Pengorganisasian Pelaksanaan Kegiatan Kerangka Berpikir

Pada tahap perencanaan ini dapat diwujudkan dalam bentuk aktifitas: 1 pembentukan tim pelaksana program sebagai sekelompok orang yang bertugas perancang, pengorganisir, pelaksana dan pengendali program; 2 pelaksanaan identifikasi kebutuhan kepada pelanggan user, dan 3 perancangan kurikulum dan bahan ajar proses kegiatan pembelajaran dalam upaya untuk penyiapan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

2. Pengorganisasian

Organisasi digambarkan sebagai sekelompok orang yang secara terkoordinasi bekerjasama mencapai tujuan melalui pembagian kerja dan fungsi dan melalui hirakhis otoritas dan tanggung jawab, sedangkan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses penetapan pekerjaan-pekerjaan esensial untuk dikerjakan, pengelompokan pekerjaan, pendistribusian otoritas dan pengintegrasian semua tugas dan sumber- sumber untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien Silalahi, 2003: 194. Pearce 1989: 583 mendefinisikan organizing as the process of achieving a coordinated effort through the design of structure of tasks, authority, people, and comunictaion. Secara umum pengorganisasian sangat penting karena pengorganisasian merupakan upaya untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerjaan, menetapkan akuntabilitas, dan memfasilitasi komunikasi Pengorganisasian dalam proses kursus berbasis life skill ini adalah kegiatan- kegiatan: 1 rekrutmen calon sumber belajar; 2 rekrutmen calon warga belajar; 3 rekrutmen bahan dan sarana pembelajaran; 4 pengaturan detail-detail proses pembelajaran internal input dan external input, termasuk didalamnya adalah keterlibatan stakeholder dalam proses pembelajaran, dan 5 penentuan siapa melakukan apa dan target-target operasional.

3. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan merupakan proses pelaksanaan tindakan execution atau pelaksanaan kegiatan action. Wujud tindakan tersebut adalah: Pertama, pelaksanaan proses pembelajaran atau latihan. Pada tahap ini yang perlu memperoleh perhatian adalah isi dan proses pembelajaran, perkembangan hasil belajar secara berkala, dukungan instrumental pembelajaran dan kemampuan nara sumber. Kedua, pelaksanaan evaluasi kegiatan dan hasil belajar. Cakupan dalam kegiatan ini mencakup analisis proses belajar dan test tingkat kompetensi warga belajar sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditentukan.. Ketiga, penempatan hasil lulusan yang merupakan satu rangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Proses penempatan ini didukung dengan kegiatan pendampingan hingga lulusan program kursus berbasis life skill benar-benar mampu menerapkan kemampuannya dan memperoleh imbalan yang setara dengan kecakapannya.

4. Pengendalian Dalam Upaya Perbaikan Mutu Pengelolaan