Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 363
berpengaruh sebesar 0.928 atau 92,8 terhadap pendapatan sedangkan 0, 072 atau
7,2 sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar model.
Hasil analisis uji F variabel-variabel yang berpengaruh terhadap pendapatan
diketahui bahwa F hitung F tabel dan taraf signifikansi 0.00 0.05. Hal ini
menunjukkan bahwa faktor produksi luas lahan, biaya pupuk, biaya pestisida, biaya
pengolahan tanah, biaya pengairan dan biaya tenaga kerja secara keseluruan
berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani
Tabel 3. Hasil Analisis Estimasi Uji f Variabel-variabel
Yang Berpengaruh Terhadap
Pendapatan Pada
Usahatani Tembakau Rajangan Varietas
Baru Maesan 1.
Tabel 3. Coefficients
a
Model Unstandardi
zed Coefficients
Stand ardize
d Coeff
icient s
t Si
g. B
Std. Error Beta
1 Constant 26012 3.581
91095 4.815
.286 .77 8
X1=Luas_ Lahan
23501 31.14
7 14536
10.91 7
.242 1.61 7
.11 8
X2=Biaya _Pupuk
.069 .230 .017 .298 .76 8
X3=Biaya _Pestisida
82.29 3
22.00 5
.738 3.74 .00
1 X4=Biaya
_OlahTan ah
- 4.935
3.297 -.443 -
1.49 7
.14 7
Tabel 2. ANOVA
b
Model Sum of
Square s
df Mean
Square F Sig.
1 Regre ssion
4.984E 14
6 8.307 E13
67.6 41
.000
a
Resid ual
3.070E 13
25 1.228 E12
Total 5.291E 14
31
a. Predictors: Constant, X1=Luas_Lahan , X2=Biaya_Pupuk ,
X3=Biaya_Pestisida, X4=Biaya_OlahTanah,
X5=Biaya_Pengairan, X6=Biaya_TenagaKerja,
b. Dependent Variable: Y=Pendapatan c. F Tabel = 2.51
d. α = 0.05
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 364
X5=Biaya _Pengaira
n 21.62
5 12.98
6 .345 1.66
5 .10
8
X6=Biaya _TenagaK
erja .419 .356 .116 1.17
8 .25
12. Dependent Variable:
Y=Pendapatan 13.
t Tabel = 2.7 14.
α = 0.05
Untuk mengetahui pengaruh masing- masing variabel terhadap pendapatan
petani dapat dilihat dari hasil analisis regresi linier berganda melalui uji parsial
atau uji t. selengkapnya disajikan pada Tabel 3.
M. Luas Lahan
Hasil analisis regresi parsial atau uji t pada pengaruh luas lahan terhadap
pendapatan petani diperoleh koefisien 0.242 dengan nilai t-hitung sebesar 1.1617
lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar 2.7 dan taraf signifikansi sebesar 0.118 lebih
besar dari α = 0.05 Hal ini menunjukkan luas lahan berpengaruh tidak nyata
terhadap pendapatan
petani dalam
usahatani tembakau rajangan varietas baru Maesan 1, dimana setiap peningkatan luas
lahan 1 hektar hanya akan meningkatkan pendapatan sebesar 24,2 persen atau
sebesar Rp. 250131.147,-
N. Biaya Pupuk
Hasil analisis regresi parsial atau uji t pada pengaruh biaya pupuk terhadap
pendapatan petani diperoleh koefisien 0.017 dengan nilai t-hitung sebesar 0.298
lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar 2.7 dan taraf signifikansi sebesar 0.768 lebih
besar dari α = 0.05 Hal ini menunjukkan biaya pupuk berpengaruh tidak nyata
terhadap pendapatan
petani dalam
usahatani tembakau rajangan varietas baru Maesan 1, dimana setiap peningkatan
biaya pupuk sebesar Rp. 1 akan meningkatkan pendapatan sebesar 1,7
persen atau sebesar Rp. 0.069,-
O. Biaya Pestisida
Hasil analisis regresi parsial atau uji t pada pengaruh biaya pestisida terhadap
pendapatan petani diperoleh koefisien 0.738 dengan nilai t-hitung sebesar 3.740
lebih besar dari nilai t-tabel sebesar 2.7 dan taraf signifikansi sebesar 0.001 lebih
kecil dari α = 0.05 Hal ini menunjukkan biaya pestisida berpengaruh nyata terhadap
pendapatan petani
dalam usahatani
tembakau rajangan varietas baru Maesan 1, dimana setiap peningkatan biaya pestisida
sebesar Rp. 1 akan meningkatkan
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 365
pendapatan sebesar 374 persen atau sebesar Rp. 83.2930,-
P. Biaya Pengolahan tanah
Hasil analisis regresi parsial atau uji t pada pengaruh biaya pengolahan tanah
terhadap pendapatan petani diperoleh koefisien -0.443 dengan nilai t-hitung
sebesar -1.497 lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar 2.7 dan taraf signifikansi sebesar
0.147 lebih besar dari α = 0.05 Hal ini menunjukkan biaya pengolahan tanah
berpengaruh tidak
nyata terhadap
pendapatan petani
dalam usahatani
tembakau rajangan varietas baru Maesan 1, dimana
setiap peningkatan
biaya pengolahan tanah sebesar Rp. 1 akan
menurunkan pendapatan sebesar 44.3 persen atau sebesar Rp. 4.935,-
Q. Biaya Pengairan
Hasil analisis regresi parsial atau uji t pada pengaruh biaya pengairan terhadap
pendapatan petani diperoleh koefisien 0.345 dengan nilai t-hitung sebesar 1.665
lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar 2.7 dan taraf signifikansi sebesar 0.108 lebih
besar dari α = 0.05 Hal ini menunjukkan biaya pengairan berpengaruh tidak nyata
terhadap pendapatan
petani dalam
usahatani tembakau rajangan varietas baru Maesan 1, dimana setiap peningkatan
biaya pengairan sebesar Rp. 1 akan meningkatkan pendapatan sebesar 34.5
persen atau sebesar Rp. 21.625,-
R. Biaya Tenaga kerja
Hasil analisis regresi parsial atau uji t pada pengaruh biaya tenaga kerja terhadap
pendapatan petani diperoleh koefisien 0.116 dengan nilai t-hitung sebesar 1.178
lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar 2.7 dan taraf signifikansi sebesar 0.250 lebih
besar dari α = 0.05 Hal ini menunjukkan biaya tenaga kerja berpengaruh tidak
nyata terhadap pendapatan petani dalam usahatani tembakau rajangan varietas baru
Maesan 1, dimana setiap peningkatan biaya tenaga kerja sebesar Rp. 1 akan
meningkatkan pendapatan sebesar 11.6 persen atau sebesar Rp. 0.419,-
3.2. Hasil Analisis RC Rasio
RC ratio
merupakan salah satu alat untuk mengetahui efisiensi usahatani yang
diperoleh dengan cara membandingkan antara penerimaan yang diperoleh dengan
semua biaya yang dikeluarkan dalam usahataninya. Apabila nilai
RC ratio
lebih kecil atau sama dengan satu maka kegiatan
usahatani tersebut dikatakan tidak efisien, dan sebaliknya. Hasil analisis diperoleh
RC sebesar 1.61 berarti sistem usahatani tembakau rajangan varietas baru Maesan 1
di daerah penelitian tergolong efisien.