close reading, membaca pemahaman comprehensive reading, membaca kritis critical reading, dan membaca ide reading of ideas. Selanjutnya membaca
telaah bahasa dibagi pula menjadi dua yakni membaca bahasa asing foreign language reading
dan membaca sastra literary reading. Penelitian ini akan lebih memusatkan pada membaca pemahaman. Adapun skemanya sebagai
berikut.
2.2.4 Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman merupakan salah satu jenis membaca intensif. Oleh karena itu dibutuhkan fokus yang tinggi dalam tahapan ini. The IRA Dictionary
dalam Haller, 2000 menjelaskan, membaca pemahaman meliputi hal-hal sebagai berikut: memahami mengenai apa yang dibaca, memahami hubungan dalam suatu
hierarki terhadap sesuatu yang dipahami, proses-proses, penginterpretasian, mengevaluasi, serta suatu reaksi dengan cara yang kreatif, yang intuitif. Selain itu,
membaca pemahaman adalah suatu kegiatan dimana pembaca berusaha memahami bacaan secara keseluruhan dengan mendalam sambil menghubungkan
Membaca intensif
Membaca nyaring
Membaca Membaca
dalam hati
Membaca pemahaman
Membaca telaah isi
isi bacaan dengan pengalaman maupun pengetahuan yang dimiliki pembaca tanpa diikuti gerak lisan maupun suara.
Pemahaman atau komprehensif adalah kemampuan membaca untuk mengganti ide-ide pokok, detail yang penting, dan seluruh pengertian. Dalam
mencapai tingkatan pemahaman itu diperlukan hal-hal sebagai berikut 1 menguasai perbendaharaan katanya, 2 akrab dengan struktur dasar dan dalam
penulisan kalimat, paragraf, tata bahasa. Kemampuan setiap orang dalam memahami apa yang dibaca berbeda. Hal ini tergantung pada perbendaharaan kata
yang dimiliki, minat, jangkauan mata, kecepatan interpretasi, latar belakang pengalaman sebelumnya, kemampuan intelektual, keakraban dengan ide yang
dibaca, tujuan membaca, dan keluwesan mengatur kecepatan. Oleh karena itu, memahami sebuah bacaan harus memperhatikan hal tersebut jika ingin memiliki
pemahaman bacaan yang baik Soedarso, 2010:58-59. Bond dkk 1979 dalam bukunya Reading Ditticulties dalam Tarigan,
1989:42, mengemukakan bahwa membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang bertujuan memperoleh pemahaman dan penafsiran yang memadai terhadap
makna-makna yang terkandung di dalam lambang-lambang tulis. Sasaran utamanya ialah menghasilkan para pembaca yang efektif. Membaca pemahaman
menurut Tarigan 1983:56 adalah jenis membaca yang merupakan rincian membaca intensif yang bertujuan memhami: 1 standar-standar atau norma-
norma, 2 resensi kritis, 3 drama tulis, dan 4 pola-pola fiksi. Kegiatan membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang bertujuan mendapatkan informasi
yang mendalam serta pemahaman tentang apa yang dibaca.
Membaca pemahaman adalah pemahaman arti atau maksud dalam suatu bacaan melalui tulisan. Definisi ini sangat menekankan pada dua hal yang pokok
dalam membaca, yaitu bahasa itu sendiri dan simbol grafik tulisan yang menyajikan informasi yang berwujud bacaan Lado dalam Nurhadi, 1987:22.
Oleh karena itu, membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang bertujuan memperoleh pemahaman arti dan penafsirannya yang terdalam di dalam bacaan.
2.2.5 Tingkat Kemampuan Membaca Pemahaman
Dalam membaca pemahaman terdapat tingkatan yakni meliputi 1 mengidentifikasi arti kataistilah, 2 menangkap makna tersurat dan tersirat, 3
menyimpulkan, 4 memprediksi, 5 mengevaluasi Anderson dalam Tarigan 1986. Burns, dkk menyatakan bahwa ada tiga level dalam pemahaman
membaca, antara lain membaca literal literal reading, membaca interpretatif interpretative reading, dan membaca kritis critical reading.
