Pengendalian Dalam Upaya Perbaikan Mutu Pengelolaan

keterlibatan stakeholder dalam proses pembelajaran, dan 5 penentuan siapa melakukan apa dan target-target operasional.

3. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan merupakan proses pelaksanaan tindakan execution atau pelaksanaan kegiatan action. Wujud tindakan tersebut adalah: Pertama, pelaksanaan proses pembelajaran atau latihan. Pada tahap ini yang perlu memperoleh perhatian adalah isi dan proses pembelajaran, perkembangan hasil belajar secara berkala, dukungan instrumental pembelajaran dan kemampuan nara sumber. Kedua, pelaksanaan evaluasi kegiatan dan hasil belajar. Cakupan dalam kegiatan ini mencakup analisis proses belajar dan test tingkat kompetensi warga belajar sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditentukan.. Ketiga, penempatan hasil lulusan yang merupakan satu rangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Proses penempatan ini didukung dengan kegiatan pendampingan hingga lulusan program kursus berbasis life skill benar-benar mampu menerapkan kemampuannya dan memperoleh imbalan yang setara dengan kecakapannya.

4. Pengendalian Dalam Upaya Perbaikan Mutu Pengelolaan

Pengendalian adalah suatu proses untuk memotivasi dan memberi semangat orang-orang yang melaksanakan kegiatan Anthony, dkk; 1992: 152. Pengendalian adalah pengontrolan yang merupakan suatu proses pemonitoran kegiatan organisasi untuk mengetahui apakah kinerja aktual sesuai dengan standar dan tujuan organisasional yang diharapkan Silalahi, 2003: 390. Pengendalian manajemen merupakan sistem pengendalian yang terdiri atas tatanan organisasi, wewenang, tanggung jawab dan informasi untuk memungkinkan pelaksanaan pengendalian dan untuk memproses sekumpulan tindakan yang memastikan bahwa organisasi bekerja untuk mencapai tujuan. Proses pengendalian organisasi meliputi tiga tahap, yakni: 1 pada tahap peencanaan planning, 2 pada tahap pelaksanaan tindakan execution, dan 3 pada tahap evaluasi tindakan evaluation. Tahap tahap ini dapat terjadi sebelum, selama, atau setelah tindakan itu dilakukan. Satu hal yang perlu dilakukan dalam pengendalian adalah cara memperbaiki program secara berkesinambungan yang merupakan salah satu prinsip manajemen mutu. Pada pola di atas tergambarkan bahwa pengendalian program kursus berbasis life skill dimulai sejak perencanaan melakukan need assesment, perumusan tujuan dan program pembelajaran, pengorganisasian merekrut, menyeleksi calon warga, menata instrumental dan sumber daya input lain termasuk struktur organisasi, pelaksanaan kegiatan proses pelatihan, evaluasi hingga penempatan dan pendampingan. Dengan pengendalian tersebut memungkinkan adanya kepastian mutu program sesuai tujuan yang diharapkan. Proses pengendalian dalam pelaksanaan kursus keterampilan berdimensi perbaikan mutu diwujudkan dalam bentuk: 1 pendampingan lulusan, di tempat kerja dan 2 perbaikan mutu pengelolaan yang dilaksanakan sejak perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan pembelajaran hingga program selesai. Proses pendidikan life skill yang diselenggarakan dengan menerapkan manajemen mutu tersebut bukan saja akan menghasilkan mutu lulusan, melainkan juga kinerja lulusan di tempat kerja. Mutu lulusan diindikasikan dengan beberapa penanda yang tercakup di dalam unsur-unsur life skill, yakni personal skill, social skill, academic skill, dan vocational skill. Sementara itu kinerja lulusan di tempat kerja diwujudkan dalam bentuk kepuasan pengguna lulusan terhadap personal skill, social skill, academic skill, dan vocational skill yang dipraktikan oleh lulusan di tempat kerja. 81

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan action Research atau penelitian terapan applied Research. Hadari Nawawi dan Mimi Martini 1996:10-11 menjelaskan bahwa : “ penelitian tindakan atau penelitian terapan diselenggarakan dalam rangka mengatasi masalah nyata dalam kehidupan, berupa usaha menemukan dasar-dasar dan langkah-langkah perbaikan bagi suatu aspek kehidupan yang dipandang perlu diperbaiki. Untuk itu peneliti berusaha menemukan kelemahan-kelemahan atau kekurangan- kekurangan atau keburukan-keburukan di dalam aspek kehidupan yang diselidikinya, yang diikuti dengan merumuskan alternatif-alternatif cara mengatasinya. Penelitian terapan ini merupakan kegiatan ilmiah untuk mengungkapkan gejala-alam dan gejala social dalam kehidupan, yang dipandang perlu diperbaiki karena memiliki berbagai kekurangan atau kelemahan dengan mempergunakan metode yang sistematis, teratur, tertib dan dapat dipertanggungjawabkan” Gabel 1995: 1 menyatakan bahwa action research is the systematic study of attempts to improve educational practise by groups of participants by means of their own practical actions and by means of their own reflection upon the effects of those actions. Tujuan utama penggunaan metode penelitian tindakan yaitu untuk menguji coba keefektivan model pengelolaan kursus berbasis life skill yang diterapkan dengan menggunakan prosedur mutu dan sekaligus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi selama dalam proses uji coba lapangan. Dalam melaksanakan metode penelitian ini, peneliti bekerjasama secara kolaboratif dengan kepala SKB, Pamong Belajar, Staf Tata Usaha, dan mitra kerja.