Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 83
heteroskedastisitas. Setelah itu dilakukan pengujian hipotesis dan analisis koefisien
determinasi R
2
menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan
SPSS 20.0 for Windows
.
Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Ringkasan statistik deskriptif dari masing-masing variabel terlihat pada tabel 1.
Tabel 1. Analisis Deskriptif
Variabel Penelitian Total Responden
Hasil Rata-Rata Jawaban Kualitas Kehidupan Kerja
60 4,29
Keterlibatan Kerja 60
4,15
Persepsi Dukungan Organisasi
60 3,97
Kepuasan Kerja
60 4,14
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa total rata-rata skor tiap variabel diatas 3,41 berdasarkan rataan Umar, 2005, hal ini menunjukkan bahwa tingkat kualitas kehidupan
kerja, keterlibatan kerja, persepsi dukungan organisasi maupun kepuasan kerja karyawan PT. PLN Persero Area Jember termasuk dalam kategori tinggi.
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Model Coefficients Unstandardized
Sig. B
Std. Error
Constant 6.116
1.828 .001
Kualitas Kehidupan kerja
-.153 .068
.027
Keterlibatan Kerja .580
.068 .000
Persepsi Dukungan Organisasi
.206 .087
.021
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 2, maka persamaan regresi
linear berganda yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Y=
a
+ b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3 +
e
Y= 6,116
- 0,153
kualitas kehidupan
kerja +
0,580 keterlibatan kerja + 0,206
persepsi dukungan organisasi
5.
Konstanta sebesar
6,116 menyatakan bahwa jika variabel
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 84
independen dianggap
konstan, maka
terjadi kepuasan
kerja terhadap
karyawan PT.
PLN Persero Area Jember.
6. Koefisien
regresi kualitas
kehidupan -0,153
menyatakan bahwa kualitas kehidupan kerja
berpegaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
PT.PLN Persero Area Jember. Hal ini dapat disimpulkan bahwa,
jika kualitas
kehidupan kerja
meningkat maka kepuasan kerja akan menurun.
7. Koefisien regresi keterlibatan kerja
0,580 menyatakan
bahwa keterlibatan kerja berkonstribusi
Positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT.PLN
Persero Area Jember. Hal ini dapat disimpulkan bahwa, jika
keterlibatan kerja
karyawan meningkat maka kepuasan kerja
akan meningkat juga. 8.
Koefisien regresi
persepsi dukungan
organisasi 0,206
menyatakan bahwa
persepsi dukungan organisasi berkonstribusi
Positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. PLN
Persero Area Jember. Hal ini dapat disimpulkan bahwa, jika
persepsi dukungan
organisasi meningkat maka kepuasan kerja
akan meningkat juga.
Tabel 3 dan 4 Pengujian Hipotesis
Tabel 3 Hasil Uji T
Model T
Hitung
T
Tabel
Sig.
Constant 3.345
2,003 .001
X1 -2.266
2,003 .027
X2 8.588
2,003 .000
X3 2.374
2,003 .021
Berdasarkan nilai statistik hasil analisis pada tabel 4.16 dapat dilihat bahwa :
Untuk variabel Kualitas Kehidupan Kerja X1 diperoleh koefisien
regresi sebesar -2,266 dengan nilai signifikasi 0,027 dan lebih kecil
dari 0,005,
maka dapat
disimpulkan bahwa
setiap penambahan satu dalam variabel
kualitas kehidupan kerja maka kepuasan kerja akan menurun
sebesar 2,266. Adapun nilai t
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 85
hitung -2,266 t tabel 2,003 menunjukkan kualitas kehidupan
kerja berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap Kepuasan
Kerja Y,
dengan demikian
Hipotesis 1 dapat diterima.
Selanjutnya untuk
variabel Keterlibatan Kerja X2 diperoleh
koefisien regresi sebesar 8,588 dengan nilai signifikasi 0,000 dan
lebih kecil dari 0,005, maka dapat disimpulkan
bahwa setiap
penambahan satu dalam variabel keterlibatan kerja maka kepuasan
kerja akan meningkat sebesar 8,588. Adapun nilai t hitung 8,588
t tabel 2,003 menunjukkan keterlibatan
kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja Y, dengan
demikian Hipotesis 2 dapat diterima.
