Hal  tersebut  dipandang  sebagai  sikap  positif  dengan  kategori  sangat  rendah. Namun, masih ada 3 mahasiswa atau 5,26 yang belum jelas sikapnya.
4.3.1.2 Faktor Eksternal
Faktor  ekternal  terdiri  dari  5  indikator  yang  mempengaruhi  membaca yakni:  indikator  latar  belakang  sosial  ekonomi  keluarga  dan  tidak  tersedianya
bahan  bacaan,  indikator  suasana  lingkungan  dan  waktu,  indikator  teks  keadaan bacaan,  bahasa  yang  dipakai  dalam  teks,  tata  tulis  teks,  dan  tingkat  keterbacaan
teks,  indikator  kuatnya  pengaruh  budaya  lisan,  dan  indikator  kuatnya  pengaruh media elektronik khusunya menonton televisi.
a. Indikator  Sosial  Ekonomi  Keluarga  dan  Tidak  Tersedianya  Bahan
Bacaan
Indikator  sosial  ekonomi  keluarga  dan  tidak  tersedianya  bahan  bacaan merupakan indikator pendukung dalam  faktor  eksternal.  Indikator ini  merupakan
kebutuhan  untuk  memiliki  buku.  Subindiaktor  yang  mencakup  sosial  ekonomi keluarga dan tidak tersedianya bahan bacaan  yakni 1 kebutuhan untuk  pergi ke
toko  ketika  tidak  memiliki  buku,  2  kebutuhan  untuk  membeli  buku  meskipun pendapatan  orang  tua  terbatas,  3  kebutuhan  untuk  memperoleh  bahan  bacaan
yang tidak mendapatkan kesulitan, dan 4 kebutuhan ingin membaca tetapi tidak memiliki  bacaan  sehingga  mengalami  kegelisahan.  Berdasarkan  penjabaran
tersebut secara berturut-turut dapat dideskripsikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4.11 Indikator Sosial Ekonomi Keluarga dan Tidak Tersedianya Bahan Bacaan
NO INDIKATOR
RENTANG SKOR 1
STS 2
TS 3
N 4
S 5
SS
1 Saya ke toko buku untuk membeli bacaan jika
di rumah tidak memiliki atau tidak tersedia di perpustakaan pribadi.
10 2
37 8
2 Meskipun  pendapatan  orang  tua  terbatas,
kalau untuk membeli buku, saya selalu diberi uang untuk membelinya.
2 7
36 12
3 Saya tidak pernah mengalami kesulitan untuk
memperoleh  bahan  bacaan  yang  saya butuhkan.
4 32
11 8
2 4
Saya  merasa  gelisah  di  saat  ingin  membaca tetapi tidak tersedia bahan bacaan
1 9
8 34
5
Pada  tabel  di  atas  diketahui  4  subindikator,  masing-masing  akan dijabarkan sebagai berikut. Subindikator “mahasiswa ke toko buku untuk membeli
bacaan jika di  rumah tidak memiliki atau tidak t ersedia di perpustakaan pribadi”
menampilkan situasi yang berbeda-beda. Jika pilihan sangat setuju 8 mahasiswa dan  pilihan  setuju  37  mahasiswa  berarti  ada  45  mahasiswa  yang  menyatakan
setuju pergi ke toko untuk membeli bacaan jika di rumah tidak memiliki atau tidak tersedia  di  perpustakaan  pribadi.  Jadi  sebesar  78,95  dianggap  sebagai  sikap
positif  dengan  kategori  tinggi.  Namun,  terdapat  10  orang  mahasiswa  17,54 yang menyatakan tidak setuju pergi ke toko untuk membeli bacaan jika di rumah
tidak memiliki atau tidak tersedia di perpustakaan pribadi. Hal tersebut dianggap sikap  negatif  dengan  kategori  sangat  rendah.  Selain  itu,  masih  ada  2  mahasiswa
3,51 yang tidak memiliki pilihan. Subindikator kedua adalah “meskipun pendapatan orang tua terbatas, kalau
untuk  membeli  buku,  mahasiswa  selalu  diberi  uang  untuk  membelinya. ”
Pernyataan  tersebut  mendapatkan  pilihan  sangat  setuju  12  mahasiswa  dan
pilihan  setuju  36  mahasiswa  berarti  ada  48  mahasiswa  yang  menyatakan meskipun pendapatan orang tua terbatas, kalau untuk membeli buku selalu diberi
uang  untuk  membelinya.  Jadi  sebesar  84,21  dianggap  sebagai  sikap  positif dengan  kategori  sangat  tinggi.  Akan  tetapi,  terdapat  2  mahasiswa  3,51  yang
menyatakan  karena  pendapatan  orang  tua  terbatas,  kalau  untuk  membeli  buku tidak  selalu  diberi  uang  untuk  membelinya.  Hal  tersebut  dianggap  sebagai  sikap
negatif  dengan  kategori  sangat  rendah.  Tidak  hanya  itu,  ternyata  masih  ada  7 mahasiswa 12,28 yang belum jelas sikapnya.
Subindikator ketiga adalah “mahasiswa tidak pernah mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan bacaan yang mahasiswa butuhkan.
” Pernyataan tersebut mendapatkan  pilihan  sangat  setuju  2  mahasiswa  dan  pilihan  setuju  8
mahasiswa  sehingga  terdapat  10  mahasiswa  yang  menyatakan  tidak  pernah mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan bacaan yang dibutuhkannya. Oleh
karena itu, sebesar 17,54 dianggap sebagai sikap positif dengan kategori sangat rendah. Kemudian, terdapat 36 mahasiswa atau 63,15 yang menyatakan  pernah
mengalami  kesulitan  untuk  memperoleh  bahan  bacaan  yang  dibutuhkannya. Berdasarkan  kriteria  yang  ada  dapat  dimasukkan  ke  dalam  kategori  tinggi  dan
sikapnya  menjadi  negatif.  Namun,  masih  ada  11  mahasiswa  atau  19,30  yang belum memiliki pilihan.
Subindikator  terakhir  adalah  “mahasiswa  merasa  gelisah  di  saat  ingin membaca  tetapi  tidak  tersedia  bahan  bacaan
.”  Subindikator  tersebut  mendapat pilihan  sangat  setuju  5  mahasiswa  dan  pilihan  setuju  34  mahasiswa  sehingga
terdapat  39  mahasiswa  atau  68,42  yang  merasa  gelisah  di  saat  ingin  membaca