f. Keterkaitan Aspek Mengevaluasi Bacaan dengan Analisis SWOT
Hasil tes membaca pemahaman pada aspek mengevaluasi bacaan diketahui sejumlah  50,88  mahasiswa  dapat  menjawab  benar  sedangkan  49,12
mahasiswa  menjawab  salah.  Data  tersebut  dikaitkan  dengan  analisis  SWOT. Adapun penjelasannya sebagai berikut.
Tabel 4.34 Analisis SWOT dalam Aspek Mengevaluasi Bacaan
NO SWOT
SUBINDIKATOR
1
Kekuatan Saya  ingin  mencari  jawaban  atas  suatu  masalah  melalui
membaca. 2
Dengan memahami berbagai teknik membaca, ternyata sangat membantu mempermudah memahami isi bacaan.
3 Untuk  mempermudah  memahami  isi  bacaan,  saya  membuat
skema gagasan setiap kali membaca. 4
Sesulit apapun isi dalam bacaan, jika berkaitan dengan bidang ilmu  yang  saya  pelajari,  saya  akan  berusaha  sampai  dapat
memahami isi bacaan.
5 Metode  pembelajaran  dengan  teknik  presentasi  mampu
membuat mahasiswa semakin aktif dalam membaca 6
Kelemahan Jika  kondisi  kesehatan  tidak  baik,  saya  sulit  berkonsentrasi
dalam membaca. 7
Saya  hanya  mau  membaca  jenis  bacaan  yang  saya  anggap menarik untuk dibaca.
8 Mahasiswa  hanya  tertarik  membaca  novel  saja  daripada
bacaan lainnya 9
Ancaman Tingkat  keterbacaan  yang  terlalu  sulit  sering  menghambat
pemahaman isi bacaan. 10
Masih  kuatnya  pengaruh  bahasa  lisan  dalam  hidup  saya, sering mempersulit pemahaman isi bacaan.
11 Peluang
Lingkungan  masyarakat  tempat  saya  tinggal  sangat  kondusif untuk membaca.
12 Lingkungan  rumah  tangga  saya  atau  tempat  saya  tinggal
sangat nyaman untuk membaca.
Kekuatan  bagi  mahasiswa  dalam  aspek  mengevaluasi  bacaan  yakni mahasiswa  ingin  mencari  jawaban  atas  suatu  masalah  melalui  membaca,  dengan
memahami  berbagai  teknik  membaca,  ternyata  sangat  membantu  mempermudah memahami  isi  bacaan,  untuk  mempermudah  memahami  isi  bacaan,  mahasiswa
membuat  skema  gagasan  setiap  kali  membaca,  sesulit  apapun  isi  dalam  bacaan, jika  berkaitan  dengan  bidang  ilmu  yang  dipelajari,  mahasiswa  akan  berusaha
sampai  dapat  memahami  isi  bacaan,  dan  metode  pembelajaran  dengan  teknik presentasi  mampu  membuat  mahasiswa  semakin  aktif  dalam  membaca.
Kelemahan bagi mahasiswa dalam aspek mengevaluasi bacaan yakni jika kondisi kesehatan tidak baik, mahasiswa sulit berkonsentrasi dalam membaca, mahasiswa
hanya  mau  membaca  jenis  bacaan  yang  dianggapnya  menarik  untuk  dibaca, sambil membaca, mahasiswa tidak membuat ringkasan isi bacaan, dan mahasiswa
hanya tertarik membaca novel saja daripada bacaan lainnya. Pada tabel  di  atas diketahui  2 ancaman  yang mempengaruhi keberhasilan
mahasiswa dalam mencapai aspek mengevaluasi bacaan. Ancaman tersebut yakni tingkat  keterbacaan  yang  terlalu  sulit  sering  menghambat  pemahaman  isi  bacaan
dan  masih  kuatnya  pengaruh  bahasa  lisan  dalam  hidup  mahasiswa,  sering mempersulit  pemahaman  isi  bacaan.  Peluang  mahasiswa  dalam  mencapai
keberhasilan  aspek  mengevaluasi  bacaan  yakni  lingkungan  masyarakat  tempat mahasiswa tinggal sangat kondusif untuk membaca dan lingkungan rumah tangga
atau tempat mahasiswa tinggal sangat nyaman untuk membaca.
