Tujuan Pengelolaan Kursus Keterampilan Berbasis Life skill Cakupan Pengelolaan Kursus Struktur Model Pengelolaan Kursus Keterampilan Berbasis Life skill di

b. Tujuan Pengelolaan Kursus Keterampilan Berbasis Life skill

Tujuan yang hendak dicapai dalam pengelolaan kursus berbasis life skill ini adalah untuk meningkatkan kualitas pengelolaan kursus, dengan cara: 1 Meningkatkan mutu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. 2 Memberikan pedoman kepada pengelola kursus di Sanggar Kegiatan Belajar untuk menyelenggarakan manajemen mutu dalam penyelenggaraan program kursus. 3 Memberikan pedoman kepada pengelola kursus untuk melibatkan stakeholders atau secara lebih spesifik, yakni pengguna lulusan users dalam pengelolaan program kursus.

c. Cakupan Pengelolaan Kursus

Model pengelolaan program kursus berbasis life skill ini diterapkan di Sanggar Kegiatan Belajar. Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan model yaitu pendekatan kolaboratif, dimana Kepala Sanggar Kegiatan Belajar, tim pelaksana kursus di Sanggar Kegiatan Belajar, pendidik, dan stakeholders secara kolaboratif melaksanakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi kursus. Pihak-pihak yang terlibat tersebut memiliki tugas dan fungsi berlainan, namun mereka bekerja secara sinergis dalam menerapkan manajemen mutu kursus yang diselenggarakan di Sanggar Kegiatan Belajar. Unsur-unsur yang menjadi ruang lingkup model manajemen mutu kursus bebasis life skill mencakup: 1 perencanaan; 2 pengorganisasian; 3 pelaksanaan, evaluasi, dan penempatan lulusan, dan 4 pendampingan lulusan dan perbaikan mutu pengelolaan.

d. Struktur Model Pengelolaan Kursus Keterampilan Berbasis Life skill di

Sanggar Kegiatan Belajar Secara sistemik, manajemen mutu penyelenggaraan kursus berbasis life skill digambarkan dalam bentuk model 4.2 Penempatan Evaluasi akhir program Penyelenggara kursus Need assessment kepada users Perumusan tujuan, kurikulum, program dan metode pembelajaran • Rekrutmen calon warga, • Rekrutmen calon tutor sumber belajar • Persiapan dan pengorganisasi an sumber • Kesepakatan belajar • Proses pembelajaran kelas dan praktek • Proses pembelajaran lapangan Pengendalian Perencanaan Pengorganisasian Pelaksanaan Perbaikan berkelanjutan pembinaan Gambar 4.2. Model Manajemen Mutu Kursus Keterampilan Berbasis Life skill Di dalam gambar model 4.2. terlihat bahwa penyelenggaraan kursus berbasis life skill agar sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri ditempuh dengan menerapkan delapan unsur pokok. Kedelapan unsur yang dimaksud yaitu: 1 analisis kebutuhan users tentang kompetensi lulusan; 2 pernyusunan kurikulum berbasis life skill berdasarkan pada hasil analisis kebutuhan users; 3 mengembangkan metode dan strategi pembelajaran; 4 rekrutmen sasaran, sumber belajar, dan pengorganisasian sumber daya pembelajaran; 5 pelaksanaan pembelajaran, 6 evaluasi hasil belajar; 7 penempatan dan pendampingan lulusan, dan 8 perbaikan mutu berkelanjutan. Kedelapan unsur pokok tersebut kemudian dimasukkan ke dalam unsur-unsur pengelolaan sebagai berikut: 1 Perencanaan. Kegiatan perencanaan diawali dengan asesment kebutuhan need assesment pengguna lulusan users, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan perumusan program, yakni penyusunan kurikulum, program belajar dan metode belajar. 2 Pengorganisasian. Kegiatan pengorganisasian dilakukan untuk menyiapkan yang meliputi unsur manusia man, yakni organisasi pelaksana, tenaga pelatih sumber belajar, calon warga belajar; dana money, yakni penyiapan sumber dana dan pengelolaannya, dan bahan material, yakni sarana dan prasarana yang dibutuhkan. 3 Pelaksanaan. Kegiatan ini merupakan bentuk antara aspek-aspek technical, man, money and material untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu pembekalan seperangkat kemampuan lulusan. 4 Perbaikan mutu pengelolaan. Kegiatan ini mencakup pengendalian sejak mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan serta melakukan perbaikan secara berkelanjutan agar semua aspek dapat berjalan efektif dan efisien. Proses penyelenggaraan kursus yang digambarkan di atas menunjukkan proses manajemen bermutu, yakni proses manajemen yang menunjukkan adanya interaksi kebutuhan lapangan, Standar Nasional Pendidikan, dan perbaikan berkelanjutan.

e. Prosedur Mutu Pengelolaan Kursus Keterampilan Berbasis Life skill