Wawancara dengan Pengelola Kursus Menjahit Dwi Atmiati

2. Wawancara dengan Pengelola Kursus Menjahit Dwi Atmiati

a. Apakah Sdr memiliki SK sebagai Pengelola Kursus menjahit dan apa pengalaman sebelumnya. Saya bekerja sebagai pengelola atas dasar surat tugas dari pimpinan yang diterbitkan pada setiap tahun anggaran. Saya menjadi pengelola kursus menjahit sudah 4 tahun bertutut-turut yaitu sejak tahun 2003. Jadi, pengalaman kami lebih banyak sebagai pengelola kursus menjahit dan sumber belajar kursus menjahit. b. Paket apa saja yang di tawarkan kepada masyarakat ? Paket menjahit dasar, trampil dan mahir. Paket Menjahit Dasar dilaksanakan dalam waktu 2 bulan dengan jumlah jam pertemuan 16x dan biaya sebesar Rp 200. 000;- Paket Terampil dilaksanakan dalam waktu 2 bl dengan jumlah pertemua 16 x dan biaya sebesar Rp 300.000,- . Paket Mahir dilaksanakan dalam waktu 3 bl dengan jumlah pertemuan 24 x dan biaya sebesar Rp 450.000,_ Biaya pendaftaran untuk tingkat dasar dan trampil Rp 10.000,- dan mahir Rp 20.000,-. c. Dana pembayaran dari peserta kursus dipakai untuk biaya apa saja, bisa dijelaskan Dana dari peserta dipakai untuk operasional antara lain membayar honor sumber belajar, membeli bahan dan alat habis pakai, investasi, pemeliharaan alat, honor petugas, administrasi dan sosialisasipromosi. d. Apakah anda melakukan identifikasi kebutuhan dalam menyelenggarakan kursus menjahit? Pada awal penyelenggaraan kursus ya, tapi sekarang jarang kami lakukan karena anggaran untuk identifikasi juga terbatas. Identifikasi yang kami lakukan bertujuan untuk mengetahui ketrampilan menjahit seperti apa yang diinginkan masyarakat. Informasi ini berguna untuk merancang layanan kursus menjahit yang akan kami lakukan. e. Kurikulum seperti apa yang anda terapkan dan siapa yang mengembangkan? SKB Grobogan tidak sepenuhnya menggunakan kurikulum nasional secara utuh, melainkan sebagai rujukan dalam mengembangkan kurikulum sendiri yang bersifat lokal. Berdasarkan pengalaman yang saya miliki baik sebagai pengelola maupun sumber belajar, saya mencoba merancang sendiri kurikulum yang simple, praktis dan mudah dipahami oleh peserta baik materi, metode, startegi pembelajaran dan evalausinya. Tiap lembaga kursus memang punya karakteristik masing-masing pada aspek kurikulum dan startegi pembelajarannya. Saya belum melibatkan pihak lain misalnya pengguna lulusan dalam mengembangkan kurikulum. f. Bagaimana evaluasi yang selama ini dilakukan? Saya selaku pengelola selalu memotivasi peserta untuk mengikuti ujian lokal maupun nasional. Tetapi peserta kursus sedikit sekali yang berminat mengikuti ujian nasional. Jadi kami jarang sekali menyelenggarakan ujian nasional karena terbatasnya peserta. Ujian yang kami lakukan selama ini yaitu ujian lokal. Rata-rata lebih dari 70 peserta mengikuti ujian lokal dengan tingkat kelulusan lebih dari 80 . g. Berapa jumlah lulusan kursus menjahit pada tahun anggaran 2005 dan apa yang dilakukan pengelola terhadap lulusannya kursus? Jumlah lulusan kursus menjahit dari 4 kelompok pada tahun 2005 sebanyak 71 orang. Saya selaku pengelola belum menangani secara khusus pasca kelulusan, yang sudah kami lakukan hanya memantau saja berapa lulusan yang terserap kepasar kerja dan berapa yang mandiri. Untuk tahun 2005 50 llulusan bekerja dan 20 saja yang mandiri. Informasi ini juga kami peroleh dari informasi lulusan yang kebetulan masih dating ke SKB untuk beberapa kepentingan, jadi tingkat akurasinya data belum terjamin. 3. Wawancara dengan sumber belajar a. Bagaimana pola pembelajaran kursus menjahit di SKB Grobogan? Penyajian materi teori dan praktek dilakukan secara bergantian atau selang- seling dengan perbandingan antara teori dan praktek 30:70. Rasio mesin dengan peserta mencukupi yakni 1:2. b. Materi yang diajarkan mncakup apa saja? Materi yang diajarkan meliputi pengenalan alat dan cara pengoperasiannya, cara mengukur passen, cara membuat pola, teknik memotong dan teknik menjahit. c. Selain materi yang sudah anda sebutkan diatas, adakah materi lain yang mengacu pada konsep life skill secara luas? Misalnya materi yang terkait dengan kompetensi personal dan social yang harus dimiliki peserta kursus. Belum ada, saya mengajar berdasarkan kurikulum yang ada dimana materi hanya terkait dengan teori dan praktek menjahit saja. d. Bagaimana evaluasi pembelajaran yang anda lakukan? Evaluasi harian dilakukan selama proses kegiatan berjalan dan juga setiap hasil karya anak dimasukan dalam daftar penilaian formatif. Sedangkan penilaian akhir dilaksanakan ujian lokal yang diselenggarakan oleh SKB dan saya sendiri sebagai sumber belajar turut terlibat bersama pengelola menyusun materi ujian, criteria penilaian dan menentukan lulus tidaknya peserta tentu saja

E. Hasil wawancara di SKB Sukoharjo .