Faktor Produksi Sayuran Dunia Prinsip, Produksi dan Gizi. Diterjemahkan:

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 361 dipenuhi. Persyaratan ini lebih dikenal dengan nama faktor produksi. Faktor produksi terdiri dari empat komponen, yaitu tanah, modal, tenaga kerja, dan skill atau manajemen pengelolaan. Faktor produksi adalah faktor yang mutlak diperlukan dalam proses produksi. Sedangkan sarana produksi adalah sarana yang dibutuhkan dalam proses produksi. Faktor produksi terdiri dari tanah, modal, tenaga kerja, dan manajemen. Sementara sarana produksi terdiri dari lahan, bibit, pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja. Lahan diberi tanda karena sebagian pakar berpendapat bahwa lahan tidak merupakan sarana produksi dan sebagian ahli lain memasukkan lahan sebagai bagian dari sarana produksi. Melihat definisi dan bagian dari masing-masingnya dapat dilihat bahwa sebenarnya lahan pada sarana produksi merupakan bagian dari faktor produksi tanah. Bibit, pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja merupakan bagian dari faktor produksi modal. Sedangkan tenaga kerja bisa digolongkan sebagai bagian dari modal dan bisa juga sebagai bagian dari faktor produksi tenaga kerja. Digolongkan sebagai bagian dari modal karena untuk memperoleh tenaga kerja bisa menggunakan modal, sementara keberadaannya dibutuhkan sebagai faktor yang mutlak dalam proses produksi. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sarana produksi merupakan pecahan dari faktor produksi. Jadi untuk suatu proses produksi yang mutlak diperlukan lebih dulu dasar penerapan usaha adalah faktor produksi, kemudian baru sarana produksi Daniel, 2004:49-53. Hubungan antara input dan output ini disebut dengan ‖ factor relationship ‖ FR. Dalam rumus matematis, FR ini dapat dituliskan dengan: Y = f X 1 , X 2 , . . . , X i , . . . , X n Di mana: Y = produk atau variabel yang dipengaruhi oleh faktor produksi X X = faktor produksi atau variabel yang mempengaruhi Y Dalam proses produksi pertanian, maka Y dapat berupa produksi pertanian dan X dapat berupa lahan pertanian, tenaga kerja, modal, dan manajemen Soekartawi, 2003: 3.

a. Pendapatan Usahatani

Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan, maka dapat dirumuskan Soekartawi 2006:57-58. Pd = TR – TC Dimana : Pd = Pendapatan usahatani Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 362 TR = Total penerimaan TC= Total biaya

b. Analisis RC Ratio

Menurut Wardani 2003:26-28, analisis RC ratio digunakan untuk mengetahui apakah petani dalam mengusahakan pertanaman tembakau menguntungkan atau merugikan, dapat dilihat dengan rumus sebagai berikut. RC Ratio = TRTC Dimana : TR = penerimaan kotor TC = biaya total produksi Jika : RC Ratio 1, maka usahatani tembakau menguntungkan RC Ratio = 1, maka usahatani tembakau impas RC Ratio 1, maka usahatani tembakau merugikan

c. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang penelitian, permasalahan, serta kajian pustaka, dapat diajukan hipotesis sebagai berikut. 9. Faktor produksi luas lahan, biaya pupuk, biaya pestisida, biaya pengolahan tanah, biaya pengairan dan biaya tenaga kerja berpengaruh terhadap pendapatan 10. Usahatani tembakau rajangan varietas baru Maesan 1 menguntungkan.

BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Analisis Pendapatan Petani

Berdasarkan hasil analisis terhadap pendapatan petani pada usahatani tembakau varietas baru Maesan 1 menggunakan analisis regresi linear berganda diperoleh hasil sebagaimana tercantum pada tabel 1-3 sebagai berikut : Tabel 1-2. Hasil Analisis Estimasi Uji F Variabel-variabel Yang Berpengaruh Terhadap Pendapatan Pada Usahatani Tembakau Rajangan Varietas

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 04 Alastuwo Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

0 2 11

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 04 Alastuwo Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

0 3 15

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL DAN KOOPERATIF SERTA MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP NEGERI TANJUNG MORAWA.

0 1 24

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA.

0 1 26

yaya sulthon aziz JURNAL

0 0 17

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PPKN SISWA SMP NEGERI 6 AMBON TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Repository UNIKAMA

0 0 7

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 1

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 1

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 2

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 KABUPATEN PAMEKASAN - Repository UNIKAMA

0 0 14