Rumusan Masalah Sayuran Dunia Prinsip, Produksi dan Gizi. Diterjemahkan:
1.2. Tujuan Penelitian
5.2 Mengetahui bagaimana pendapatan petani pada usahatani tembakau rajangan varietas baru Maesan 15.3 Mengetahui
apakah usahatani tembakau rajangan varietas baru Maesan 1 menguntungkan. BAB 2. KAJIAN PUSTAKA2.1 Tembakau Rajangan
Tembakau rajangan termasuk tembakau sesudah hujan atau tembakau VO Voor-Oogst artinya tembakau yang ditanam pada akhir musim hujan April- Mei dan dipanen akhir musim kemarau Agustus-September. Sehingga saat panen berlangsung pada musim kemarau dan diharapkan intensitas matahari cukup untuk pengeringan. Tembakau rakyat kebanyakan kebanyakan dipakai sebagai tembakau rajangan. Hasil rajangan cukup bervariasi, mulai dari rajangan kasar tengah, dan halus. Dilihat dari warna juga cukup bervariasi, mulai dari kuning, emas, merah, coklat, sampai hitam kelam. Perbedaan warna ini sebenarnya masih bisa dimodifikasikan sesuai dengan selera dan keinginan, kecuali warna kuning yang berhubungan erat dengan varietas yang ditanam. Penggunaan tembakau ini juga bervariasi, sebagai bahan campuran dalam industri pokok kretek dan sigaret, dibuat lintingnya atau sering juga digunakan untuk tembakau kunyah Padmo dan Djadmiko dalam Widotono, 2011:4 Tembakau kasturi adalah tembakau kerosok lokal VO yang ditanam dan dikembangkan di daerah Jember dan Bondowoso. Peruntukan tembakau Kasturi adalah sebagai bahan baku rokok keretek di dalam negeri yang mencapai 88,64 dan sekitar 11,36 diekspor dengan label Besuki VO. Pabrik Rokok Gudang Garam, Sampoerna, dan Djarum merupakan pengguna terbesar Tembakau Kasturi. Secara umum petani menanam varietas lokal dengan populasi tanaman yang masih sangat beragam. Saat ini luas areal penanaman tembakau kasturi pada dua daerah pengembangan mencapai 3.197 ha, dengan rata-rata produktivitas di tingkat petani hanya 985 kg kerosokha2.2 Faktor Produksi
Proses produksi baru bisa berjalan bila persyaratan yang dibutuhkan dapat Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 361 dipenuhi. Persyaratan ini lebih dikenal dengan nama faktor produksi. Faktor produksi terdiri dari empat komponen, yaitu tanah, modal, tenaga kerja, dan skill atau manajemen pengelolaan. Faktor produksi adalah faktor yang mutlak diperlukan dalam proses produksi. Sedangkan sarana produksi adalah sarana yang dibutuhkan dalam proses produksi. Faktor produksi terdiri dari tanah, modal, tenaga kerja, dan manajemen. Sementara sarana produksi terdiri dari lahan, bibit, pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja. Lahan diberi tanda karena sebagian pakar berpendapat bahwa lahan tidak merupakan sarana produksi dan sebagian ahli lain memasukkan lahan sebagai bagian dari sarana produksi. Melihat definisi dan bagian dari masing-masingnya dapat dilihat bahwa sebenarnya lahan pada sarana produksi merupakan bagian dari faktor produksi tanah. Bibit, pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja merupakan bagian dari faktor produksi modal. Sedangkan tenaga kerja bisa digolongkan sebagai bagian dari modal dan bisa juga sebagai bagian dari faktor produksi tenaga kerja. Digolongkan sebagai bagian dari modal karena untuk memperoleh tenaga kerja bisa menggunakan modal, sementara keberadaannya dibutuhkan sebagai faktor yang mutlak dalam proses produksi. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sarana produksi merupakan pecahan dari faktor produksi. Jadi untuk suatu proses produksi yang mutlak diperlukan lebih dulu dasar penerapan usaha adalah faktor produksi, kemudian baru sarana produksi Daniel, 2004:49-53. Hubungan antara input dan output ini disebut dengan ‖ factor relationship ‖ FR. Dalam rumus matematis, FR ini dapat dituliskan dengan: Y = f X 1 , X 2 , . . . , X i , . . . , X n Di mana: Y = produk atau variabel yang dipengaruhi oleh faktor produksi X X = faktor produksi atau variabel yang mempengaruhi Y Dalam proses produksi pertanian, maka Y dapat berupa produksi pertanian dan X dapat berupa lahan pertanian, tenaga kerja, modal, dan manajemen Soekartawi, 2003: 3.a. Pendapatan Usahatani
Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan, maka dapat dirumuskan Soekartawi 2006:57-58. Pd = TR – TC Dimana : Pd = Pendapatan usahataniParts
» Permasalahan PENDAHULUAN 1 Latar Belakang
» Definisi Financial Literacy Landasan Teori 1 Penelitian terdahulu.