Untuk Variabel Persepsi Dukungan Organisasi
X3 diperoleh
koefisien regresi sebesar 2,374 dengan nilai signifikasi 0,021 dan
lebih kecil dari 0,005, maka dapat disimpulkan
bahwa setiap
penambahan satu dalam variabel Persepsi
dukungan organisasi
maka kepuasan
kerja akan
meningkat sebesar 2,374. Adapun nilai t hitung 2,374 t tabel 2,003
menunjukkan Persepsi dukungan Organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Kepuasan Kerja
Y, dengan
demikian Hipotesis 3 dapat diterima.
Tabel 4 Hasil Uji F
Dari uji Anova atau uji F pada tabel 4.17, didapat nilai F
hitung
sebesar 32,471 F
tabel
sebesar 2,79 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil
dari 0,05 dan F hitung F tabel, maka model regresi dapat dikatakan bahwa
kualitas kehidupan kerja, keterlibatan kerja,
dan persepsi
dukungan organisasional
berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja pada karyawan PT.PLN Persero Area Jember secara
simultan atau bersama-sama. Dengan demikian hipotesis 4 dapat diterima.
Tabel 5. Analisis Koefisien Determinasi
Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
0.615 1.085
Dilihat pada tabel 4.18, besarnya adjusted R
2
adalah 0,615, hal ini berarti 61,5 variasi Kepuasan Kerja dapat
dijelaskan oleh ke tiga variabel independen Kualitas Kehidupan Kerja, Keterlibatan
Kerja, Persepsi
dukungan organisasi
sedangkan sisanya 100 - 61,5 =
F
Hitung
F
Tabel
Sig.
32.471 2,79
.000
b
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 86
38,5 dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar variabel penelitian.
Pembahasan
Berdasarkan analisis statistik Uji t Kualitas kehidupan kerja berpengaruh
negatif sebesar -2.266 dan signifikan 0, 27 terhadap Kepuasan kerja, namun jika
dilihat berdasarkan analisis deskriptif kualitas kehidupan kerja hasilnya 4,29
dengan kriteria sangat baik dan kepuasan kerja juga baik. Hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa
kemungkinan karyawan PT. PLN Persero Area Jember
merasa kualitas kehidupan kerja seperti kompensasi yang seimbang
equitable compensation,
Komunikasi
communication
, Keselamatan
Lingkungan Kerja
save environment
, dan Pengembangan karir
career development
sudah sesuai dengan harapan mereka namun tidak dapat memenuhi kepuasan
kerja mereka.
Dengan demikian, hasil penelitian ini tidak senada dengan hasil penelitian
Pramdhana 2013 yang menunjukkan bahwa variabel
Of Work Life
secara parsial Uji t berpengaruh positif terhadap
kepuasan kerja karyawan pada PT. Sumber Murni Lestari Makasar.
Untuk hasil analisis deskriptif variabel keterlibatan kerja sebesar 4,15
dengan kriteria baik dan kepuasan kerja juga baik, berdasarkan analisis statistik uji
t berpengaruh positif sebesar 8.588 dan signifikan 0,000 terhadap kepuasan kerja,
Hasil penelitian ini senada dengan hasil penelitian Aryaningtyas 2012
yang menunjukkan
keterlibatan kerja
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitian ini juga mendukung pendapat Robbins
2001 yang mendefinisikan kepuasan sebagai sikap umum seorang individu
terhadap pekerjaannya, seseorang dengan tingkat
kepuasan yang
tinggi akan
menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaannya, sedangkan seseorang yang
tidak merasa puas dengan pekerjaannya akan menunjukkan sikap yang negatif.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa
persepsi dukungan
organisasi berpengaruh positif sebesar 2.374 dan
signifikan 0,21. Hasil analisis deskriptif juga menunjukkan hasil sebesar 3,97
dengan kriteria baik. Penelitian ini senada hasilnya dengan hasil penelitian Batiren
ady putra. G yang menunjukkan persepsi dukungan organisasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hasilini
juga mendukung
pendapat Eisenberger
et al.
