Analisis Data Angket Faktor Membaca
                                                                                Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Mahasiswa Semester VI PBSI Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta
No  Kelompok Nilai Frekuensi
Frekuensi Skala
Kategori 1
26 – 42
2 4
5 Kemampuan Membaca
Pemahaman Sangat Tinggi 2
21 – 25
14 24
4 Kemampuan Membaca
Pemahaman Tinggi 3
16 – 20
23 40
3 Kemampuan Membaca
Pemahaman Cukup 4
11 – 15
16 28
2 Kemampuan Membaca
Pemahaman Kurang 5
11 2
4 1
Tidak Memiliki Kemampuan Membaca Pemahaman
Setelah  mengetahui  nilai  rata-rata  mahasiswa,  peneliti  melakukan  perhitungan
indek  tingkat  kesulitan  ITK  butir  soal  dengan  rumus  jawaban  benar  dibagi jumlah responden. Adapun rumus ITK Nurgiyantoro, 2012:196 di bawah ini.
Menurut  Oller  dalam  Nurgiyantoro,  2012:195  semua  butir  soal dinyatakan  layak  jika  indek  tingkat  kesulitannya  berkisar  antara  0,15  sampai
dengan  0,85.  Namun,  rentangan  interval  tersebut  masih  terlalu  luas.  Indek  0,15 dan  0,85  masih  terlalu  ekstrem  sulit  dan  mudah.  Maka  Indek  Tingkat  Kesulitan
ITK  yang  dapat  ditoleransi  adalah  berkisar  0,20  sampai  dengan  0,80.
Penjabaran kategori ITK seperti dalam tabel di bawah ini. ITK= Indeks tingkat kesulitan yang dicari
FK = Jumlah jawaban benar N = Jumlah responden
Tabel 3.10 Kategori ITK Kategori
Rentang Indek Sulit
0,20 – 0,40
Sedang 0,41
– 0,60 Mudah
0,61 – 0,80
3.5.3
Analisis SWOT
Penelitian  ini  menggunakan  menggunakan  analisis  SWOT  Strenght, Weakness,  Opportunity,  and  Threat
untuk  mengetahui  kekuatan,  kelemahan, peluang,  dan  ancaman.  Analisis  SWOT  diambil  dari  ilmu  managemen  bisnis
untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh perusahaan dalam pengembangan perusahaan.  Dalam  penelitian  ini  teori  SWOT  digunakan  untuk  merumuskan
strategi  pembelajaran  berdasarkan  kekuatan,  kelemahan,  peluang,  dan  ancaman. Pada  faktor  internal  membaca,  subindikator  yang  termasuk  dalam  sikap  positif
dapat dikatakan sebagai kekuatan sedangkan sikap negatif dapat dikatakan sebagai kelemahan.
Pada  faktor  eksternal  membaca,  subindikator  yang  termasuk  dalam  sikap positif dapat  dikatakan sebagai  peluang sebaliknya  sikap negatif dapat  dikatakan
sebagai ancaman.  Hasil Observasi dan hasil wawancara juga dianalisis kekuatan, kelemahan,  peluang,  dan  ancaman.  Setelah  diketahui  kekuatan,  kelemahan,
peluang,  dan  ancaman  kemudian  dikaitkan  dengan  enam  aspek  membaca pemahaman. Keenam aspek yang telah dianalisis SWOT akan membantu peneliti
dalam menentukan strategi yang sesuai.
                