Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014
448
menggunakan uang logam dilakukan di SDN Mojorejo Ponorogo yang beralamat di
Desa Mojorejo Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini dilaksanakan pada
semester ganjil tahun pelajaran 20122013 di kelas IV, sehingga yang menjadi subjek
dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 19 orang siswa.
Tahap-tahap penelitian ini terdiri atas 1 penetapan fokus penelitian yaitu
peneliti melakukan
observasi awal,
memberikan pretes
pada siswa,
dan memvalidasi perangkat pembelajaran dan
instrumen penelitian kepada validator, serta memberika tes awal, 2 perencanaan
tindakan yaitu menyiapkan dan menyusun instrumen
penelitian, 3
pelaksanaan tindakan
yaitu Mengimplementasikan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan menggunakan bahan manipulatif
uang logam dan mengadakan tes akhir, 4 observasi dan interpretasi yaitu merekam
kegiatan pembelajaran siswa selama proses pemberian
tindakan dan
melakukan wawancara, 5 analisis dan refleksi yaitu
mengkaji jawaban siswa untuk setiap butir tes soal kemudian mengelompokkannya
berdasarkan kesalahan konsep, prosedur, dan kalkulasi, menghitung skor rata-rata tes
akhir siswa, mendeskripsikan data dari hasil observasi dan wawancara, serta melakukan
refleksi memikirkan ulang apa yang sudah dilakukan, apa yang belum dilakukan, dan
apa yang perlu disempurnakan. Bentuk instrumen penelitian yang
akan digunakan dalam penelitian peningkatan pemahaman siswa tentang
konsep KPK menggunakan uang logam adalah sebagai berikut: 1 tes yang berupa
soal uraian terkait materi KPK, 2 lembar observasi, 3 wawancara, 4 lembar
validasi. Setelah data yang terdiri dari lembar
observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, hasil tes awal dan tes akhir,
serta hasil wawancara sudah terkumpul, proses
selanjutnya adalah
melakukan analisis. Tahapan analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahap yaitu 1 mereduksi data yaitu
menelusuri dan mengelompokkan jenis kesalahan
yang dilakukan
siswa berdasarkan kesalahan konsep, prosedur,
dan kalkulasi, 2 menyajikan data yaitu membuat grafik untuk mengetahui sebaran
data tentang hasil tes siswa, 3 menarik kesimpulan dan verifikasi data yaitu
mengecek dan memeriksa serta menelusuri kesalahan konsep, prosedur, dan kalkulasi
yang terjadi pada hasil tes siswa pada setiap butir tes. Selanjutnya peneliti memanggil
siswa yang masih mengalami kesalahan untuk ditanya atau diverifikasi tentang letak
kesalahannya. Hasil penarikan kesimpulan
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014
449
dan verifikasi ini
menentukan perlu tidaknya dilakukan siklus berikutnya.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil tes akhir siklus I, diperoleh data yaitu
15. Sebanyak 15 siswa atau 79 siswa
sudah mencapai
KKM Kriteria
Ketuntasan Minimum
yang telah
ditetapkan yaitu 65. 16.
Sebanyak 8
siswa melakukan
kesalahan konsep. Dengan kata lain 11 orang dari 19 siswa yang mengikuti tes
dinyatakan sudah
tidak melakukan
kesalahan konsep. Jadi dari informasi ini dapat disimpulkan bahwa persentase
siswa yang tidak melakukan kesalahan konsep adalah 58. Secara rinci jenis
kesalahan konsep yang telah dilakukan oleh siswa adalah 1 Salah dalam
mengidentifikasi kelipatan persekutuan sehingga secara otomatis siswa salah
dalam menentukan KPK, 2 sebanyak 6 orang siswa menentukan KPK dengan
mengalikan dua bilangan yang akan dicari KPK nya.
17. Sebanyak
6 siswa
melakukan kesalahan prosedur. Dengan kata lain 13
orang dari 19 siswa yang mengikuti tes dinyatakan
sudah tidak
mengalami kesalahan
prosedur. Jadi
dapat disimpulkan bahwa persentase siswa
yang tidak
melakukan kesalahan
prosedur adalah 68. Secara rinci jenis kesalahan prosedur yang telah dilakukan
siswa adalah: 1 Siswa tidak mampu menuliskan
langkah-langkah untuk
menjawab soal,
2 Siswa
hanya mencantumkan
kelipatan dari
dua bilangan dan kelipatan persekutuan dari
dua bilangan
tanpa mencantumkan
kelipatan persekutuan terkecil. 18.
Sebanyak 6
siswa melakukan
kesalahan kalkulasi. Dengan kata lain 13 orang dari 19 siswa yang mengikuti tes
dinyatakan sudah
tidak mengalami
kesalahan kalkulasi.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa persentase siswa yang
tidak melakukan
kesalahan kalkulasi adalah 68. Secara rinci jenis
kesalahan prosedur yang telah dilakukan siswa adalah siswa kurang teliti dalam
melakukan operasi
penjumlahan akibatnya
mereka salah
dalam menentukan
kelipatan dari
suatu bilangan.
Pada hasil tes akhir siklus II, diperoleh data yaitu:
g. Sebanyak 17 siswa atau 89
siswa sudah mencapai KKM Kriteria Ketuntasan Minimum.
h. Sebanyak 3 siswa melakukan
kesalahan konsep. Dengan kata lain 16 orang dari 19 siswa yang mengikuti tes
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014
450
dinyatakan sudah
tidak melakukan
kesalahan konsep . Jadi dari informasi ini dapat disimpulkan bahwa persentase
siswa yang tidak melakukan kesalahan konsep adalah 84. Secara rinci jenis
kesalahan konsep yang dilakukan oleh 3 orang
siswa adalah
salah dalam
mengidentifikasi kelipatan persekutuan terkecil dari dua bilangan
i. Sebanyak 4 siswa melakukan
kesalahan prosedur. Dengan kata lain 15 orang dari 19 siswa yang mengikuti tes
dinyatakan sudah
tidak mengalami
kesalahan prosedur. Persentase siswa yang
tidak melakukan
kesalahan prosedur adalah 79. Secara rinci jenis
kesalahan prosedur yang telah dilakukan siswa
adalah siswa
tidak dapat
menentukan langkah-langkah
untuk menjawab soal dan siswa salah dalam
membuat kesimpulan sebagai jawaban akhir..
j. Sebanyak 2 siswa melakukan
kesalahan kalkulasi. Dengan kata lain 17 orang dari 19 siswa yang mengikuti tes
dinyatakan sudah
tidak mengalami
kesalahan kalkulasi.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa persentase siswa yang
tidak melakukan
kesalahan kalkulasi adalah 89. Secara rinci jenis
kesalahan kalkulasi yang telah dilakukan siswa adalah siswa kurang teliti dalam
melakukan operasi
penjumlahan akibatnya
mereka salah
dalam menentukan
kelipatan persekutuan
terkecil. Secara
keseluruhan data
hasil penelitian siklus I dan siklus II dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.1 persentase kriteria keberhasilan
Kriteria Ketercapaian Siklus I
Siklus II Persentase siswa yang mencapai KKM
79 89
Tinjauan Jenis Kesalahan Persentase
siswa yang
tidak mengalami
Kesalahan Konsep
58 84
Persentase siswa
yang tidak
mengalami Kesalahan Prosedur
68 79
Persentase siswa
yang tidak
mengalami Kesalahan Kalkulasi
68 89
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pemahaman konsep KPK siswa
mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu meningkatnya persentase
siswa yang mencapai KKM. Pada siklus I