Kreativitas Pengaruh Strategi Pembelajaran IPA Terpadu Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Fisika di SMP Negeri 04 Singosari Malang - Repository UNIKAMA

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 578 memperkaya dan memperinci suatu gagasan Munandar, 2003. Russefendi 1991 menjelaskan untuk mengungkapkan atau menjaring manusia kreatif itu sebaiknya kita menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka divergen, pertanyaan yang jawabannya bisa lebih dari sebuah dan tidak bisa diperkirakan dari sebelumnya. Silver 1997 menjelaskan bahwa menggunakan masalah terbuka dapat memberi siswa banyak sumber pengalaman dalam menafsirkan masalah, dan mungkin pembangkitan solusi berbeda dihubungkan dengan penafsiran yang berbeda. Siswa tidak hanya dapat menjadi fasih dalam membangkitkan banyak masalah dari sebuah situasi, tetapi mereka dapat juga mengembangkan fleksibilitas dengan mereka membangkitkan banyak solusi pada sebuah masalah. Melalui cara ini siswa juga dapat dikembangkan dalam menghasilkan pemecahan yang baru. Kemampuan berpikir kreatif dapat diukur dengan fleksibilitas, kebaruan, dan kelancaran. Fleksibilitas yaitu kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dengan berbagai cara yang berbeda. Kebaruan yaitu kemampuan siswa dalam membuat berbagai jawaban yang berbeda dan benar dalam memecahkan masalah. Jawaban yang berbeda yaitu jawaban- jawaban yang diperoleh tidak sama dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Kelancaran yaitu kemampuan siswa dalam membuat jawaban yang beragam dan benar dalam memecahkan masalah. Jawaban yang beragam yaitu jawaban yang diperoleh tidak sama dan membentuk pola tertentu. Berdasarkan uraian di atas maka pada penelitian ini yang dimaksud dengan kreativitas adalah kemampuan siswa untuk mengkombinasikan hal yang sudah ada untuk membuat suatu hal yang baru dimana kreativitas ini dapat diukur dengan memperhatikan fleksibilitas, kebaruan, dan kelancaran.

E. Pemahaman

Pemahaman adalah suatu proses untuk menyatukan informasi yang diterima siswa dengan struktur kognitif yang telah dimiliki sebelumnya Suparno, 1997. Pemahaman bisa juga diartikan sebagai kemampuan menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari Bloom, 1984. Pemahaman tentang konsep matematika merupakan masalah konstruksi dan rekonstruksi dari objek-objek matematika yang dilakukan melalui aktivitas dari proses dan objek-objek yang dikoordinasikan dalam suatu skema, sedangkan skema merupakan struktur kognitif kategori yang menuntun intelektual individu menyesuaikan dan mengkoordinasikan informasi pengetahuan yang masuk ke dalam sistem memori Dubinsky, 2000. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, Sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dimana peneliti berada di sekolah dari awal penelitian, menganalisis keadaan dan melihat kesenjangan, kemudian merumuskan rencana tindakan dan ikut melaksanakan rencana tersebut serta memantaunya. 5. Tahap-Tahap Penelitian Tahap-tahap yang dilaksanakan dalam penelitian ini mencakup tahap perencanaan Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 579 dan tahap pelaksanaan kegiatan penelitian. Adapun tahap-tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut, 1. Tahap Perencanaan, a. Refleksi awal, Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan observasi dan dialog dengan guru mengenai permasalahan yang dihadapi pada materi bilangan pecahan, serta data-data mengenai kemampuan siswa sebagai dasar untuk membentuk kelompok yang heterogen dan memilih siswa yang akan diwawancarai. b. Menetapkan dan merumuskan rancangan rencana penerapan strategi open ended bersetting kooperatif yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kreativitas. c. Memberikan arahan dan bimbingan, kepada guru matematika, teman sejawat dan siswa tentang strategi pembelajaran agar siswa dan teman sejawat paham langkah- langkah apa saja yang harus dilakukan . 2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan masing-masing tindakan dikembangkan oleh model Kemmis dan Mc Taggart. Model ini meliputi tahap a merencanakan, b melaksanakan, c mengamati, d merefleksi yang membentuk siklus Wiraatmadja, 2006. Sebagaimana tampak pada gambar 1. Gambar 1. Tahap Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 04 Alastuwo Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

0 2 11

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 04 Alastuwo Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

0 3 15

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL DAN KOOPERATIF SERTA MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP NEGERI TANJUNG MORAWA.

0 1 24

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA.

0 1 26

yaya sulthon aziz JURNAL

0 0 17

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PPKN SISWA SMP NEGERI 6 AMBON TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Repository UNIKAMA

0 0 7

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 1

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 1

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 2

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 KABUPATEN PAMEKASAN - Repository UNIKAMA

0 0 14