Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 62 yang pada gilirannya menutup peluang adanya partisipasi seluruh anggota keluarga dalam menentukan kebijakan dalam keluarga. Justru yang terjadi adalah hegemoni kekuasaan yang ditentukan oleh pihak yang berkuasa. Sedangkan faktor kultural terkait dengan harapan sosial yang semestinya diperankan oleh anggota keluarga yang menjadikan seorang anggota keluarga menghegemoni anggota keluarganya yang lain. Pada hal keluarga sebagai unit terkecil dalam sistem sosial secara sosiologis memerankan berbagai fungsi yaitu: a. Fungsi biologis, agar memperoleh keturunan dan dapat memelihara kehormatan serta martabat manusia sebagai mahluk yang berakal dan beradab. b. Fungsi edukatif, keluarga merupakan tempat pendidikan bagi semua anggotanya di mana orang tua mempunyai peran penting untung mengantarkan anak-anak menuju kedewasaan jasmani dan rokhani. c. Fungsi religius, keluarga sebagai tempat penanaman nilai moral agama melalui pemahaman, penyadaran dan praktik dalam kehidupan sehari- hari sehingga tercipta iklim keagamaan. d. Fungsi protektif, keluarga menjadi tempat yang aman dari gangguan sekaligus untuk menangkal berbagai pengaruh negatif yang masuk di dalamnya. e. Fungsi sosialisasi, keluarga sebagai tempat mempersiapkan anggota keluarganya sebagai anggota masyarakat yang baik. f. Fungsi rekreatif yaitu menciptakan kondisi keluarga yang saling menghargai, menghormati, demokratir dan mampu mengakomodasikan aspirasi masing masing anggotanya. g. Fungsi ekonomi yaitu kelurga merupakan kesatuan ekonomis di mana keluarga memiliki aktifitas mencari nafkah, pembinaan usaha, perencanaan anggaran da bagaimana dapat mempertanggung jawabkan kekayaan dan harta bendanya secara sosial maupun moral. Memcermati berbagai fungsi keluarga tersebut, maka keterlibatan seluruh anggota keluarga dalam Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 63 proses perencanaan , pelaksanaan setiap kegiatan keluarga serta pemanfatannya sangat penting. Terjadinya kekerasan dalam rumah tangga bermula dari adanya pola relasi kekuasaan yang timpang antara laki-laki suami dan perempuan isteri. Kondisi ini mengakibatkan tindak kekerasan oleh suami terhadap istrinya yang dilakukan sebagai bagian dari penggunaan otoritas yang dimilikinya sebagai kepala keluarga. Justifikasi atas otoritas itu bisa lahir yang didukung perangkat undang- undang atau persepsi sosial dalam mitos-mitos superioritas seorang laki-laki dipercayai masyarakat tertentu. Dengan menggunakan alur fikir semacam ini, maka kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga merupakan jenis kekerasan yang terjadi dalam lingkup rumah tangga dan merupakan jenis kekerasan yang berbasis gender. Maknanya kekerasan itu disebabkan oleh perbedaan peran-peran gender yang dikontruksikan secara sosial dimana salah satu pihak menjadi subordinat dari pihak lain.

H. KESIMPULAN DAN SARAN 1.Kesimpulan:

a. Faktor yang mendorong para istri diKecamatan Sukun Kota Malang mengajukan cerai gugat karena alasan ekonomi disamping perselingkuhan dan kekerasan. Sedangkan perselingkuhan sifatnya terselubung. b. Kondisi psikologis dan ekonomi para janda pasca perceraian melalui proses cerai gugat di wilayah Kecamatan Sukun Kota Malang masih dirasakan merupakan bencana sehingga menimbulkan hilangnya rasa percaya diri, rasa tidak berdaya terutama pada perempuan yang tidak mempunyai akses pekerjaan diluar rumah.Hal tersebut berkaitan dengan adanya pola relasi ketidak adilan gender yang cenderung tidak seimbang antara laki-laki dan perempuan. c. Kontruksi dan proses sosial perempuan dalam keluarga yang tidak seimbang yang menjadi subordinasi laki –laki menimbukan ketimpangan gender. Berawal dari adanya faktor struktural yakni penciptaan pelanggengan relasi yang tidak adil sebagai bagian dari Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 64 kebijakan otoritas negara misalnya dalam bentuk berbagai ketentuan perundangan atau peraturan yang menempatkan laki-laki suami sebagai penentu pemimpin keluarga, yang pada gilirannya menutup peluang adanya partisipasi seluruh anggota keluarga dalam menentukan kebijakan dalam keluarga. Sedangkan faktor kultural terkait dengan harapan sosial yang semestinya diperankan oleh anggota keluarga yang menjadikan seorang anggota keluarga menghegemoni anggota keluarganya yang lain.

2. Saran-saran :

a. Perlunya penyuluhan tentang hukum keluarga ke masyarakat terhadap pasangan usia muda atau pasangan suami istri sehingga mereka mengerti tugas dan tanggung jawab masing- masing dalam keluarga. b. Pentingnya penyelenggaraan pendampingan berupa konseling, terapi psikologis, advokasi dan bimbingan rohani, guna penguatan pihak janda untuk menjaga kondisi psikologis dan ekonomi pasca perceraian. c. Perlunya sosialisasi pemahaman gender ke masyarakat untuk mengeleminir terjadinya kekerasan dalam rumah tangga dan penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan. Kepada para pemangku otoritaspemerintah, tokoh agama, aparat penegak hukum melakukan penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya membangun relasi sosial yang berkesetaraan dan berkeadilan gender dalam rangka membangun peradaban yang lebih humanis dan egaliter. DAFTAR PUSTAKA Abdullah,Irwan, 2003, Sangkan Paran Gender , Yogyakarta,Pustaka Pelajar. Bahari.Adib, 2012, Prosedur Gugatan Cerai, Pembagian Harta Gono- Gini dan Hak Asuh Anak , Pustaka Yustisia, Yogyakarta. Cleves Mosse, Julia,2003. Gender Pembangunan , Rifka Annisa Women‖s Crisis Centre dengan Pustaka Pelajar Yogyakarta. Fuad,Nasar.M.2008. ZakatPenyelamatK eluarga. http:www.lazyaumil.org index. Indraswati. 1999. Fenomena Kawin Muda dan Aborsi ; Gambaran Khusus. Dalam menakar ‟Harga‟ Perempuan : Eksplorasi Lanjut

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 04 Alastuwo Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

0 2 11

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 04 Alastuwo Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

0 3 15

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL DAN KOOPERATIF SERTA MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP NEGERI TANJUNG MORAWA.

0 1 24

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA.

0 1 26

yaya sulthon aziz JURNAL

0 0 17

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PPKN SISWA SMP NEGERI 6 AMBON TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Repository UNIKAMA

0 0 7

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 1

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 1

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 2

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 KABUPATEN PAMEKASAN - Repository UNIKAMA

0 0 14