1997 yang
menjabarkan persepsi dukungan organisasi sebagai pemahaman karyawan secara
global mengenai tingkat yang mana
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 87
organisasi peduli dengan keberadaan dan kontribusi karyawan serta peduli terhadap
kesejahteraan mereka. Jika karyawan menganggap bahwa dukungan organisasi
yang di terimanya tinggi, maka karyawan tersebut akan menyatukan keanggotaan
sebagai anggota organisasi ke dalam identitas diri mereka dan kemudian
mengembangkan hubungan dan persepsi yang lebih positif terhadap organisasi
tersebut. Berdasarkan hasil uji Anova atau
uji F nilai F hitung, Penelitian ini menunjukkan hasil sebesar 32,471 F
tabel sebesar 2,79 dengan probabilitas 0,000 dan koefisien determinasi sebesar
61,5 . Hal ini menyatakan jika bersama- sama kualitas kehidupan kerja, keterlibatan
kerja, dan persepsi dukungan organisasi berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja sebesar 61,5
dan sisanya dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka terdapat beberapa hal
yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini yaitu, keterlibatan kerja dan persepsi
dukungan organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja
namun kualitas
kehidupan kerja
berpengaruh negatif
dan signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan PT. PLN Persero Area Jember.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
kualitas kehidupan
kerja berpengaruh
negatif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, artinya
hasil dari pemberian kompensasi yang seimbang, Komunikasi
communication
, Keselamatan Lingkungan Kerja
save environment
, dan Pengembangan karir
career development
sesuai dengan
harapan mereka belum tentu mempunyai dampak yang selalu positif atau baik bagi
organisasi, karena
mungkin jika
kompensasi, komunikasi, pengembangan karir dan keselamatan lingkungan selalu di
utamakan bisa saja menyebabkan seorang karyawan
merasa kurang
memiliki tantangan dalam bekerja sehingga tidak
dapat mencapai kepuasan dalam bekerja. Hasil Penelitian ini menunjukkan
bahwa dukungan
keterlibatan kerja
berpengaruh terhadap kepuasan kerja, hal ini membuktikan bahwa karyawan dengan
keterlibatan secara
penuh terhadap
pekerjaan maka
karyawan akan
menciptakan kinerja yang baik dan akan berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan
pekerjaan atau tugasnya karena hal ini dianggap penting sehingga karyawan akan
lebih merasa puas dan senang jika bisa
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 88
menghabiskan sebagian besar waktu, tenaga, dan pikiran untuk pekerjaannya.
Namun hal penting yang perlu di perhatikan juga oleh organisasi adalah
organisasi sebaiknya memberi dukungan bagi karyawan karena jika karyawan
menganggap bahwa dukungan organisasi yang di terimanya tinggi, maka karyawan
tersebut akan menyatukan keanggotaan sebagai anggota organisasi ke dalam
identitas diri mereka dan kemudian mengembangkan hubungan dan persepsi
yang lebih positif terhadap organisasi tersebut sehingga karyawan lebih aktif dan
memberikan konstribusi positif untuk keberhasilan tujuan organisasi.
Rekomendasi untuk
peneliti mendatang
dapat mengembangkan
penelitian dengan melakukan penelitian pada objek dan masalah yang sama atau
menambahkan variabel yang lain yang belum diteliti pada penelitian ini dengan
menggunakan metode yang berbeda serta untuk
penyebaran kuesioner
bisa menggunakan cara seperti wawancara
dimana kita langsung menanyakan secara langsung pada responden pertanyaan
dalam kuesioner yang telah di susun sehingga hasil yang di dapat oleh peneliti
mendatang akan lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Ady Putra .G, Batiren. 2008.
Pengaruh Role
Stressor dan
Persepsi Dukungan Organisasi terhadap
Kepuasan
kerja .
Skripsi. Universitas Katolik Soegijapranata,
Semarang. Arikunto, Suharsimi. 2006.
Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan
Praktik .
Jakarta : Rineka Cipta. Aryaningtyas,
Aurilia Triani.
2012.
Keterlibatan kerja sebagai mediasi Pengaruh Kepribadian Proaktif
dan
Persepsi Dukungan
Organisasional terhadap
Kepuasan Kerja.
