Hambatan Melihat Kembali dan Pemberian

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 513 Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu subjek penelitian yang menyatakan jika banyak siswa dalam satu kelas terlampau banyak dengan luas kelas yang ukurannya tidak terlalu besar. Akibatnya pembelajaran kurang efektif dan siswa cenderung ramai untuk berbicara dan melakukan aktivitas lain di luar pembelajaran. 3. Waktu sekolah Menurut Slameto 2003, waktu belajar di sekolah yang terjadi hingga sore hari, mengakibatkan pelajaran yang diterima pada sore hari tidak maksimal. Hal tersebut disebabkan siswa mengantuk dan kelelahan karena telah belajar dari pagi hari. Faktor waktu sekolah ini juga merupakan penyeban siswa mengalami hambatan mengingat waktu sekolah yang diberlakukan mulai pukul 07.00 WIB – 15.10 WIB setiap harinya. 4. Trauma Berdasarkan pernyataan salah satu subjek yang menyebutkan bahwa subjek mengalami kesulitan dalam belajar matematika karena faktor guru di masa lalu. Awalnya subjek merasa senang dengan matematika, namun sejak kelas IV SD subjek kesulitan belajar matematika dikarenakan cara pemberian motivasi yang kurang tepat yaitu dengan hukuman dan makian.

D. KESIMPULAN

Hambatan berpikir matematis siswa dalam memecahkan masalah kuadrat utamanya menentukan variabel dari masalah yang diberikan, mengubah bahasa sehari-hari ke dalam bentuk kalimat matematika berdasarkan masalah yang diberikan, menentukan persamaan kuadrat dan selesaiannya yang sesuai dengan masalah yang diberikan, melakukan operasi aljabar baik yang melibatkan bilangan bulat maupun bilangan pecahan, menentukan faktor –faktor dari bilangan bulat, dan mengecek kembali selesaian yang telah diperoleh untuk mengetahui kebenaran dari selesaian tersebut.Faktor- faktor penyebab hambatan berpikir siswa dalam memecahkan masalah kuadrat yaitu siswa hanya dapat menggunakan rumus tanpa mengetahui asal-usul rumus, siswa belajar matematika dengan mengfahal, kurikulum yang menekankan pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi siswa dengan menyajikan suatu masalah, Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 514 keadaan gedung yang ukurannya tidak terlalu besar tetapi menampung banyak siswa dalam satu kelas. waktu belajar di sekolah yang terjadi hingga sore hari, dan cara pemberian motivasi yang kurang tepat yaitu dengan hukuman dan makian yang menyisakan trauma terhadap siswa. Adapun pemberian scaffolding yang dapat dilakukan untuk membantu siswa menyelesaikan masalah persamaan kuadrat adalah: 4 apabila siswa mengalami hambatan dalam melakukan operasi aljabar maka dapat diberikan scaffolding dengan cara mengajarkan konsep operasi aljabar dengan melibatkan benda-benda riil di sekitar siswa. 5 apabila siswa mengalami hambatan dalam menentukan faktor-faktor dari suatu bilangan, dapat dilakukan dengan cara mengarahkan siswa untuk membuat pohon faktor. 6 apabila siswa mengalami hambatan dalam menentukan variabel dan mengubah bahasa sehari-hari ke dalam bentuk kalimat matematika, maka siswa dapat diarahkan untuk menggambar kondisi dari masalah yang diberikan. Apabila siswa masih kesulitan, dapat diberikan masalah yang serupa tetapi tidak memuat variabel, kemudian siswa diarahkan untuk menggambarkan kondisi tersebut dan membandingkan dengan masalah yang disajikan pertama kali. 7 apabila siswa mengalami hambatan dalam menyusun persamaan kuadrat, maka siswa diarahkan untuk membaca kembali masalah yang disajikan dan memahaminya. Kemudian siswa diarahkan untuk menentukan persamaan kuadrat berdasarkan bentuk bakunya. 8 siswa yang kesulitan dalam mengecek kembali dapat diberikan scaffolding berupa pertanyaan lanjutan yaitu apakah selesaian yang diperoleh sesuai dengan kalimat matematika yang telah dituliskan sebelumnya dan sesuai dengan masalah yang diberikan. Setelah diberikan scaffolding , siswa dengan kemampuan tinggi tidak mengalami hambatan dalam memecahkan masalah persamaan kuadrat, hanya saja kurang teliti dalam melakukan operasi aljabar. Sedangkan siswa dengan

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 04 Alastuwo Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

0 2 11

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 04 Alastuwo Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

0 3 15

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL DAN KOOPERATIF SERTA MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP NEGERI TANJUNG MORAWA.

0 1 24

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA.

0 1 26

yaya sulthon aziz JURNAL

0 0 17

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PPKN SISWA SMP NEGERI 6 AMBON TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Repository UNIKAMA

0 0 7

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 1

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 1

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 2

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 KABUPATEN PAMEKASAN - Repository UNIKAMA

0 0 14