Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 21
Model Kepemimpinan Untuk Meningkatkan Produktivitas UKM Dalam Rangka Mendukung Pelaksanaan Masterplan Percepatan Dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia MP3EI 2011-2015
Mudji A
1
, Hana Catur W
2
, Wiwik S
3
, Udisubakti Cipto Mulyono
4
, Putu Dana
5
1,2,3
Prodi Teknik Industri- Univ Muhammadiyah Sidoarjo
4,5
Prodi Teknik Industri- Institut Sepuluh Nopember Surabaya ITS ABTRAKS
Usaha Kecil dan Menengah UKM merupakan sektor ekonomi penting bagi pertumbuhan ekonomi bangsa. Oleh karena itu, UKM perlu didorong dalam peningkatan
produktivitasnya sehingga mampu tetap bertahan dimasa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model kepemimpinan yang ada di UKM saat ini. Metode
penelitian dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan
in depth interview
. Kuisioner yang digunakan diadopsi dari MLQ
multifactor leadership questionaire
. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model kepemimpinan yang saat ini ada di UKM adalah model
kepemimpinan efektif. Kata kunci: model, kepemimpinan, UKM, MLQ, efektif
A. Pendahuluan
Usaha Kecil
dan Menengah
UKM merupakan sektor perekonomian yang sangat diperhitungkan di Indonesia.
Peran UKM tidak hanya sebagai penyedia lapangan kerja yang besar, namun juga
sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto PDB yang sangat berarti. Data
BPS menunjukkan, pada 2010, komposisi PDB nasional tersusun dari UKM sebesar
53,32, kemudian usaha besar 41,00, dan sektor pemerintah 5,68. Ditinjau dari
sisi jumlah, pelaku UKM pada 2012 diprediksi
mencapai 4.479.132
unit. Estimasi
pertumbuhan pelaku
usaha tersebut mencerminkan bahwa setiap
pertumbuhan 1 PDB akan menciptakan 42.797 pelaku usaha baru di Indonesia.
Selain kontribusinya terhadap ekonomi Indonesia, UKM dipandang sebagai sektor
yang handal dalam menghadapi terpaan krisis ekonomi. Hal ini terbukti ketika
terjadi krisis ekonomi beberapa tahun lalu, UKM masih tetap eksis sementara usaha
besar banyak yang gulung tikar. Salah
satu faktor
yang mempengaruhi produktivitas UKM adalah
model kepemimpinan. Astuti dkk 2013 mengemukakan
bahwa kepemimpinan
UKM kepemimpinan menjadi penting bagi peningkatan produktivitas UKM terkait
dengan peran
pemimpin dalam
memberikan motivasi, cara bersikap ketika menghadapi permasalahan dan menegur
para karyawan. Hal ini dikarenakan, UKM belum mempunyai peraturan- peraturan
baku dalam
pengelolaan karyawan
sumber daya manusia, sehingga faktor
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 22
kebijakan pimpinan
memberi peran
penting. Dan sebagian besar, pemimpin dalam UKM adalah pemilik usaha. Sikap
pemimpin dapat
menjadi faktor
penghambat atau pendorong terjadinya
turn over
karyawan. Oleh
karena itu,
untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan di
UKM sehingga
mampu menjadi
pendorong bagi peningkatan produktivitas UKM, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui model kepemimpinan yang saat ini dilaksanakan di UKM.
B. KAJIAN PUSTAKA
Penelitian yang dilakukan oleh Brahmasari,
Suprayetno, 2008
menunjukkan bahwa
kepemimpinan, motivasi kerja dan budaya organisai
merupakan variabel yang mempengaruhi tercapainya kepuasan kerja karyawan.
Penelitian tersebut juga mengemukakan bahwa kepemimpinan sangat diperlukan
dalam meningkatkan
daya saing
perusahaan secara
berkelanjutan. Kepemimpinan merupakan suatu proses
dimana seseorang menjadi pemimpin melalui suatu aktivitas terus menerus
sehingga dapat
mempengaruhi yang
dipimpinnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Hasil
penelitian ini
menunjukkan bahwa
kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan,
artinya kepemimpinan merupakan suatu upaya untuk mempengaruhi banyak orang
melalui proses
komunikasi untuk
mencapai tujuan organisasi diharapkan dapat menimbulkan perubahan positif
berupa kekuatan dinamis yang dapat mengkoordinasikan
organisasi dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berbagai kajian
tentang produktivitas
menunjukkan bahwa
peningkatan produktivitas produktivitas merupakan indikator terjadinya percepatan
pertumbuhan investasi indusri, efisiensi produksi,
dan merupakan
sumber terjadinya
pertumbuhan
Gross Development Product
GDP Al Salman, 2008.
Peningkatan produktivitas
dipengaruhi oleh pengelolaan manajemen, bahan baku, biaya, teknologi dan sistem
kepemimpinan yang kurang baik, sehingga tidak mampu mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Rendahnya kualitas sistem kepemimpinan terlihat dari tingginya
angka
turnover
dan absensi karyawan Lily et al, 2007.
Adanya peningkatan produktivitas perusahaan merupakan indikator bahwa
perusahaan tersebut dalam kondisi yang sehat dan berkembang.
Peningkatan produktivitas
sebagai tujuan
utama perusahaan dapat terjadi jika ada potensi
peningkatan produktivitas dan potensi tersebut
diterapkan. Potensi
adalah