Skripsi. Universitas Kristen Satya Wacana,
Salatiga. Cascio, W.F. 2010.
Managing Human Resources
:
Productivity, Quality of Work Life, Profits
. Eighth Edition. McGraw-Hill International
Edition. Eisenberger, R., Cummings, J, Armeli S.
Lynch P.
1997. Perceived
Organizational Support,
Discretionary Treatment, and Job Satisfaction.
Journal of Applied Psychology, 825: 812-820.
Ghozali, Imam. 2013.
Aplikasi Analisis Multivariate
Dengan Program
IBM SPSS 21
. Edisi Ketujuh, Penerbit Universitas Diponegoro.
Haryanti, Ayu Made. 2012.
Hubungan kualitas kehidupan kerja dengan
kinerja perawat pelaksanaan di Rumah Sakit Bali med Denpasar
tahun 2012
. Sripsi. Universitas Indonesia, Depok.
Kanungo. R. N. 1982. Measurement of Job and Work Involvement.
Journal of
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 89
Applied Psychology
, 673: 341- 349.
Latan H Temalagi S. 2013,
Analisis Multivariate
Tekhnik Dan
Aplikasi Menggunakan Program IBM
SPSS 20.0.
Alfabeta, Bandung
Lodahl T, Kejner M. 1965. The Definition and Measurement of Job
Involvement,
Journal of Applied
Psycholog,
491: 24-33.
Luthans, Fred. 2006.
Perilaku Organisasi .
Edisi Sepuluh.
Penerbit: Andi.
Yogyakarta Meija, Luis R. Gomez, Davis B. balkin,
and Robert
L. Cardy.
2001.
Managing Human Resources
.
New Jersey : Prentice Hall, Inc. Nawawi,
Hadari. 2008,
Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis
yang kompetitif.
Gajah Mada University Press. Yogyakarta
Novianto, Ardhy. 2012
. Analisis faktor- faktor kualitas kehidupan kerja
sebagai pendukung peningkatan keterikatan
karyawan
. Skripsi.
Universitas Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Pramdhana, Fadly. 2013
. Pengaruh Quality Of Work QWL terhadap
kepuasan kerja karyawan.
Skripsi. Universitas Hasanuddin, Makasar.
Rhoades Eisenberger. 2002.
Perceived Organization Support
: A Review of The Literatur.
Journal of
Psychology,
874: 698-714. Robbins, Stephen P. 2001.
Perilaku Organisasi
: Konsep, Kontroversi, Aplikasi.
Jilid 1.
Jakarta :
Prehalindo. ------------------------.
2001.
Perilaku Organisasi
: Konsep, Kontroversi, Aplikasi.
Jilid 2.
Jakarta :
Prehalindo. ------------------------. 2002.
Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi
: Edisi kelima. Jakarta : Erlangga.
-------------------------. 2003.
Perilaku Organisasi
. Diterjemahkan oleh
tim Indeks kelompok Gramedia. Jakarta
-------------------------. 2006.
Perilaku Organisasi.
Penerbit Indeks. Jakarta
-------------------------. 2010. Manajemen. Jilid2. Alih Bahasa : Sabran Putera.
Erlangga. Jakarta
Sandrianti, Lisa. 2010.
Kepuasan kerja dan
keterlibatan kerja
sebagai mediator dari hubungan
pschological climate dan intention turn
over
. Skripsi.
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Simanjuntak, Naomei. 2013.
Analisis pengaruh keterlibatan kerja dan
kepuasan kerja terhadap turn over Intention
karyawan
. Skripsi.
Universitas diponegoro, Semarang. Sugiyono.
2008.
Metode penelitian
quantitatif qualitatif dan RD
. Alfabeta, Bandung.
Sumarto. 2009. Meningkatkan komitmen dan kepuasan untuk menyurutkan
niat keluar.
Jurnal manajemen dan kewirausahaan
, Vol. 11, 02. Umar, Husein. 2005.
Metode Penelitian
. Jakarta : Salemba Empat.
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 90
Wexley, Kenneth N, dan Gary A. Yukl. 2002
. Perilaku Organisasi
dan Psikologi Personalis,
Alih Bahasa: MUch. Shobaruddin. Jakarta : Bina
Aksara.
