a. Tantangan dalam bekerja b. Penghargaan yang wajar Pendahuluan

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 83 heteroskedastisitas. Setelah itu dilakukan pengujian hipotesis dan analisis koefisien determinasi R 2 menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows .

Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ringkasan statistik deskriptif dari masing-masing variabel terlihat pada tabel 1. Tabel 1. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Total Responden Hasil Rata-Rata Jawaban Kualitas Kehidupan Kerja 60 4,29 Keterlibatan Kerja 60 4,15 Persepsi Dukungan Organisasi 60 3,97 Kepuasan Kerja 60 4,14 Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa total rata-rata skor tiap variabel diatas 3,41 berdasarkan rataan Umar, 2005, hal ini menunjukkan bahwa tingkat kualitas kehidupan kerja, keterlibatan kerja, persepsi dukungan organisasi maupun kepuasan kerja karyawan PT. PLN Persero Area Jember termasuk dalam kategori tinggi. Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Model Coefficients Unstandardized Sig. B Std. Error Constant 6.116 1.828 .001 Kualitas Kehidupan kerja -.153 .068 .027 Keterlibatan Kerja .580 .068 .000 Persepsi Dukungan Organisasi .206 .087 .021 Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 2, maka persamaan regresi linear berganda yang diperoleh adalah sebagai berikut : Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Y= 6,116 - 0,153 kualitas kehidupan kerja + 0,580 keterlibatan kerja + 0,206 persepsi dukungan organisasi 5. Konstanta sebesar 6,116 menyatakan bahwa jika variabel Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 84 independen dianggap konstan, maka terjadi kepuasan kerja terhadap karyawan PT. PLN Persero Area Jember. 6. Koefisien regresi kualitas kehidupan -0,153 menyatakan bahwa kualitas kehidupan kerja berpegaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT.PLN Persero Area Jember. Hal ini dapat disimpulkan bahwa, jika kualitas kehidupan kerja meningkat maka kepuasan kerja akan menurun. 7. Koefisien regresi keterlibatan kerja 0,580 menyatakan bahwa keterlibatan kerja berkonstribusi Positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT.PLN Persero Area Jember. Hal ini dapat disimpulkan bahwa, jika keterlibatan kerja karyawan meningkat maka kepuasan kerja akan meningkat juga. 8. Koefisien regresi persepsi dukungan organisasi 0,206 menyatakan bahwa persepsi dukungan organisasi berkonstribusi Positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. PLN Persero Area Jember. Hal ini dapat disimpulkan bahwa, jika persepsi dukungan organisasi meningkat maka kepuasan kerja akan meningkat juga. Tabel 3 dan 4 Pengujian Hipotesis Tabel 3 Hasil Uji T Model T Hitung T Tabel Sig. Constant 3.345 2,003 .001 X1 -2.266 2,003 .027 X2 8.588 2,003 .000 X3 2.374 2,003 .021 Berdasarkan nilai statistik hasil analisis pada tabel 4.16 dapat dilihat bahwa :  Untuk variabel Kualitas Kehidupan Kerja X1 diperoleh koefisien regresi sebesar -2,266 dengan nilai signifikasi 0,027 dan lebih kecil dari 0,005, maka dapat disimpulkan bahwa setiap penambahan satu dalam variabel kualitas kehidupan kerja maka kepuasan kerja akan menurun sebesar 2,266. Adapun nilai t Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 85 hitung -2,266 t tabel 2,003 menunjukkan kualitas kehidupan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja Y, dengan demikian Hipotesis 1 dapat diterima.  Selanjutnya untuk variabel Keterlibatan Kerja X2 diperoleh koefisien regresi sebesar 8,588 dengan nilai signifikasi 0,000 dan lebih kecil dari 0,005, maka dapat disimpulkan bahwa setiap penambahan satu dalam variabel keterlibatan kerja maka kepuasan kerja akan meningkat sebesar 8,588. Adapun nilai t hitung 8,588 t tabel 2,003 menunjukkan keterlibatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja Y, dengan demikian Hipotesis 2 dapat diterima.  