4.5 Analisis Data Wawancara
Penelitian  ini  juga  menggunakan  teknik  pengumpulan  data  wawancara. Hal  tersebut  dilakukan  untuk  mengkonfirmasi  hasil  data  angket  faktor
kemampuan  membaca  pemahaman.  Tidak  hanya  itu,  tujuan  dari  dilakukannya wawancara juga untuk mengetahui budaya baca yang sudah diterapkan dalam diri
mahasiswa  tersebut  serta  mencari  strategi  yang  tepat  untuk  pembelajaran kemampuan  membaca  pemahaman.  Peneliti  melakukan  wawancara  pada  hari
Senin tanggal 4 Mei 2015. Wawancara dilakukan dua kali karena mahasiswa yang diwawancara berbeda kelas. Wawancara kelas pertama pada pukul  09.40  sampai
dengan 10.30 sedangkan wawancara pada kelas kedua pukul 11.30 sampai dengan 12.00. Kegiatan wawancara tersebut dilakukan di dalam ruang kelas 103.
Persiapan  yang  dilakukan  peneliti  sebelum  melakukan  wawancara  yakni peneliti  mengetahui  terlebih  dahulu  hasil  tes  kemampuan  membaca  pemahaman
dan  hasil  angket  faktor  kemampuan  membaca  pemahaman.  Dua  hal  tersebut sangat berkaitan dengan beberapa aspek yang akan ditanyakan dalam wawancara.
Hal  tersebut  juga  digunakan  untuk  menyeleksi  jumlah  mahasiswa  yang  akan diwawancarai.  Mahasiswa  yang  memiliki  hasil  tes  kemampuan  membaca
pemahaman  yang tinggi  merupakan kategori mahasiswa  yang diwawancarai. Hal tersebut  karena  mahasiswa  yang  memiliki  nilai  tes  kemampuan  membaca
pemahaman  tinggi  dapat  dikatakan  memiliki  pemahaman  yang  tinggi  serta  hasil angket minat baca, motivasi baca, dan aspek membaca pemahaman yang tinggi.
Setelah  diseleksi  terdapat  10  orang  mahasiswa  yang  memiliki  nilai tertinggi  berkisar  dari  22  sampai  dengan  27.  Pertanyaan  dalam  wawancara
berkaitan  dengan  faktor  internal  dan  faktor  eksternal  paling  dominan  yang  dapat mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman. Faktor kemampuan membaca
pemahaman dapat  dibedakan menjadi  dua faktor  yakni  faktor internal  dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut dijabarkan kembali menjadi beberapa faktor yang
mempengaruhi  membaca  pemahaman.  Dalam  hal  ini  terdapat  6  faktor  internal yang berbeda yang disampaikan oleh 10 orang mahasiswa.
Faktor  internal  berkaitan  dengan  motivasi  membaca,  kondisi  emosi pembaca,  sikap  dan  minat  pembaca,  kebermanfaatan  bagi  pembaca,  ketertarikan
terhadap bacaan, dan penguasaan bahasa. Kebermanfaat bagi pembaca merupakan faktor internal paling dominan yang disampaikan oleh 4 orang mahasiswa. Hal ini
karena  ketika  mengetahui  manfaat  buku  bagi  pembaca  maka  tingkat  membaca pemahaman akan menjadi tinggi. Tidak hanya itu 2 orang mahasiswa mengatakan
bahwa  kondisi  emosi  pembaca  dapat  mempengaruhi  membaca  pemahaman. Dalam  hal  ini  ketika  kondisi  emosi  seseorang  sedang  stabil  sedang  senang,  dan
dalam  keadaan  yang  baik  maka  tingkat  pemahaman  akan  suatu  bacaan  tinggi. Berbanding  terbalik  ketika  kondisi  emosi  pembaca  sedang  buruk  maka  tingkat
pemahaman akan suatu bacaan rendah. Dua  orang  mahasiswa  juga  mengatakan  motivasi  membaca  sangat
mempengaruhi faktor membaca pemahaman bagi dirinya. Ketika sedang memiliki motivasi  membaca  maka  tingkat  membaca  pemahaman  menjadi  tinggi.
Ketertarikan  terhadap  bacaan  juga  mempengaruhi  membaca  pemahaman.  Hal tersebut  karena  seseorang  yang  tertarik  dengan  bacaan  akan  lebih  mudah  dalam
memahami  bacaan  tersebut.  Kemudian  satu  orang  mahasiswa  mengatakan  sikap dan minat  mempengaruhi  membaca pemahaman.  Hal  ini karena sikap dan minat
yang  dimiliki  seseorang  akan  membuat  seseorang  menjadi  mudah  memahami  isi bacaan.  Tidak  hanya  itu  satu  orang  mahasiswa  mengatakan  bahwa  penguasaan