» Implikasi Logis Praktis KESIMPULAN
» Konsep Gender dan Kesetaraan. Sejak dua dasawarsa terakhir, wacana
» Landasan Yuridis Kesetaraan Gender Berbagai ketidak adilan gender
» Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
» Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
» Saran-saran : KESIMPULAN DAN SARAN 1.Kesimpulan:
» HASIL DAN PEMBAHASAN Teknis Analisis Data
» KESIMPULAN DAN SARAN Teknis Analisis Data
» 24-33. c. Kondisi kerja yang mendukung
» a. Tantangan dalam bekerja b. Penghargaan yang wajar Pendahuluan
» Metodologi Penelitian Hasil dan Pembahasan
» Seluruh SD di Desa Desa Kwayangan Desa
» Pencapaian Hasil Belajar Refleksi 1. Proses Pengajaran dan Pembelajaran
» Pendahuluan Refleksi 1. Proses Pengajaran dan Pembelajaran
» Fenomena Bahasa Hybrid Tinjauan Pustaka
» Pengembangan dan Pembinaan Tinjauan Pustaka
» Simpulan Refleksi 1. Proses Pengajaran dan Pembelajaran
» Kajian Pustaka Model Pembelajaran Kompetisi
» Metode Penelitian Jenis Penelitian
» Refleksi Proses Pengajaran dan Pembelajaran
» Explore cross-cultural similarities Promote tolerance of differences
» Rumusan Masalah Sayuran Dunia Prinsip, Produksi dan Gizi. Diterjemahkan:
» Tujuan Penelitian Sayuran Dunia Prinsip, Produksi dan Gizi. Diterjemahkan:
» Mengetahui Sayuran Dunia Prinsip, Produksi dan Gizi. Diterjemahkan:
» Tembakau Rajangan Sayuran Dunia Prinsip, Produksi dan Gizi. Diterjemahkan:
» Faktor Produksi Sayuran Dunia Prinsip, Produksi dan Gizi. Diterjemahkan:
» Pendapatan Usahatani Analisis RC Ratio
» HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Analisis Pendapatan Petani
» PEMBAHASAN Biaya Tenaga kerja
» Biaya Pengolahan tanah Biaya Pengairan KAJIAN PUSTAKA Karakteristik
» METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Pelaksanaan
» Ruang Lingkup Penelitian METODOLOGI PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian
» Waktu Penelitian METODOLOGI PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian
» Lokasi METODOLOGI PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian
» Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode dan Teknik Analisis Data.
» Uji Homogenitas Data HASIL DAN PEMBAHASAN Diskripsi Data
» Pengujian Hipotesis Penelitian Rangkuman perhitungan data:
» PRESTASI BELAJAR KAJIAN PUSTAKA 1. MAKNA BELAJAR
» Perbaikan Pengajaran Matematika KAJIAN PUSTAKA 1. MAKNA BELAJAR
» HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Siklus I
» KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
» Kajian Pustaka Pengaruh Strategi Pembelajaran
» Siswa tidak dapat memahami asal- usul Ketidaklengkapan pengetahuan
» Hambatan Merencanakan Pemecahan Masalah dan Pemberian
» Hambatan Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalah dan Pemberian
» Hambatan Melihat Kembali dan Pemberian
» Mencari sumber belajarreferensi lain Karena ingin berpartisipasi dalam pembelajaran.
» Karena tidak ingin mendapat hukuman. Karena telah mempelajari materi lebih dahulu.
» Materi telah dipelajari sebelum pembelajaran. Pada umumnya sudah memahami 75 atau lebih
» Pembelajaran hanya untuk mencocokkan hasil Perhatian terfokus pada kegiatan belajar.
» Berkonsentrasi selama pembelajaran. Selalu memperhatikan pembahasan isi kartu.
» Memahami isi kartu. Memprediksi soal atau jawaban.
» Memahami isi kartu yang sedang dibahas. Memikirkan cara menjawab dan menjelaskan isi
» Mengembangkan materi melalui kartu soal dan Cermat dalam membaca isi kartu.
» Cekatan dalam menemukan dan menentukan
» Menjelaskan kepada teman yang bertanya
» Menghindarkan dari rasa kantuk, bosan, atau
» Tidak terasa lama walaupun dilaksanakan 3 x 50
» Seru karena merasa tertantang untuk menemukan
» Pelaksanaan Ada hukuman bagi yang salah dalam
» Hipotesis Penelitian Kegunaan Penelitian
» Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
» Siklus 2 Hasil Penelitian 1. Siklus 1
» Hasil belajar siswa Pembahasan 1. Keaktifan Belajar Siswa
» Rumusan Masalah Penelitian Saran
» Persepsi orang tua tentang sekolah
» Mengapa anak Hasil Penelitian
Show more