Untuk Variabel Persepsi Dukungan Organisasi X3 diperoleh koefisien regresi sebesar 2,374 dengan nilai signifikasi 0,021 dan lebih kecil dari 0,005, maka dapat disimpulkan bahwa setiap penambahan satu dalam variabel Persepsi dukungan organisasi maka kepuasan kerja akan meningkat sebesar 2,374. Adapun nilai t hitung 2,374 t tabel 2,003 menunjukkan Persepsi dukungan Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja Y, dengan demikian Hipotesis 3 dapat diterima. Tabel 4 Hasil Uji F Dari uji Anova atau uji F pada tabel 4.17, didapat nilai F hitung sebesar 32,471 F tabel sebesar 2,79 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 dan F hitung F tabel, maka model regresi dapat dikatakan bahwa kualitas kehidupan kerja, keterlibatan kerja, dan persepsi dukungan organisasional berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pada karyawan PT.PLN Persero Area Jember secara simultan atau bersama-sama. Dengan demikian hipotesis 4 dapat diterima. Tabel 5. Analisis Koefisien Determinasi Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 0.615 1.085 Dilihat pada tabel 4.18, besarnya adjusted R 2 adalah 0,615, hal ini berarti 61,5 variasi Kepuasan Kerja dapat dijelaskan oleh ke tiga variabel independen Kualitas Kehidupan Kerja, Keterlibatan Kerja, Persepsi dukungan organisasi sedangkan sisanya 100 - 61,5 = F Hitung F Tabel Sig. 32.471 2,79 .000 b Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 86 38,5 dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar variabel penelitian. Pembahasan Berdasarkan analisis statistik Uji t Kualitas kehidupan kerja berpengaruh negatif sebesar -2.266 dan signifikan 0, 27 terhadap Kepuasan kerja, namun jika dilihat berdasarkan analisis deskriptif kualitas kehidupan kerja hasilnya 4,29 dengan kriteria sangat baik dan kepuasan kerja juga baik. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kemungkinan karyawan PT. PLN Persero Area Jember merasa kualitas kehidupan kerja seperti kompensasi yang seimbang equitable compensation, Komunikasi communication , Keselamatan Lingkungan Kerja save environment , dan Pengembangan karir career development sudah sesuai dengan harapan mereka namun tidak dapat memenuhi kepuasan kerja mereka. Dengan demikian, hasil penelitian ini tidak senada dengan hasil penelitian Pramdhana 2013 yang menunjukkan bahwa variabel Of Work Life secara parsial Uji t berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Sumber Murni Lestari Makasar. Untuk hasil analisis deskriptif variabel keterlibatan kerja sebesar 4,15 dengan kriteria baik dan kepuasan kerja juga baik, berdasarkan analisis statistik uji t berpengaruh positif sebesar 8.588 dan signifikan 0,000 terhadap kepuasan kerja, Hasil penelitian ini senada dengan hasil penelitian Aryaningtyas 2012 yang menunjukkan keterlibatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitian ini juga mendukung pendapat Robbins 2001 yang mendefinisikan kepuasan sebagai sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya, seseorang dengan tingkat kepuasan yang tinggi akan menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaannya, sedangkan seseorang yang tidak merasa puas dengan pekerjaannya akan menunjukkan sikap yang negatif. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi berpengaruh positif sebesar 2.374 dan signifikan 0,21. Hasil analisis deskriptif juga menunjukkan hasil sebesar 3,97 dengan kriteria baik. Penelitian ini senada hasilnya dengan hasil penelitian Batiren ady putra. G yang menunjukkan persepsi dukungan organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hasilini juga mendukung pendapat Eisenberger et al. 1997 yang menjabarkan persepsi dukungan organisasi sebagai pemahaman karyawan secara global mengenai tingkat yang mana Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 87 organisasi peduli dengan keberadaan dan kontribusi karyawan serta peduli terhadap kesejahteraan mereka. Jika karyawan menganggap bahwa dukungan organisasi yang di terimanya tinggi, maka karyawan tersebut akan menyatukan keanggotaan sebagai anggota organisasi ke dalam identitas diri mereka dan kemudian mengembangkan hubungan dan persepsi yang lebih positif terhadap organisasi tersebut. Berdasarkan hasil uji Anova atau uji F nilai F hitung, Penelitian ini menunjukkan hasil sebesar 32,471 F tabel sebesar 2,79 dengan probabilitas 0,000 dan koefisien determinasi sebesar 61,5 . Hal ini menyatakan jika bersama- sama kualitas kehidupan kerja, keterlibatan kerja, dan persepsi dukungan organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja sebesar 61,5 dan sisanya dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini yaitu, keterlibatan kerja dan persepsi dukungan organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja namun kualitas kehidupan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. PLN Persero Area Jember. