Wawancara dengan kepala SKB Surakarta Bpk Drs Wandowo W, sumber

A. Hasil wawancara di SKB Surakarta .

1. Wawancara dengan kepala SKB Surakarta Bpk Drs Wandowo W, sumber

belajar menjahit , Sdr. Sri Margiati S, Pengelola kursus menjahit . Sdr Galuh G a. Kapan berdiri dan bagaimana pelaksanaan kursus di SKB Surakarta ? “Sejak tahun 1990 SKB surakarta sudah membuka kursus menjahit, dan saya menjadi Kepala SKB sejak tahun 1997 sampai sekarang pelaksanaan kursus di sini ya seperti ini ada alatnya, pamong belajar sebagai sumber, lalu membuka kursus dan warga belajar dilayani sesuai kurikulum dari Ditjen PLS, sedangkan pedoman atau acuan yang baku tidak ada”. W1 b. Apa alasan mendirikan kursus dan bagaimana caranya ? “secara umum alasan menyelenggarakan kursus disini untuk meramaikan SKB dan melayani masyarakat yang butuh keterampilan, awal pertama memang sepi tetapi setelah disosialisasikan melalui media radio, brosur dan berbagai pertemuan, akhirnya banyak yang ikut kursus, sehingga dulu pernah membuka kursus elektro, senam dan sebagainya sekarang hanya tinggal menjahit dengan tatarias pengantin” W2 ” saya kadang bingung sendiri, kok di LPK alfabank, bu Parto, Pioneer, warganya selalu ramai kalau menyelenggarakan kursus, saya sudah berupaya semaksimal mungkin kadang hasilnya kurang memuaskan, saya mencoba mengerahkan daya upaya agar dapat seperti mereka” W3 c. Siapa tenaga pengelola dan sumber belajarnya? ” semuanya pamong belajar yang menjadi tenaga pendidik dan pengelola, disini memiliki 11 tenaga pamong belajar, sedangkan kualifikasinya S1, dan sertifikasinya rata-rata memiliki sertifikat tingkat terampil” W4 ” ada kelemahan dan kelebihan pamong belajar sebagai pengelola dan pendidika, kelemahannya sulit diajak kerja keras dan melayani warga di sore hari, kelebihannya ya beayanya murah” W5 ”Ke depan dengan dana dari PTKPNF, semua pamong belajar harus memiliki sertifikat keterampilan, dengan cara saya wajibkan kursus di lembaga yang berkualitas sampai memiliki sertifikta sumber belajar atau penguji nasional”. W6 Bagaimana kesan pelaksana dan sumber belajar: ” selama ini saya sebagai pengelola ya bekerja seperti ini terus menerus dan saya rasa tidak ada yang mengeluh, atau protes ” G1 ” saya sebagai sumber belajar merasa mampu melayani warga belajar dengan baik, walaupun saya tidak memiliki sertifitas sebagai sumber belajar, dan selama ini peserta didik saya dapat lulus dan bekerja di beberapa pabrik, ini menunjukkan bahwa walaupun tidak memiliki sertifikat ternyata berhasil” S1 d. Bagaimana struktur organisasi kursus di sini? ” kepala sebagai pembina dan menunjuk beberapa pamong sebagai pengelola program, dan rata-rata mereka merangkap program-program lain agar dapat angka kredit banyak”. ”pernah saya berfikir bagaimana kalau memasukkan unsur dari pihak luar agar kalau sore hari dapat melalayani warga masyarakat, tapi dana pendukungnya tidak ada, ya ke depan saya berupaya” G2 ” saya setiap tahun melakukan evaluasi, apabila saya nilai kurang berhasil ya saya ganti dengan yang lain” W7 e. Kerjasama dengan pihak mana SKB Surakarta ini dalam menyelenggarakan kursus? ” khusus dalam kursus menjahit kita bekerja sama dengan IPBI Surakarta yang diketuai ibu Suparto dan beberapa perusahaan garment, namun sekarang permintaan tenaga menjahit menurun” G3 ” kadang-kadang kerjasama dengan PJTKI namun syaratnya cukup rumit, yakni harus lulus sertifikasi kompetensi ” W8 f. Apakah menurut bapak pengelolaan kursus sudah bagus, kalau belum apakah ada upaya untuk memperbaiki pengelolaan ? ” bagaiamana ya sepertinya agak sulit menjelaskan karena sudah berjalan sejak lama, tetapi ya itu-itu saja, saya sudah berupaya melakukan pertemuan setelah akhir ujian untuk melihat nilai dan hasil ujian warga belajar, kalau yang lulus banyak ya saya nilai berhasil, selain itu juga diberi keterampilan tambahan dan ada remidial bagi yang tidak lulus” ” saya rasa penilaian bagus dinilai dari program PLS yang tidak didanai pemerintah ini cukup benar, kalau tidak bagus juga ada benarnya karena masih kalah dibanding pihak swasta” W9 g. Apakah banyak lulusan yang sudah disalurkan ke tempat kerja ? ” ada juga yang dapat disalurkan tetapi tidak banyak, tugas kami yang memberikan kursus atau keterampilan sedangkan mencari pekerjaan ya menjadi urusan pribadi warga belajar” G4 ” peserta didik saya banyak yang mandiri, dan saya pernah meninjau usaha mereka modelnya mereka bekerjasama dengan konveksi dan mengambil order untuk dikerjakan di rumah, ternyata berhasil ” S3 h. Apa hambatan selama ini yang dirasakan oleh SKB surakarta dalam menyelenggarakan kursus dan apa solusi yang sudah dilakukan? ” hambatanya cukup banyak diantaranya perlatan terbatas, sudah ketinggalan jaman, ruangan terbatas, persaingan ketat, ” G5 ” kalau masalah internal SDM ya tidak memiliki sertifikat sumber belajar sehingga kurang memperoleh kepercayaan, selain itu banyak pengelola kursus di SKB ini kurang peduli dengan dokumen kerja sehingga sulit mengadministrasikan bukti-bukti pelaksanaan, nah ini kalau di audit dalam rangka sertifikasi kelembagaan pasti jelek” W10 ” alat pendukung praktek ini bagi saya penting, karena sudah ketinggalan jaman mesin jahitnya dan peralatan lainnya terbatas sehingga proses pembelajaran dan praktek menjadi kurang bermutu, pada kesempatan ini saya minta bapak pimpinan mencarikan solusinya” S4 ” saya berupaya mengajukan anggaran tetapi tidak memperoleh dukungan, selain itu juga bagaimana agar lulusan ini memiliki sertifikasi tetapi juga terbentur beaya, justru yang perlu ditingkatkan sekarang adalah proses kerja yang sistimastis dan kompetensi pendidik harus ditingkatkan” W11

2. Hasil wawancara khusus dengan pengelola kursus menjahit