Kajian Pustaka Pengaruh Strategi Pembelajaran

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 493 mengembangkan nilai-nilai hidup baik dari agama, adat, budaya bangsa, dan lainnya yang positif, memberi tahu dampak perilaku negatif.. Kemampuan mengajar yang dituntut dari guru tidak mudah, karena mengajar melibatkan potensi siswa yang perlu dikembangkan sesuai dengan perkembangan pribadi siswa, ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan kemampuan melatih, guru dituntut bagaimana caranya agar potensi akademik siswa yang meliputi kognitif, afektif dan psikomotor dapat dilatih untuk terus berkembang secara optimal, menuju pribadi yang mandiri dan terampil sesuai bakat dan minatnya. Jadi guru juga bertugas membantu siswa dalam menstransformasikan dirinya sebagai upaya pembentukan dan pengembangan sikap dan mengidentifikasikan diri sebagai peserta didik dan warga masyarakat. Bagi peserta didik, pembelajaran terpadu dapat mempertajam kemampuan analitis terhadap konsep-konsep yang dipadukan, karena dapat mengembangkan kemampuan asosiasi konsep dan aplikasi konsep. Pembelajaran terpadu perlu dilakukan dengan variasi metode yang tidak membosankan. Aktivitas pembelajaran harus lebih banyak berpusat pada peserta didik agar dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya. Pengaruh Motivasi terhadap Prestasi belajar Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi siswa adalah motivasi. Dengan adanya motivasi, siswa akan belajar lebih keras, ulet, tekun dan memiliki dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar pembelajaran. Dorongan motivasi dalam belajar merupakan salah satu hal yang perlu dibangkitkan dalam upaya pembelajaran di sekolah. Penelitian Wasty Soemanto 2003 menyebutkan, pengenalan seseorang terhadap prestasi belajarnya adalah penting, karena dengan mengetahui hasil-hasil yang sudah dicapai maka siswa akan lebih berusaha meningkatkan prestasi belajarnya. Dengan demikian peningkatan prestasi belajar dapat lebih optimal karena siswa tersebut merasa Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 494 termotivasi untuk meningkatkan prestasi belajar yang telah diraih sebelumnya. Biggs dan Tefler dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006 mengungkapkan motivasi belajar siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu prestasi belajar akan rendah. Oleh karena itu, mutu prestasi belajar pada siswa perlu diperkuat terus-menerus. Dengan tujuan agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, sehingga prestasi belajar yang diraihnya dapat optimal. Motivasi belajar yang dimiliki siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu Nashar, 2004:11. Siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula, artinya semakin tinggi motivasinya, semakin intensitas usaha dan upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi prestasi belajar yang diperolehnya. Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, menggarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Menurut Clayton Alderfer dalam Nashar, 2004:42 Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap serta perilaku pada individu belajar Biggs dan Tefler, 1987 dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006 Untuk peningkatan motivasi belajar menurut Abin Syamsudin M 1996 yang dapat kita lakukan adalah mengidentifikasi beberapa indikatoryna dalam tahap-tahap tertentu. Indikator motivasi antara lain: 1 Durasi kegiatan, 2 Frekuensi Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 495 kegiatan, 3 Presistensinya pada tujuan kegiatan, 4 Ketabahan, keuletan dan kemampuannya dalam menghadapi kegiatan dan kesulitan untuk mencapai tujuan, 5 Pengabdian dan pengorbanan untuk mencapai tujuan, 6 Tingkatan aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan, 7 Tingkat kualifikasi prestasi, 8 Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen. Sedangkan variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variable, yaitu variable bebas dan variable terikat. Variable bebasnya berupa strategi pembelajaran dan variabel terikatnya prestasi belajar dan Motivasi belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Klas VIII SMP Negeri 04 Singosari pada tahun ajaran 201320014, sedangkan sampel yang diteliti adalah siswa kelas VIII sejumlah 60 diberi perlakuan dengan menerapkan strategi pembelajaran IPA terpadu dan sejumlah 58 siswa yang lain diterapkan strategi pembelajaran IPA. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket dan metode tes. Metode angket digunakan untuk mengambil data Motivasi siswa, sementara metode angket digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan uji persyaratan hipotesis, apabila data telah memenuhi syarat kemudian dilakukan uji hipotesis menggunakan ANOVA dengan bantuan SPSS versi 18.

D. Pembahasan Hasil

Untuk melihat perbedaan variabel dependent terhadap variabel independent , dapat dilihat pada tabel coefficient . Karena tingkat signifikansi untuk prestasi belajar siswa sebesar 0.198 lebih besar dari 0.05, maka hipotesis nol diterima, artinya tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran IPA terpadu dengan prestasi belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran IPA secara konvensional. Karena tidak Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 496 terdapat perbedaan prestasi belajar setelah diterapkan dua strategi pembelajaran, maka diasumsikan bahwa tidak adanya perbedaan tersebut menunjukkan tidak adanya pengaruh strategi pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa. Tidak berbedanya prestasi belajar disebabkan karena dua strategi pembelajaran memiliki keunggulan untuk diterapkan dalam proses pembelajaran IPA, hal ini dapat dilihat dari RPP yang diterapkan. Nampak bahwa RPP untuk strategi pembelajaran IPA terpadu memadukan dua KD dalam satu proses pembelajaran sedangkan untuk RPP strategi pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran dengan mengedepankan proses pembelajaran berkarakter dengan 3 tahapan. Kondisi ini menyebabkan kemampuan siswa dengan dua strategi pembelajaran cukup baik, sehingga prestasi siswa tidak berbeda. Walaupun secara uji statistic tidak terdapat perbedaan, namun apabila dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh dua kelompok, menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa untuk kelompok yang diajar dengan strategi pembelajaran IPA terpadu sebesar 74.57 sedangkan rata-rata nilai siswa untuk kelompok yang diajar dengan strategi pembelajaran IPA sebesar 71.20, maka dapat dikatakan bahwa rerata nilai kelompok siswa dengan strategi pembelajaran IPA terpadu lebih baik dibandingkan dengan rerata nilai kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran IPA. Sementara itu untuk motivasi belajar siswa tingkat signifikansinya sebesar 0.001 yang lebih kecil dari 0.05, maka hipotesis nol ditolak, artinya ada perbedaan motivasi belajar siswa akibat penerapan strategi pembelajaran IPA terpadu dan strategi pembelajaran IPA. Dengan kata lain bahwa perbedaan motivasi belajar siswa akibat adanya penerapan dua strategi pembelajaran yang berbeda. Soemanto 1987 secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian tujuan. Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 04 Alastuwo Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

0 2 11

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 04 Alastuwo Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

0 3 15

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL DAN KOOPERATIF SERTA MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP NEGERI TANJUNG MORAWA.

0 1 24

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA.

0 1 26

yaya sulthon aziz JURNAL

0 0 17

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PPKN SISWA SMP NEGERI 6 AMBON TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Repository UNIKAMA

0 0 7

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 1

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 1

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 2

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 KABUPATEN PAMEKASAN - Repository UNIKAMA

0 0 14