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kualitas kehidupan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, artinya hasil dari pemberian kompensasi yang seimbang, Komunikasi communication , Keselamatan Lingkungan Kerja save environment , dan Pengembangan karir career development sesuai dengan harapan mereka belum tentu mempunyai dampak yang selalu positif atau baik bagi organisasi, karena mungkin jika kompensasi, komunikasi, pengembangan karir dan keselamatan lingkungan selalu di utamakan bisa saja menyebabkan seorang karyawan merasa kurang memiliki tantangan dalam bekerja sehingga tidak dapat mencapai kepuasan dalam bekerja. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan keterlibatan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja, hal ini membuktikan bahwa karyawan dengan keterlibatan secara penuh terhadap pekerjaan maka karyawan akan menciptakan kinerja yang baik dan akan berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan pekerjaan atau tugasnya karena hal ini dianggap penting sehingga karyawan akan lebih merasa puas dan senang jika bisa Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 88 menghabiskan sebagian besar waktu, tenaga, dan pikiran untuk pekerjaannya. Namun hal penting yang perlu di perhatikan juga oleh organisasi adalah organisasi sebaiknya memberi dukungan bagi karyawan karena jika karyawan menganggap bahwa dukungan organisasi yang di terimanya tinggi, maka karyawan tersebut akan menyatukan keanggotaan sebagai anggota organisasi ke dalam identitas diri mereka dan kemudian mengembangkan hubungan dan persepsi yang lebih positif terhadap organisasi tersebut sehingga karyawan lebih aktif dan memberikan konstribusi positif untuk keberhasilan tujuan organisasi. Rekomendasi untuk peneliti mendatang dapat mengembangkan penelitian dengan melakukan penelitian pada objek dan masalah yang sama atau menambahkan variabel yang lain yang belum diteliti pada penelitian ini dengan menggunakan metode yang berbeda serta untuk penyebaran kuesioner bisa menggunakan cara seperti wawancara dimana kita langsung menanyakan secara langsung pada responden pertanyaan dalam kuesioner yang telah di susun sehingga hasil yang di dapat oleh peneliti mendatang akan lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA Ady Putra .G, Batiren. 2008. Pengaruh Role Stressor dan Persepsi Dukungan Organisasi terhadap Kepuasan kerja . Skripsi. Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta : Rineka Cipta. Aryaningtyas, Aurilia Triani. 2012. Keterlibatan kerja sebagai mediasi Pengaruh Kepribadian Proaktif dan Persepsi Dukungan Organisasional terhadap Kepuasan Kerja. Skripsi. Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Cascio, W.F. 2010. Managing Human Resources : Productivity, Quality of Work Life, Profits . Eighth Edition. McGraw-Hill International Edition. Eisenberger, R., Cummings, J, Armeli S. Lynch P. 1997. Perceived Organizational Support, Discretionary Treatment, and Job Satisfaction. Journal of Applied Psychology, 825: 812-820. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 . Edisi Ketujuh, Penerbit Universitas Diponegoro. Haryanti, Ayu Made. 2012. Hubungan kualitas kehidupan kerja dengan kinerja perawat pelaksanaan di Rumah Sakit Bali med Denpasar tahun 2012 . Sripsi. Universitas Indonesia, Depok. Kanungo. R. N. 1982. Measurement of Job and Work Involvement. Journal of Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 89 Applied Psychology , 673: 341- 349. Latan H Temalagi S. 2013, Analisis Multivariate Tekhnik Dan Aplikasi Menggunakan Program IBM SPSS 20.0. Alfabeta, Bandung Lodahl T, Kejner M. 1965. The Definition and Measurement of Job Involvement, Journal of Applied Psycholog,

