Penelitian yang Relevan LANDASAN TEORI
                                                                                a. Faktor  Fisiologis  mencakup  kesehatan  fisik,  pertimbangan  neurologis,  dan
jenis  kelamin.  Beberapa  ahli  mengemukakan  bahwa  keterbelakangan neurologis misalnya berbagai cacat otak dan kekurangan matang secara fisik
merupakan  salah  satu  faktor  yang  dapat  menyebabkan  anak  gagal  dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.
b. Faktor  Intelektual  dapat  disebut  juga  istilah  intelegensi.  Istilah  intelegensi
didefinisikan  sebagai  suatu  kegiatan  berpikir  yang  terdiri  dari  pemahaman yang  esensidal  tentang  situasi  yang  diberikan  dan  meresponnya  secara  tepat.
Secara  umum  ada  hubungan  antara  kecerdasan  yang  diindikasikan  oleh  IQ dengan  rata-rata  peningkatan  remedial  membaca.  Tingkat  intelegensi
membaca  itu  sendiri  pada  hakikatnya  proses  berpikir  dan  memecahkan masalah.  Dua  orang  yang  berbeda  IQnya  sudah  pasti  akan  berbeda  hasil  dan
kemampuan membacanya. c.
Faktor  Lingkungan  juga  mempengaruhi  kemampuan  membaca  seseorang. Faktor  lingkungan  dapat  dijabarkan  sebagai  berikut.  1  Latar  belakang  dan
pengalaman anak di rumah: lingkungan dapat membentuk pribadi, sikap, nilai, dan  kemampuan  bahasa  anak.  Kondisi  di  rumah juga  mempengaruhi  probadi
dan  penyesuaian  diri  anak  dalam  masyarakat.  Kondisi  itu  pada  gilirannya dapat  membentuk  anak  dan  dapat  juga  menghalangi  anak  belajar  membaca.
Seorang anak yang tinggal di dalam rumah tangga yang harmonis, rumah yang penuh  cinta  kasih,  tidak  akan  menemukan  kendala  yang  berarti  dalam
membaca. Kualitas dan luasnya pengalaman anak di rumah juga penting bagi kemajuan  belajar  membaca.  Membaca  seharusnya  merupakan  suatu  kegiatan
yang  bermakna,  pengalaman  masa  lalu  anak-anak  memungkinkan  anak-anak untuk  lebih  memahami  apa  yang  mereka  baca.  2  Faktor  sosial  ekonomi
orang  tua  dan  lingkungan  tetangga  merupakan  faktor  yang  membentuk lingkungan  rumah  anak.  Beberapa  penelitian  memperlihatkan  bahwa  status
sosial  ekonomi anak semakin tinggi  kemampuan verbal  anak tersebut.  Anak- anak  yang  yang  mendapat  contoh  bahasa  yang  baik  dari  orang  dewasa  serta
orang  tua  yang  berbicara  dan  mendorong  anak-anak  untuk  berbicara mendukung  perkembangan  bahasa  dan  intelegensi  anak  tersebut.  3  Faktor
psikologis  juga  mempengaruhi  kemampuan  membaca  anak.  Faktor  ini mencakup  hal-hal  seperti  motivasi,  minat,  kematangan  sosio,  emosi,  dan
penyesuasian diri. Adapun penjabarannya sebagai berikut: Motivasi:  Motivasi  dapat  dikatakan  sebagai  keseluruhan  daya  penggerak
di  dalam  diri  siswa  yang  menimbulkan  kegiatan  belajar,  yang  menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah kegiatan belajar
sehingga  tujuan  yang  dikehendaki  oleh  subjek  belajar  dapat  tercapai Sardiman, 1986: 75. Motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat
internal,  atau  eksternal  bagi  seorang  individu,  yang  menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan tertentu Gray, dalam Winardi, 2008. Minat: Djamarah 2011:166 menjelaskan bahwa minat adalah kecenderungan
yang  menetap  untuk  memperhatikan  dan  mengenang  beberapa  aktivitas. Seseorang  yang  berminat  terhadap  suatu  aktivitas  akan  memperhatikan
aktivitas  itu  secara  konsisten  dengan  rasa  senang.  Slameto2010:180
menyatakan  bahwa  minat  adalah  suatu  rasa  lebih  suka  dan  rasa  ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya
adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Kematangan  Sosio  dan  Emosi  serta  Penyesuaian  Diri.  Menurut  Rahim 2007:29  bahwa  ada  tiga  aspek  kematangan  emosi  dan  sosio  yaitu  stabilitas
emos,  kepercayaan  diri,  dan  kemampuan  berpatisipasi  kelompok.  Seseorang harus  mempunyai  pengontrolan  emosi  pada  tingkat  tertentu.  Seseorang  yang
mudah  marah,  menangis  dan  bereaksi  secara  berlebihan  ketika  tidak mendapatkan  sesuatu  atau  menarik  diri,  atau  mendongkol  akan  mendapat
kesulitan dalam pelajaran membaca.  Hal  tersebut  berbanding terbalik dengan seseorang  yang  lebih  mudah  mengontrol  emosinya  akan  lebih  mudah
memusatkan  perhatiannya  pada  teks  yang  dibacanya.  Pemusatan  perhatian pada  bahan  bacaan  memungkinkan  meningkatkan  kemampuan  dalam
memahami bacaan. Penelitian  ini  mengunakan  faktor  membaca  dari  teori  Johnson  dan
Pearson.  Menurut  Johnson  dan  Pearson  dalam  Zuhcdi,  2007:23  menyatakan bahwa  faktor  yang  mempengaruhi  membaca  pemahaman  dapat  dibedakan
menjadi dua macam yaitu yang ada dalam diri pembaca internal dan yang ada di luar  pembaca  eksternal.  Faktor  yang  berada  di  dalam  diri  pembaca  meliputi
motivasi  baca,  sikap  dan  minat  pembaca,  kebiasaan  membaca,  kondisi  emosi, kondisi  kesehatan,  pengetahuanpengalaman  yang  dimiliki  sebelumnya,
pengetahuan tentang
cara membaca,
ketertarikan terhadap
bacaan,
                                            
                