Siklus 2 Hasil Penelitian 1. Siklus 1

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 634 2 Lama belajar 19 83 3 Usaha 16 69 4 Irama perasaan 13 56 5 Penampilan 17 74 Catatan: jumlah siswa yang hadir 23 Dari tabel 4.3. diketahui bahwa persentase keaktifan siswa dalam perhatian sebesar 87, lama belajar sebesar 83, usaha sebesar 69, irama perasaan sebesar 56, dan penampilan sebesar 74. Tabel 4.4. Keaktifan Siswa dalam Diskusi Model “ Numbered Head Together” Materi Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Keaktifan Siswa ∑ siswa Persentase Aktif 18 78 Pasif 5 22 Dari Tabel 4.4. tercatat jumlah siswa yang aktif sebesar 78 sedangkan jumlah siswa yang pasif sebesar 22. Jumlah ini telah memenuhi kriteria keberhasilan tindakan yaitu kegiatan pembelajaran model ”Numbered Head Together” dinyatakan berhasil apabila jumlah siswa yang aktif mencapai angka 65 atau lebih. Sehingga dalam siklus ke-2 ini pembelajaran kooperatif dengan menggunakan model ”Numbered Head Together”, untuk meningkatkan keaktifan siswa Kelas VII B SMP Negeri 5 Singosari Satu Atap dapat dinyatakan berhasil. Pada pelaksanaan tindakan Siklus 2, penerapan pembelajaran kooperatif model ”Numbered Head Together”sudah lebih baik jika dibandingkan dengan Siklus 1. Berdasarkan hasil observasi di kelas pada Siklus 2 aktivitas belajar siswa dengan penerapan pembelajaran kooperatif model ”Numbered Head Together” terjadi peningkatan. Hal ini disebabkan siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran kooperatif model ”Numbered Head Together”. Selain itu siswa juga merasa senang dengan pembelajaran ini karena model pembelajaran ini merupakan variasi baru dalam penyajian materi di kelas dan sangat efektif untuk diterapkan di Kelas VII B mengingat pelajaran IPS berlangsung pada jam pelajaran terakhir sehingga dengan penerapan pembelajaran kooperatif model ”Numbered Head Together” siswa tidak mengantuk dan lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran. b. Refleksi Dari gambaran jalannya pembelajaran dan Deskripsi data pada Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 635 siklus 2 telah mengalami peningkatan. Dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus ini diperoleh beberapa temuan sebagai berikut: 21. Hasil penerapan model pembelajaran Nu bered Head Together pada siklus 2 sudah lebih baik dibandingkan dengan siklus 1. Hal ini dapat dilihat dari persentase keaktifan siswa juga meningkat dari 56 menjadi 78. 22. Semua siswa yang disebutkan nomornya sudah berani maju ke depan kelas dan menyampaikan pendapatnya. Siswa yang lain sudah berani menanggapi presentasi kelompok lain dan semua siswa aktif dalam diskusi. Kondisi ini berbeda dibandingkan dengan siklus 1. Dari semua data yang telah dipaparkan dapat dilihat bahwa persentase keaktifan siswa sebelum penelitian hingga pengambilan data pada siklus 2 mengalami peningkatan dari keaktifan awal sebesar 40, siklus 1 sebesar 56, dan siklus 2 sebesar 78.

B. Hasil Belajar IPS

Hasil belajar IPS adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Hasil belajar yang diukur ada dua yaitu nilai belajar kelompok dan nilai individu. Nilai belajar kelompok adalah nilai siswa secara berkelompok pada saat kegiatan pembelajaran kooperatif model ”Numbered Head Together” dilaksanakan. Sedangkan hasil belajar individu dalam penelitian ini diukur dengan membandingkan skor postes yang dilakukan pada setiap akhir siklus, skor ini digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang dilakukan. Tingkat pencapaian hasil belajar siswa secara kelompok dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5. Tingkat Pencapaian Hasil Belajar Kelompok Siswa Kelas VII B SMP Negeri 5 Singosari Satu Atap Kabupaten Malang, dengan Menggunakan Model “Numbered Head Together” Kelompok Nilai Siklus 1 Siklus2 Kelompok 1 75 80 Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 636 Kelompok 2 75 80 Kelompok 3 90 95 Kelompok 4 85 85 Skor rata-rata 79.17 83.33 Tabel 4.5 menunjukkan hasil kerja kelompok dengan menggunakan model ”Numbered Head Together”. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa skor setiap kelompok maupun skor rata- rata kelas dari siklus 1 sampai dengan siklus 2 mengalami peningkatan. Skor rata-rata kelompok pada siklus 1 adalah sebesar 79.17 angka ini mengalami peningkatan pada siklus 2 menjadi 83.33. Tingkat pencapaian hasil belajar siswa individu dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6. Tingkat Pencapaian Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII B SMP Negeri 5 Singosari Satu Atap Kabupaten Malang, dengan Menggunakan Model “Numbered Head Together” Kategori skor siswa Siklus 1 Siklus 2 Sangat baik skor 85 - 100 - 3 Baik skor 70 - 84 10 13 Cukup skor 55 - 69 8 5 Kurang skor 40 - 54 3 2 Sangat kurang skor 0 - 39 2 - Tabel 4.6. menunjukkan bahwa nilai siswa pada siklus 1 masih ada dua siswa yang memiliki nilai sangat kurang, sedangkan siswa yang memiliki nilai sangat baik tidak ada. Pada siklus 2 tidak ada lagi siswa yang memiliki nilai sangat kurang, sedangkan siswa yang memilki nilai sangat baik adalah sebanyak tiga orang. Hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran ― Numbered Head Together ― rata-rata mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan nilai akademis siswa sebelum diterapkan model pembelajaran ― Numbered Head Together ― dan setelah dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Nilai siswa pada sebelum dilaksanakan penelitian, akhir siklus 1, dan akhir siklus 2 sebagian besar mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan siswa kurang konsentrasi dan serius dalam mengikuti pembelajaran karena situasi sekolah pada saat penelitian berlangsung disibukkan dengan persiapan ujian akhir nasional yang dilaksanakan siswa kelas IX. Dengan demikian secara otomatis ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu 60 menjadi 87. Ketuntasan belajar IPS dengan menggunakan model ―Numbered Head Together” dijelaskan pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Ketuntasan Belajar IPS Siswa Kelas VII B SMP Negeri 5 Singosari Satu Atap Kabupaten Malang,

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 04 Alastuwo Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

0 2 11

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 04 Alastuwo Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

0 3 15

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL DAN KOOPERATIF SERTA MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP NEGERI TANJUNG MORAWA.

0 1 24

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA.

0 1 26

yaya sulthon aziz JURNAL

0 0 17

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PPKN SISWA SMP NEGERI 6 AMBON TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Repository UNIKAMA

0 0 7

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 1

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 1

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS (Studi terhadap siswa kelas V SD Negeri Ngijo III Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) - Repository UNIKAMA

0 0 2

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 KABUPATEN PAMEKASAN - Repository UNIKAMA

0 0 14