491: 24-33.

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi . Edisi Sepuluh. Penerbit: Andi. Yogyakarta Meija, Luis R. Gomez, Davis B. balkin, and Robert L. Cardy. 2001. Managing Human Resources . New Jersey : Prentice Hall, Inc. Nawawi, Hadari. 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang kompetitif. Gajah Mada University Press. Yogyakarta Novianto, Ardhy. 2012 . Analisis faktor- faktor kualitas kehidupan kerja sebagai pendukung peningkatan keterikatan karyawan . Skripsi. Universitas Institut Pertanian Bogor, Bogor. Pramdhana, Fadly. 2013 . Pengaruh Quality Of Work QWL terhadap kepuasan kerja karyawan. Skripsi. Universitas Hasanuddin, Makasar. Rhoades Eisenberger. 2002. Perceived Organization Support : A Review of The Literatur. Journal of Psychology, 874: 698-714. Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku Organisasi : Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Jilid 1. Jakarta : Prehalindo. ------------------------. 2001. Perilaku Organisasi : Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Jilid 2. Jakarta : Prehalindo. ------------------------. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi : Edisi kelima. Jakarta : Erlangga. -------------------------. 2003. Perilaku Organisasi . Diterjemahkan oleh tim Indeks kelompok Gramedia. Jakarta -------------------------. 2006. Perilaku Organisasi. Penerbit Indeks. Jakarta -------------------------. 2010. Manajemen. Jilid2. Alih Bahasa : Sabran Putera. Erlangga. Jakarta Sandrianti, Lisa. 2010. Kepuasan kerja dan keterlibatan kerja sebagai mediator dari hubungan pschological climate dan intention turn over . Skripsi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Simanjuntak, Naomei. 2013. Analisis pengaruh keterlibatan kerja dan kepuasan kerja terhadap turn over Intention karyawan . Skripsi. Universitas diponegoro, Semarang. Sugiyono. 2008. Metode penelitian quantitatif qualitatif dan RD . Alfabeta, Bandung. Sumarto. 2009. Meningkatkan komitmen dan kepuasan untuk menyurutkan niat keluar. Jurnal manajemen dan kewirausahaan , Vol. 11, 02. Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian . Jakarta : Salemba Empat. Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 90 Wexley, Kenneth N, dan Gary A. Yukl. 2002 . Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalis, Alih Bahasa: MUch. Shobaruddin. Jakarta : Bina Aksara. Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 91 PENERAPAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER REMOTE TELEMETRI CONTROL UNIT PLC RTCU D4 UNTUK SISTEM PENCEGAH KEBAKARAN RUMAH BERBASIS SMS Izza Anshory 1 , Eko Agus Suprayitno 2 1,2 T eknik Elektro,Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Jl. Raya Gelam 250 Candi, Sidoarjo Telp : 031-8921938 , Fax : 031 8949333 E-mail : izzaanshoryumsida.ac.id Abstrak Kebutuhan pemantauan untuk sistem keamanan dari hari ke hari semakin meningkat, hal ini sejalan dengan mobilitas masyarakat yang ada di perkotaan. Sistem keamanan bukan hanya dari segi gangguan oleh penjahat atau perampok, bisa juga akibat dari hal yang lainnya, seperti kebakaran yang bisa terjadi kapan saja Salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk memantau gangguan kebakaran tersebut adalah dengan menggunakan jaringan telekomunikasi GSM Global System for Mobile Communications . Sistem kontrol Prgrammable Logic Controller PLC Remote Telemetri Controller Unit RTCU D4 adalah modul perangkat keras hardware yang menggabungkan antara kontrol, monitoring, dan datalogging yang berguna untuk mengirimkan data hasil pengukuran, monitoring ke penerima melalui jaringan GSM. Sistem kontrol ini bekerja diawali dengan bekerjanya dua buah jenis sensor yang dimanfaatkan untuk mendeteksi gangguan keamanan yaitu sensor smoke detektor dan limit switch yang dipasang pada pintu dan jendela. Hasil sinyal yang dihasilkan oleh dua buah jenis sensor tersebut akan diproses oleh PLC RTCU D4 yang sebelumnya sudah diprogram terlebih dahulu untuk kemudian ditransmisikan ke nomor handhpone yang dituju. Hasil pengujian menunjukkan bahwa PLC RTCU D4 dapat mengirimkan pesan dengan baik kepada nomor handhpone penerima dengan rata-rata waktu penerimaan SMS Short Message Service adalah 10 detik, hal ini dipengaruhi oleh kepadatan jaringan yang ada pada masing-masing operator penerima. Kata Kunci : RTCU D4, Smoke Detektor, Limit Switch

