masyarakat.

E. Definisi Operasional