Mengapa anak Hasil Penelitian
i. Hambatan anak sampai tidak
sekolah. Pada masa sekarang ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan primer, pendidikan memegang peranan penting. Pada saat orang –orang berlomba untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin, tetapi disisi lain ada sebagian masyarakat yang tidak dapat mengenyam pendidikan secara layak, baik dari tingkat dasar maupun sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu ada juga anggota masyarakat yang sudah dapat mengenyam pendidikan dasar namun pada akhirnya putus sekolah juga. Ada banyak faktor yang menyebabkan putus sekolah seperti keterbatasan dana pendidikan karena kesulitan ekonomi,kurangnya fasilitas pendidikan dan karena adanya faktor lingkungan pergaulan Pemenuhan hak pendidikan tersebut diperoleh secara formal di sekolah, secara informal melalui keluarga. Khususnya pendidikan formal tidak semua anak mendapatkan haknya karena kondisi-kondisi yang memungkinkan orang tuanya tidak dapat memenuhinya. Kemiskinan karena tingkat pendidikan orang tua rendah merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan keterlantaran pemenuhan hak anak dalam bidang pendidikan formal sehingga anak mengalami putus sekolah. Orang tua mempunyai peranan dan dasar terhadap keberhasilan perkembangan anak, sedangkan tugas dan tanggung jawab untuk hal tersebut adalah tugas bersama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah serta anak itu sendiri. Secara alami anak lahir dan dibesarkan dalam keluarga , sejak lahir anak sudah dipengaruhi oleh lingkungan yang terdekat yaitu keluarga, akibat ketidak mampuan ekonomi keluarga dalam membiayai sekolah menimbulkan masalah pendidikan seperti masalah anak putus sekolah.Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,berhak mendapat pendidikan dan mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan dan Seminar Nasional Penelitia,n Universitas Kanjuruhan Malang 2014 666 tehnologi seni dan budaya, untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Kemiskinan karena tingkat pendidikan orang tua rendah merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan keterlantaran pemenuhan hak anak dalam bidang pendidikan formal sehingga anak mengalami putus sekolah. Banyak sekali Faktor yang menjadi penyebab anak mengalami putus sekolah, diantaranya yang berasal dari dalam diri anak putus sekolah disebabkan karena malas untuk pergi sekolah karena merasa minder, tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekolahnya, sering dicemoohkan karena tidak mampu membayar kewajiban biaya sekolah. Ketidak mampuan ekonomi keluarga dalam menopang biaya pendidikan yang berdampak terhadap masalah psikologi anak sehingga anak tidak bisa bersosialisasi dengan baik dalam pergaulan dengan teman sekolahnya selain itu adalah karena pengaruh teman sehingga ikut- ikutan diajak bermain seperti play stasion sampai akhirnya sering membolos dan tidak naik kelas, prestasi di sekolah menurun dan malu pergi kembali ke sekolah. Anak yang kena sanksi karena mangkir sekolah sehingga kena Droup Out. Keadaan status ekonomi keluarga. Dalam keluarga miskin cenderung timbul berbagai masalah yang berkaitan dengan pembiayaan hidup anak, sehingga anak sering dilibatkan untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga sehingga merasa terbebani dengan masalah ekonomi ini sehingga mengganggu kegiatan belajar dan kesulitan mengikuti pelajaran. Kurangnya perhatian orang tua cenderung akan menimbulkan berbagai masalah. Makin besar anak maka perhatian orang tua makin diperlukan, dengan cara dan variasi dan sesuai kemampuan. Kenakalan anak adalah salah satu penyebabnya adalah kurangnya perhatian orang tua. Hubungan keluarga tidak harmonis dapat berupa perceraian orang tua, hubungan antar keluarga tidak saling peduli, keadaan ini merupakan dasar anak mengalami permasalahan yang serius dan hambatan dalam pendidikannya sehingga mengakibatkan anak mengalami putus sekolah. Pendidikan dasar wajib yang dipilih Indonesia adalah 9 tahun yaitu pendidikan SD dan SMP, apabila dilihat dari umur mereka yang wajb sekolah adalah 7 –15 tahun.Pendidikan merupakan hak yang yang sangat fundamental bagi anak.Hak yang wajib dipenuhi dengan kerjasama dari orang tua masyarakat danParts
» Permasalahan PENDAHULUAN 1 Latar Belakang
» Definisi Financial Literacy Landasan Teori 1 Penelitian terdahulu.