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 91
PENERAPAN
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER REMOTE TELEMETRI
CONTROL UNIT
PLC RTCU D4 UNTUK SISTEM PENCEGAH KEBAKARAN RUMAH BERBASIS SMS
Izza Anshory
1
, Eko Agus Suprayitno
2
1,2
T
eknik Elektro,Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Jl. Raya Gelam 250 Candi, Sidoarjo Telp :
031-8921938
, Fax :
031 8949333
E-mail :
izzaanshoryumsida.ac.id
Abstrak
Kebutuhan pemantauan untuk sistem keamanan dari hari ke hari semakin meningkat, hal ini sejalan dengan mobilitas masyarakat yang ada di perkotaan. Sistem keamanan bukan
hanya dari segi gangguan oleh penjahat atau perampok, bisa juga akibat dari hal yang lainnya, seperti kebakaran yang bisa terjadi kapan saja Salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk
memantau
gangguan kebakaran
tersebut adalah
dengan menggunakan
jaringan telekomunikasi GSM
Global System for Mobile Communications
. Sistem kontrol
Prgrammable Logic Controller
PLC
Remote Telemetri Controller Unit
RTCU D4 adalah modul perangkat keras
hardware
yang menggabungkan antara kontrol, monitoring, dan datalogging yang berguna untuk mengirimkan data hasil pengukuran,
monitoring ke penerima melalui jaringan GSM. Sistem kontrol ini bekerja diawali dengan bekerjanya dua buah jenis sensor yang dimanfaatkan untuk mendeteksi gangguan keamanan
yaitu sensor smoke detektor dan limit switch yang dipasang pada pintu dan jendela. Hasil sinyal yang dihasilkan oleh dua buah jenis sensor tersebut akan diproses oleh PLC RTCU D4
yang sebelumnya sudah diprogram terlebih dahulu untuk kemudian ditransmisikan ke nomor handhpone yang dituju.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa PLC RTCU D4 dapat mengirimkan pesan dengan baik kepada nomor handhpone penerima dengan rata-rata waktu penerimaan SMS
Short Message Service
adalah 10 detik, hal ini dipengaruhi oleh kepadatan jaringan yang ada pada masing-masing operator penerima.
Kata Kunci : RTCU D4, Smoke Detektor, Limit Switch
A. Pendahuluan
Kebutuhan pemantauan
untuk sistem keamanan dari hari ke hari semakin
meningkat, hal ini sejalan dengan mobilitas masyarakat yang ada di perkotaan. Sistem
keamanan bukan hanya dari segi gangguan oleh penjahat atau perampok, bisa juga
akibat dari hal yang lainnya, seperti kebakaran yang bisa terjadi kapan saja.
Menurut harian Kompas angka kebakaran yang terjadi di Jakarta mulai Januari
sampai dengan
27 Desember
2012 mencapai angka 1.008 kejadian. Salah satu
solusi yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan kontrol pendeteksi
dini kebakaran rumah melalui jaringan telekomunikasi GSM
Global System for Mobile Communications
. Jaringan GSM memiliki jangkauan yang cukup luas dan
dapat diakses dari mana saja sehingga ketika ada informasi dini dari sistem
keamanan rumah, maka informasi tersebut akan segera sampai ke pemilik rumah.
Sistem kontrol keamanan rumah berbasis
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 92
SMS bisa dilakukan dengan menggunakan kontroller mikro untuk mendeteksi dini
gangguan keamanan
yang terjadi[Syafrullah,2010], dan bisa juga
menggunakan kontroller RTCU
Remote Telemetri
Controller Unit
, untuk
mendeteksi secara
dini gangguan
keamanan yang lain seperti bahaya kebakaran. RTCU adalah sebuah modul
elektronika yang menggabungkan antara
Programmable Logic Controller
PLC dan Modem Telephone GSM yang
terintegrasi menjadi
satu dan
memanfaatkan jaringan
GSM untuk
menyampaikan pesan ke pengguna. Pada penelitian ini penulis menerapkan PLC
RTCU untuk mendeteksi secara dini gangguan keamanan rumah dari bahaya
kebakaran dan pencurian.
