4. Mahasiswa seharusnya  mencoba membiasakan  ketika membaca memberikan
garis bawah untuk setiap kalimat yang menjadi hal penting dalam bacaan. 5.
Mahasiswa  seharusnya  menyederhanakan  kalimat  dalam  bacaan  dengan bahasa sendiri sehingga mampu memahami inti bacaan tersebut.
6. Mahasiswa perlu membaca buku dari berbagai bidang ilmu di luar bidang ilmu
yang ditekuni. Hal tersebut melatih mahasiswa dalam penguasaan bahasa serta melatih konsentrasi.
7. Mahasiswa diharapkan melatih diri setiap membaca dengan membuat skema.
Pembuatan  skema  diharapkan  agar  mahasiswa  dapat  mengetahui  struktur bacaan  tersebut  sehingga  memudahkan  mahasiswa  dalam  memahami  isi
bacaan. 8.
Mahasiswa diharapkan membuat ringkasan dengan bahasanya sendiri. Hal ini diharapkan mahasiswa mampu menangkap keseluruhan bacaan dengan baik.
9. Mahasiswa  diharapkan  membuat  pertanyaan  yang  berhubungan  dengan
bacaan  tersebut.  Hal  tersebut  dapat  membantu  mahasiswa  dalam  memahami isi  bacaan.  Mahasiswa  yang  dapat  memahami  isi  bacaan  dengan  baik  maka
mahasiswa  tersebut  mampu  menarik  kesimpulan  dari  isi  bacaan  yang dibacanya.
4.7  Pembahasan
Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mendeskripsikan  hasil  angket  faktor membaca,  mendeskripsikan  hasil  tes  kemampuan  membaca  pemahaman,  dan
mendeskripsikan  strategi  kemampuan  membaca  pemahaman.  Berdasarkan  hasil analisis di atas dapat diketahui sebagai berikut.
4.7.1 Faktor  yang Mempengaruhi Kemampuan Pemahaman
Angket  faktor  membaca  dibagi  menjadi  dua  yakni  faktor  internal  dan faktor  eksternal.  Faktor  membaca  memiliki  14  indikator  yang  menjabarkan
beberapa  subindikator  pernyataan  yang  sesuai  dengan  indikatornya.  Hasil analisis  menjelaskan  terdapat  subindikator  yang  memiliki  sikap  positif  dengan
kategori  tinggi  dan  sikap  negatif  dengan  kategori  rendah.  Namun,  secara keseluruhan  dapat  dikatakan  bahwa  angket  faktor  membaca  termasuk  dalam
kategori tinggi dengan persentase sebesar 70,70. Hasil  angket  faktor  membaca  dapat  dikategorikan  tinggi  karena  motivasi
baca  yang  dimiliki  mahasiswa  baik.  Motivasi  merupakan  dorongan  dalam  diri mahasiswa  sendiri.  Oleh  karena  itu  mahasiswa  membaca  karena  dorongan  diri
sendiri  bukan  dorongan  orang  lain.  Sikap  yang  dimiliki  mahasiswa  pun  baik. Sikap  merupakan  suatu  langkap  komitmen  mahasiswa  dalam  kehidupan  sehari-
hari.  Hal  ini  dapat  dibuktikan  ketika  ada  masalah  mahasiswa  akan  langsung membaca untuk mendapatkan jawaban atau solusi untuk masalahnya. Tidak hanya
itu mahasiswa selalui ingin berargumentasi dilandasi rujukan dari teori yang telah dibacanya.
Pengetahuan  atau  pengalaman  yang  telah  dimiliki  sebelumnya  juga menjadi  faktor  membaca  yang  baik  bagi  mahasiswa.  Ketika  membaca
pengetahuan  atau  pengalaman  yang  telah  dimiliki  sebelumnya  sangat  membantu dalam pemahaman isi bacaan. Pengetahuan atau pengalaman tersebuat didapatkan
dari materi yang disampaikan oleh dosen. Hal ini dijelaskan dalam hasil observasi kelas.  Dosen  yang  memberikan  materi  dengan  pendekatan  komunikatif  mampu
memberikan  pengetahuan  atau  pengalaman  bagi  mahasiswa.  Pengetahuan  atau pengalaman  yang diberikan dosen berupa teknik membaca  yang baik,  meringkas
bacaan, dan merumuskan bacaan dengan bahasa sendiri. Hasil  wawancara  juga  menunjukkan  faktor  ketertarikaan  terhadap  bacaan
menjadi  faktor  dominan  untuk  meningkatkan  kemampuan  membaca.  Mahasiswa akan  membaca  bacaan  ketika  bacaan  itu  menarik.  Hal  ini  dibuktikan  dengan
ketika  ada  teman  yang  memiliki  buku  baru  dan  isi  menarik,  mahasiswa  tersebut ingin  membacanya.  Faktor  sosial  ekonomi  keluarga  pun  mempengaruhi  hasil
angket  faktor  tinggi.  Mahasiswa  selalu  diberikan  uang  untuk  membeli  buku meskipun pendapat orang tua terbatas. Selain itu, mahasiswa juga selalu membeli
buku di toko buku dan tidak pernah kesulitan ketika menginginkan sebuah buku. Lingkungan yang nyaman dan kondusif juga mempengaruhi angket faktor tinggi.
Ketika  mahasiswa  membaca  jika  lingkungan  nyaman  dan  kondusif,  hal  tersebut sangat membantu mahasiswa dalam pemahaman bacaan.
4.7.2 Tingkat Kemampuan Membaca Pemahaman Mahasiswa
Penjabaran  angket  faktor  membaca  di  atas  tidak  sesuai  dengan  hasil  tes kemampuan  membaca  pemahaman.  Mahasiswa  diberikan  tes  kemampuan
membaca  pemahaman  untuk  dapat  melihat  tingkatan  kognitif  mahasiswa  dalam membaca  pemahaman.  Hasil  tes  menyatakan  bahwa  kemampuan  membaca
pemahaman mahasiswa cukup. Hal ini dibuktikan dengan sebanyak 23 mahasiswa berada  dalam  rentang  skor  nilai  tes  16-20  atau  sebesar  40.  Hasil  tersebut