Dalam membaca literal, pembaca menemukan informasi yang dikemukakan secara langsung dalam teks bacaan. Artinya, pembaca langsung
menangkap makna bacaan dari informasi yang secara eksplisit ada dalam teks bacaan. Membaca interpretatif dapat diartikan sebagai membaca di antara baris
reading between the lines serta memberi makna implisit dari sebuah teks bacaan. Sementara itu, yang dimaksud dengan membaca kritis adalah membaca dengan
mengevaluasi materi dalam teks bacaan, membandingkan ide dalam tulisan dengan pengetahuan yang dimiliki, serta memberi simpulan mengenai keakuratan,
kesesuaian, dan keefektifan bahan bacaan.
Heilman, Timothy, dan William dalam buku mereka Principles and Practice of
Teaching Reading 1986: 190. Mereka mengemukakan tiga level membaca yang sama dengan Burns, dkk yaitu pemahaman literal literal
comprehension , pemahaman interpretatif interpretative comprehension, serta
pemahaman kritis critical comprehension. Dalam pemahaman literal, siswa memahami ide dan informasi yang tertera langsung dalam teks. Pemahaman
interpretatif mengajak siswa untuk memahami ide dan informasi yang tidak secara langsung dinyatakan dalam teks. Sementara itu, dalam pemahaman kritis siswa
dituntut untuk menganalisis, mengevaluasi, memberikan tanggapan terhadapa informasi dalam teks.
Tingkatan kemampuan membaca pemahaman yang digunakan dalam penelitian ini yakni 1 menangkap arti kataistilah, 2 menangkap makna tersirat,
3 menangkap makna tersurat, 4 menarik kesimpulan isi bacaan, 5 memprediksi maksud penulis, dan 6 mengevaluasi bacaan.
2.2.6 Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajar dapat dipersepsikan dan diartikan secara bervariasi. Ada yang menggambarkan strategi belajar sebagai sifat, tingkah laku yang tidak
teramat, atau langkah nyata yang dapat diamati Huda dalam Sunendar, 2011:6. Pengertian yang disajikan oleh Brown dalam Sunendar, 2011:7 menekankan
konsep strategi belajar sebagai tingkah laku yang tidak teramati dalam diri pembelajar. Strategi belajar berkaitan dengan pemrosesan, penyimpanan, dan
pengambilan retrieval masukan pemerolehan bahasa. Namun, Stern dalam
Sunendar, 20011:7 memandang strategi belajar sebagai kecenderungan atau sifat- sifat umum dari pendekatan yang digunakan oleh pembelajaran bahasa. Adapun
Nunan dalam Sunendar, 20011:7 menafsirkan strategi pembelajaran sebagai proses mental yang digunakan pembelajar untuk mempelajari dan menggunakan
bahasa sasaran. Strategi pembelajaran mempunyai pengertian suatu garis-garis besar
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan pembelajaran, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola
umum kegiatan pengajar dan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran untuk tujuan yang telah digariskan Mujiono dalam Sunendar,
2011:8. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran meliputi kegiatan atau pemakaian teknik yang dilakukan oleh
pengajar mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai ke tahap evaluasi, serta program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu, yaitu pengajaran.
2.2.7 Jenis-jenis Strategi Pembelajaran
Menurut Rahim 2007:36-47 ada beberapa strategi membaca, antara lain, strategi bawah-atas, strategi atas-bawah, strategi campuran electic, strategi
interaktif, strategi Know Want to Learn KWL, dan strategi Directed Reading Thingking Activity DRTA.
Akan tetapi strategi membaca atas-bawah, strategi bawah-atas dan strategi campuran lebih cocok untuk tingkat membaca permulaan.