A. Pendahuluan

Kebutuhan pemantauan untuk sistem keamanan dari hari ke hari semakin meningkat, hal ini sejalan dengan mobilitas masyarakat yang ada di perkotaan. Sistem keamanan bukan hanya dari segi gangguan oleh penjahat atau perampok, bisa juga akibat dari hal yang lainnya, seperti kebakaran yang bisa terjadi kapan saja. Menurut harian Kompas angka kebakaran yang terjadi di Jakarta mulai Januari sampai dengan 27 Desember 2012 mencapai angka 1.008 kejadian. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan kontrol pendeteksi dini kebakaran rumah melalui jaringan telekomunikasi GSM Global System for Mobile Communications . Jaringan GSM memiliki jangkauan yang cukup luas dan dapat diakses dari mana saja sehingga ketika ada informasi dini dari sistem keamanan rumah, maka informasi tersebut akan segera sampai ke pemilik rumah. Sistem kontrol keamanan rumah berbasis Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 92 SMS bisa dilakukan dengan menggunakan kontroller mikro untuk mendeteksi dini gangguan keamanan yang terjadi[Syafrullah,2010], dan bisa juga menggunakan kontroller RTCU Remote Telemetri Controller Unit , untuk mendeteksi secara dini gangguan keamanan yang lain seperti bahaya kebakaran. RTCU adalah sebuah modul elektronika yang menggabungkan antara Programmable Logic Controller PLC dan Modem Telephone GSM yang terintegrasi menjadi satu dan memanfaatkan jaringan GSM untuk menyampaikan pesan ke pengguna. Pada penelitian ini penulis menerapkan PLC RTCU untuk mendeteksi secara dini gangguan keamanan rumah dari bahaya kebakaran dan pencurian.

