Permasalahan PENDAHULUAN 1 Latar Belakang

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 31 pemodal dari 3,5 juta penduduknya. Apa pun alasannya, fakta menunjukkan pemodal Indonesia yang berkiprah di pasar modal baru mencapai 70.000 dari sekitar 220 juta penduduk dengan 140 perusahaan efek i . Padahal, potensi pasar domestik begitu besar, jika kita melihat dana pihak ketiga di bank senilai Rp 912 triliun, dan kredit yang disalurkan Rp 491 triliun. Selain itu, Jika Amerika yang merupakan negara maju, jumlah masyarakat yang memiliki tingkat financial literacy cukup tinggi, maka bagaimanakah dengan masyarakat Indonesia? Yang notabene masih banyak yang belum mengenyam pendidikan dasar atau minimal melek huruf. Makalah ini bermaksud untuk mendiskripsikan mengenai penguasaan financial literacy dan penerapannya di Indonesia dihubungkan dengan tingkat partisipasi masyarakat Indonesia di pasar modal. Dengan demikian dapat ditarik permasalahan “Bagaimanakah hubungan penguasaan financial literacy terhadap tingkat partisipasi masyarakat di Pasar Modal?” 2. Landasan Teori 2.1 Penelitian terdahulu. Hasil dari beberapa peneliti di Amerika menemukan bahwa, tahun 2004, hanya separuh dari populasi dewasa dan mereka yang mendekati masa pensiun mampu menjawab dengan benar dua pertanyaan sederhana mengenai compound interest dan inflasi , dan sepertiganya menjawab dengan benar dua pertanyaan ini ditambah satu pertanyaan mengenai diversifikasi risiko Lusardi and Mitchell 2007. Dibagian lain Lusardi and Mitchell, menemukan bahwa diantara orang dewasa yang menjadi sampelnya, mereka yang menunjukkan memiliki pengetahuan keuangan yang lebih baik, akan cenderung lebih baik dalam melakukan perencanaan keuangan dan berhasil dengan perencanaannya tersebut, dan memilih berinvestasi pada aktiva yang lebih bervariasi. Sementara itu hasil penelitian Krisna, Mayasari dan Rofaida 2009 , melakukan penelitian tingkat literasi keuangan dari mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia masih rendah, hal ini menunjukkan pengetahuan financia l literacy para mahasiswa masih belum optimal..

2.2 Definisi Financial Literacy

Sebelum membahas mengenai hubungan financial literacy terhadap partisipasi masyarakat di Pasar Modal, maka perlu kiranya kita membahas mengenai konsep dasar dari Financial Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 32 Literacy . Hal ini diperlukan, karena banyak area riset yang berbeda, periset, dan lembaga yang mendefinisikan financial literacy dalam cara yang beragam. Presidents Advisory Council on Financial Literacy PACFL, mendefinisikan financial literacy dan financial education sebagai berikut: a. F inancial literacy : the ability to use knowledge and skills to manage financial resources effectively for a lifetime of financial well-being b. F inancial education : the process by which people improve their understanding of financial products, services and concepts, so they are empowered to make informed choices, avoid pitfalls, know where to go for help and take other actions to improve their present and long-term financial well-being Pada umumnya, definisi ini mendasarkan pada kemampuan individu untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai keberhasilan finansial dan hal ini akan sangat dipengaruhi dengan basis perilaku individu yang menerapkannya. Namun, untuk membatasi focus untuk memahami mekanisme yang dapat mempengaruhi financial literacy , maka perlu juga diungkapkan bahwa pengetahuan di bidang keuangan financial knowledge , keteramplan skills , dan perilaku behavior seharusnya juga diperhatikan sebagai suatu konseptualisasi financial literacy overarching . Gambar 1 menunjukkan hubungan logis antara komponen financial literacy Gambar 1. Model Konseptual Komponen Financial Literacy Sumber: Hung, Parker, Yoong 2009 Financial knowledge menggambarkan bagaimana bentuk dasar dari financial literacy , yang merefleksikan financial knowledge yang dipersepsikan oleh tiap individu dan hal ini akan mempengaruhi financial skills yang juga tergantung dengan pengetahuan yang dimilikinya. Financial behavior , sebaliknya sangat tergantung dari tiga factor, yaitu actual knowledge, perceived knowledge, dan skills , sedangkan experience pengalaman yang diperoleh melalui financial behavior akan memberikan umpan balik baik kepada financial knowledge baik secara actual maupun yang dipersepsikan. Namun, hubungan yang

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 04 Alastuwo Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

0 2 11

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 04 Alastuwo Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

0 3 15

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL DAN KOOPERATIF SERTA MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP NEGERI TANJUNG MORAWA.

0 1 24

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA.

0 1 26

yaya sulthon aziz JURNAL

0 0 17

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PPKN SISWA SMP NEGERI 6 AMBON TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Repository UNIKAMA

0 0 7

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 1

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 1

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 2

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 KABUPATEN PAMEKASAN - Repository UNIKAMA

0 0 14