Hambatan Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalah dan Pemberian

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 512

4. Hambatan Melihat Kembali dan Pemberian

Scaffolding Langkah ini sering tidak dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan masalah. Hal tersebut ditunjukkan berdasarkan hasil pekerjaan siswa dalam menyelesaikan lembar tugas 1. Hampir seluruh siswa tidak melakukan langkah ini sehingga siswa tidak tahu kebenaran dari selesaian yang telah diperoleh. Ketika siswa diarahkan untuk mengecek kembali selesaian yang telah diperoleh, siswa mengalami kesulitan. Menurut peneliti, siswa yang kesulitan dalam mengecek kembali dapat diberikan scaffolding berupa pertanyaan lanjutan yaitu apakah selesaian yang diperoleh sesuai dengan kalimat matematika yang telah dituliskan sebelumnya dan sesuai dengan masalah yang diberikan. Kunci dari mengecek kembali ini adalah siswa membaca kembali dan memahami kembali masalah yang diberikan, kemudian mencocokkan apakah selesaian yang diperoleh menjawab masalah yang diberikan. 5.Faktor-Faktor Penyebab Hambatan Berpikir Matematis Siswa Disamping faktor-faktor penyebab hambatan berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat yang telah diuaraikan di atas, terdapat faktor-faktor lain penyebab siswa mengalami hambatan berpikir, yaitu 1. Kurikulum Menurut Slameto 2003, hambatan dapat disebabkan kesulitan belajar salah satunya karena faktor kurikulum. Bagi siswa yang berkemampuan tinggi, lebih menyukai pendalaman dan perluasan materi dengan pembelajaran berbasis penemuan dari pada dari pada pembelajaran konvensional. Namun, bagi siswa dengan kemampuan sedang dan rendah di sekolah tersebut, lebih menyukai pembelajaran konvensional. Pembelajaran yang telah dilakukan dengan media LKS berbasis problem solving menurut subjek dengan kemampuan sedang dan rendah terasa sulit karena tidak tahu arah dan maksutnya. Namun, bagi siswa yang berkemampuan tinggi, LKS tersebut menjadi sebuah tantangan untuk dapat menyelesaikannya. 2. Keadaan gedung Kesulitan belajar menurut Slameto 2003 juga dapat karena keadaan gedung. Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 513 Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu subjek penelitian yang menyatakan jika banyak siswa dalam satu kelas terlampau banyak dengan luas kelas yang ukurannya tidak terlalu besar. Akibatnya pembelajaran kurang efektif dan siswa cenderung ramai untuk berbicara dan melakukan aktivitas lain di luar pembelajaran. 3. Waktu sekolah Menurut Slameto 2003, waktu belajar di sekolah yang terjadi hingga sore hari, mengakibatkan pelajaran yang diterima pada sore hari tidak maksimal. Hal tersebut disebabkan siswa mengantuk dan kelelahan karena telah belajar dari pagi hari. Faktor waktu sekolah ini juga merupakan penyeban siswa mengalami hambatan mengingat waktu sekolah yang diberlakukan mulai pukul 07.00 WIB – 15.10 WIB setiap harinya. 4. Trauma Berdasarkan pernyataan salah satu subjek yang menyebutkan bahwa subjek mengalami kesulitan dalam belajar matematika karena faktor guru di masa lalu. Awalnya subjek merasa senang dengan matematika, namun sejak kelas IV SD subjek kesulitan belajar matematika dikarenakan cara pemberian motivasi yang kurang tepat yaitu dengan hukuman dan makian.

D. KESIMPULAN

Hambatan berpikir matematis siswa dalam memecahkan masalah kuadrat utamanya menentukan variabel dari masalah yang diberikan, mengubah bahasa sehari-hari ke dalam bentuk kalimat matematika berdasarkan masalah yang diberikan, menentukan persamaan kuadrat dan selesaiannya yang sesuai dengan masalah yang diberikan, melakukan operasi aljabar baik yang melibatkan bilangan bulat maupun bilangan pecahan, menentukan faktor –faktor dari bilangan bulat, dan mengecek kembali selesaian yang telah diperoleh untuk mengetahui kebenaran dari selesaian tersebut.Faktor- faktor penyebab hambatan berpikir siswa dalam memecahkan masalah kuadrat yaitu siswa hanya dapat menggunakan rumus tanpa mengetahui asal-usul rumus, siswa belajar matematika dengan mengfahal, kurikulum yang menekankan pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi siswa dengan menyajikan suatu masalah,

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 04 Alastuwo Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

0 2 11

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 04 Alastuwo Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

0 3 15

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL DAN KOOPERATIF SERTA MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP NEGERI TANJUNG MORAWA.

0 1 24

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA.

0 1 26

yaya sulthon aziz JURNAL

0 0 17

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PPKN SISWA SMP NEGERI 6 AMBON TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Repository UNIKAMA

0 0 7

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 1

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 1

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 2

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 KABUPATEN PAMEKASAN - Repository UNIKAMA

0 0 14