B. Kajian Pustaka

Remote Telemetri Control Unit RTCU RTCU Remote Telemetri Control Unit merupakan modul perangkat keras hardware yang menggabungkan antara kontrol, monitoring, dan datalogging yang berguna untuk mengirimkan data hasil pengukuran, monitoring ke penerima melalui jaringan GSM. Modul RTCU D4 ini memiliki fungsi sebagai pusat pengendali sistem. Modul ini memiliki beberapa bagian penting, seperti power supply, analog input, analog output, digital input, digital output, port RS232, contrast adjustment, IO status display, SIM Card, GSM Antena, programming connector, diagnostic swtich, dan LCD Display.[ www.logicio.com] Beberapa alasan menggunakan RTCU D4, yaitu tidak memerlukan pekerjaan wiring kabel yang rumit, kecepatan respon yang tinggi dan efisiensi, mudah untuk modifikasi sistem, dan dapat bekerja dalam waktu 24 jam. Prinsip kerja RTCU D4 ini adalah dengan menghubungkan sensor pada bagian input device dan alat-alat yang dikontrol pada bagian output device. Kemudian program yang ada dalam RTCU tersebut akan memproses data dari masukan input device dan output nya akan bekerja sesuai dengan program yang dibuat dan tersimpan di dalam memory RTCU. Sebagai perangkat pengendali proses, PLC RTCU D4 mempunyai bagian – bagian penting yang mendukung unjuk kerja sistemnya. Bagian – bagian itu adalah:

a. Baterai

Baterai berfungsi untuk menyimpan program di yang sudah ditransfer dan mengupdate waktu. Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 93

b. Antena

Antena berfungsi sebagai pemancar penerima sinyal GSM. c. GSM Modul GSM modul merupakan bagian untuk menempatkan sim card dari provider telepon seluler.

d. IO

Setiap inputoutput memiliki alamat dan nomor urutan khusus yang digunakan selama membuat program untuk memonitor satu persatu aktivitas input dan output didalam program.

e. Power Supply

PLC RTCU D4 tidak akan beroperasi apabila tidak ada supply daya listrik. Power Supply merubah tegangan 220V AC menjadi 24V DC yang dibutuhkan oleh PLC RTCU D4. Smoke Detector Smoke Detector merupakan sebuah alat yang dirancang untuk untuk mendeteksi adanya bahaya kebakaran melalui adanya kumpulan-kumpulan asap. Alat ini bekerja dengan cara ionisasi, memiliki suatu ruangan seperti yang dimiliki oleh fotoelektrik. Di dalam ruangan ini terdapat ion-ion yang terbentuk dari hasil reaksi antara oksigen dan nitrogen serta partikel alpha yang dihasilkan oleh Americum, yaitu partikel penting yang ada di dalam smoked detector . .[Syafrullah,2010] Detektor asap smoked detector ini mempunyai beberapa sifat, diantaranya adalah : 1. Sangat sensitif terhadap asap 2. Jika supply yang masuk salah polaritas, tidak akan rusak 3. Dapat dihubungkan lebih dari satu smoked detector secara bersama-sama Limit Switch Sebuah limit switch secara mekanik berupa tombol switch tekan yang dipasang pada suatu ujung batang atau bagian mekanik tertentu dan akan teraktifkan saat batang atau bagian mekanik tersebut menyentuh ujung batas yang diinginkan. Contohnya pembuka pintu garasi otomatis, yang perlu diketahui oleh pengontrol hanya apakah pintu sudah terbuka penuh atau tertutup penuh. Limit switch dapat mendeteksi kedua kondisi tersebut. Limit switch digunakan pada banyak aplikasi tetapi memiliki dua kelemahan yaitu : 1 Sebagai alat mekanik limit switch lambat laun akan aus oleh penggunaan 2 Memerlukan gaya tertentu untuk mengaktifkannya [elib.unikom.ac.id ] Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 04 Alastuwo Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

0 2 11

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 04 Alastuwo Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

0 3 15

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL DAN KOOPERATIF SERTA MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP NEGERI TANJUNG MORAWA.

0 1 24

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA.

0 1 26

yaya sulthon aziz JURNAL

0 0 17

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PPKN SISWA SMP NEGERI 6 AMBON TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Repository UNIKAMA

0 0 7

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 1

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 1

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 2

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 KABUPATEN PAMEKASAN - Repository UNIKAMA

0 0 14