» Implikasi Logis Praktis KESIMPULAN
» Konsep Gender dan Kesetaraan. Sejak dua dasawarsa terakhir, wacana
» Landasan Yuridis Kesetaraan Gender Berbagai ketidak adilan gender
» Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
» Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
» Saran-saran : KESIMPULAN DAN SARAN 1.Kesimpulan:
» HASIL DAN PEMBAHASAN Teknis Analisis Data
» KESIMPULAN DAN SARAN Teknis Analisis Data
» 24-33. c. Kondisi kerja yang mendukung
» a. Tantangan dalam bekerja b. Penghargaan yang wajar Pendahuluan
» Metodologi Penelitian Hasil dan Pembahasan
» Seluruh SD di Desa Desa Kwayangan Desa
» Pencapaian Hasil Belajar Refleksi 1. Proses Pengajaran dan Pembelajaran
» Pendahuluan Refleksi 1. Proses Pengajaran dan Pembelajaran
» Fenomena Bahasa Hybrid Tinjauan Pustaka
» Pengembangan dan Pembinaan Tinjauan Pustaka
» Simpulan Refleksi 1. Proses Pengajaran dan Pembelajaran
» Kajian Pustaka Model Pembelajaran Kompetisi
» Metode Penelitian Jenis Penelitian
» Refleksi Proses Pengajaran dan Pembelajaran
» Explore cross-cultural similarities Promote tolerance of differences
» Rumusan Masalah Sayuran Dunia Prinsip, Produksi dan Gizi. Diterjemahkan:
» Tujuan Penelitian Sayuran Dunia Prinsip, Produksi dan Gizi. Diterjemahkan:
» Mengetahui Sayuran Dunia Prinsip, Produksi dan Gizi. Diterjemahkan:
» Tembakau Rajangan Sayuran Dunia Prinsip, Produksi dan Gizi. Diterjemahkan:
» Faktor Produksi Sayuran Dunia Prinsip, Produksi dan Gizi. Diterjemahkan:
» Pendapatan Usahatani Analisis RC Ratio
» HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Analisis Pendapatan Petani
» PEMBAHASAN Biaya Tenaga kerja
» Biaya Pengolahan tanah Biaya Pengairan KAJIAN PUSTAKA Karakteristik
» METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Pelaksanaan
» Ruang Lingkup Penelitian METODOLOGI PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian
» Waktu Penelitian METODOLOGI PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian
» Lokasi METODOLOGI PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian
» Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode dan Teknik Analisis Data.
» Uji Homogenitas Data HASIL DAN PEMBAHASAN Diskripsi Data
» Pengujian Hipotesis Penelitian Rangkuman perhitungan data:
» PRESTASI BELAJAR KAJIAN PUSTAKA 1. MAKNA BELAJAR
» Perbaikan Pengajaran Matematika KAJIAN PUSTAKA 1. MAKNA BELAJAR
» HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Siklus I
» KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
» Kajian Pustaka Pengaruh Strategi Pembelajaran
» Siswa tidak dapat memahami asal- usul Ketidaklengkapan pengetahuan
» Hambatan Merencanakan Pemecahan Masalah dan Pemberian
» Hambatan Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalah dan Pemberian
» Hambatan Melihat Kembali dan Pemberian
» Mencari sumber belajarreferensi lain Karena ingin berpartisipasi dalam pembelajaran.
» Karena tidak ingin mendapat hukuman. Karena telah mempelajari materi lebih dahulu.
» Materi telah dipelajari sebelum pembelajaran. Pada umumnya sudah memahami 75 atau lebih
» Pembelajaran hanya untuk mencocokkan hasil Perhatian terfokus pada kegiatan belajar.
» Berkonsentrasi selama pembelajaran. Selalu memperhatikan pembahasan isi kartu.
» Memahami isi kartu. Memprediksi soal atau jawaban.
» Memahami isi kartu yang sedang dibahas. Memikirkan cara menjawab dan menjelaskan isi
» Mengembangkan materi melalui kartu soal dan Cermat dalam membaca isi kartu.
» Cekatan dalam menemukan dan menentukan
» Menjelaskan kepada teman yang bertanya
» Menghindarkan dari rasa kantuk, bosan, atau
» Tidak terasa lama walaupun dilaksanakan 3 x 50
» Seru karena merasa tertantang untuk menemukan
» Pelaksanaan Ada hukuman bagi yang salah dalam
» Hipotesis Penelitian Kegunaan Penelitian
» Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
» Siklus 2 Hasil Penelitian 1. Siklus 1
» Hasil belajar siswa Pembahasan 1. Keaktifan Belajar Siswa
» Rumusan Masalah Penelitian Saran
» Persepsi orang tua tentang sekolah
» Mengapa anak Hasil Penelitian
Show more