B. Kajian Pustaka
Remote Telemetri Control Unit RTCU
RTCU
Remote Telemetri Control Unit
merupakan modul perangkat keras hardware yang menggabungkan antara
kontrol, monitoring, dan datalogging yang berguna untuk mengirimkan data hasil
pengukuran, monitoring ke penerima melalui jaringan GSM. Modul RTCU D4
ini memiliki
fungsi sebagai
pusat pengendali sistem. Modul ini memiliki
beberapa bagian penting, seperti power supply, analog input, analog output, digital
input, digital output, port RS232, contrast adjustment, IO status display, SIM Card,
GSM Antena, programming connector, diagnostic swtich, dan LCD Display.[
www.logicio.com] Beberapa
alasan menggunakan
RTCU D4, yaitu tidak memerlukan pekerjaan wiring kabel yang rumit,
kecepatan respon yang tinggi dan efisiensi, mudah untuk modifikasi sistem, dan dapat
bekerja dalam waktu 24 jam. Prinsip kerja RTCU
D4 ini
adalah dengan
menghubungkan sensor pada bagian input device dan alat-alat yang dikontrol pada
bagian output device. Kemudian program yang ada dalam RTCU tersebut akan
memproses data dari masukan
input device
dan
output
nya akan bekerja sesuai dengan program yang dibuat dan tersimpan di
dalam memory RTCU. Sebagai
perangkat pengendali
proses, PLC RTCU D4 mempunyai bagian –
bagian penting yang mendukung unjuk kerja sistemnya. Bagian
– bagian itu adalah:
a. Baterai
Baterai berfungsi untuk menyimpan program di yang sudah ditransfer
dan mengupdate waktu.
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 93
b. Antena
Antena berfungsi sebagai pemancar
penerima sinyal GSM. c.
GSM Modul
GSM modul merupakan bagian untuk menempatkan sim card dari
provider telepon seluler.
d. IO
Setiap inputoutput memiliki alamat dan nomor urutan khusus yang
digunakan selama
membuat program untuk memonitor satu
persatu aktivitas input dan output didalam program.
e. Power Supply
PLC RTCU D4 tidak akan beroperasi apabila tidak ada supply daya listrik.
Power Supply merubah tegangan 220V AC menjadi 24V DC yang
dibutuhkan oleh PLC RTCU D4.
Smoke Detector
Smoke Detector
merupakan sebuah alat
yang dirancang
untuk untuk
mendeteksi adanya bahaya kebakaran melalui adanya kumpulan-kumpulan asap.
Alat ini bekerja dengan cara ionisasi, memiliki suatu ruangan seperti yang
dimiliki oleh fotoelektrik. Di dalam ruangan ini terdapat ion-ion yang terbentuk
dari hasil reaksi antara oksigen dan nitrogen
serta partikel
alpha yang
dihasilkan oleh Americum, yaitu partikel penting yang ada di dalam
smoked detector
. .[Syafrullah,2010] Detektor asap
smoked detector
ini mempunyai beberapa sifat, diantaranya
adalah : 1. Sangat sensitif terhadap asap
2. Jika supply yang masuk salah polaritas, tidak akan rusak
3. Dapat dihubungkan lebih dari satu smoked detector secara bersama-sama
Limit Switch
Sebuah limit switch secara mekanik berupa tombol switch tekan yang dipasang
pada suatu ujung batang atau bagian mekanik tertentu dan akan teraktifkan saat
batang atau bagian mekanik tersebut menyentuh ujung batas yang diinginkan.
Contohnya pembuka pintu garasi otomatis, yang perlu diketahui oleh pengontrol
hanya apakah pintu sudah terbuka penuh atau tertutup penuh. Limit switch dapat
mendeteksi kedua kondisi tersebut. Limit switch digunakan pada banyak aplikasi
tetapi memiliki dua kelemahan yaitu : 1 Sebagai alat mekanik limit switch lambat
laun akan aus oleh penggunaan 2 Memerlukan
gaya tertentu
untuk mengaktifkannya [elib.unikom.ac.id
]
Limit switch
merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang