berarti ada 43 mahasiswa yang menyatakan struktur teks yang tidak sistematis sering mempersulit pemahaman isi bacaan. Jadi sebesar 75,44 dianggap sebagai
sikap negatif dengan kategori tinggi. Selanjutnya, terdapat 7 mahasiswa 12,28 yang menyatakan struktur teks yang tidak sistematis tidak mempersulit
pemahaman isi bacaan. Hal tersebut dianggap sebagai sikap positif dengan kategori sangat rendah. Namun, masih ada 7 mahasiswa 12,28 yang belum
memiliki pilihan.
d. Indikator Pengaruh Budaya Lisan
Indikator pengaruh budaya lisan sangat memberikan pengaruh dalam faktor eksternal membaca. Adapun penjabarannya sebagai berikut.
Tabel 4.14 Indikator Budaya Lisan
NO INDIKATOR
RENTANG SKOR 1
STS 2
TS 3
N 4
S 5
SS
1 Masih kuatnya pengaruh bahasa lisan dalam
hidup saya, sering mempersulit pemahaman isi bacaan.
5 12
11 27
2
Tabel di atas menjelaskan subindikator “masih kuatnya pengaruh bahasa lisan dalam hidup mahasiswa, sering m
empersulit pemahaman isi bacaan” memperlihatkan situasi yang berbeda-beda. Jika pilihan sangat setuju 2
mahasiswa dan pilihan setuju 27 mahasiswa berarti ada 29 mahasiswa yang menyatakan setuju bahwa masih kuatnya pengaruh bahasa lisan dalam hidupnya
sering mempersulit pemahaman isi bacaan. Jadi sebesar 50,88 dianggap sebagai sikap negatif dengan kategori cukup. Selanjutnya, terdapat 17 mahasiswa atau
29,83 yang menyatakan tidak setuju bahwa masih kuatnya pengaruh bahasa lisan dalam hidupnya sering mempersulit pemahaman isi bacaan. Hal tersebut
dianggap sebagai sikap positif tetapi masuk kategori rendah. Namun, masih ada 11 mahasiswa 19,30 yang tidak jelas sikapnya.
e. Indikator Pengaruh Media Elektronik
Indikator pengaruh media elektronik sangat memberikan pengaruh dalam faktor eksternal membaca. Adapun penjabarannya sebagai berikut.
Tabel 4.15 Indikator Media Elektronik
NO INDIKATOR
RENTANG SKOR 1
STS 2
TS 3
N 4
S 5
SS
1 Jika
acara televisi
menarik, kegiatan
membaca saya tinggalkan terlebih dahulu untuk menonton acara televisi.
19 3
33 2
Pada tabel di atas menjelaskan subindikator “jika acara televisi menarik, kegiatan membaca mahasiswa tinggalkan terlebih dahulu untuk menonton acara
televisi. ” memperlihatkan situasi yang berbeda-beda. Jika pilihan sangat setuju 2
mahasiswa dan pilihan setuju 33 mahasiswa sehingga terdapat 35 mahasiswa yang menyatakan setuju jika acara televisi menarik, kegiatan membaca
ditinggalkan terlebih dahulu untuk menonton acara televisi. Jadi sebesar 61,40 dianggap sebagai sikap negatif dengan kategori tinggi. Selain itu, terdapat 19
mahasiswa 33,33 yang menyatakan tidak setuju jika acara televisi menarik, kegiatan membaca ditinggalkan terlebih dahulu untuk menonton acara televisi.
Oleh karena itu dianggap sebagai sikap positif dan masuk dalam kategori rendah. Akan tetapi, masih ada 3 mahasiswa 5,26 yang belum jelas sikapnya.
Setelah menjabarkan faktor internal dan faktor eksternal dapat ditarik kesimpulan secara keseluruhan analisis angket faktor membaca. Data yang diolah
dalam tabulasi faktor kemampuan membaca terlampir sesuai dengan langkah- langkah analisis skala likert diketahui jumlah rentang skor adalah 20.352.
Kemudian dari jumlah skor tersebut dapat diketahui skor tertinggi 28.785 dan skor terendah 5.757. Berdasarkan data tersebut kemudian ditentukan kriteria
interpretasi skornya dengan rumus jumlah skorjumlah skor tertinggi dikali 100. Hasil perhitungan adalah sebagai berikut 20.35228.785 x 100 =
70,70. Hasil perhitungan tersebut diketahui 70,70 tergolong dalam kriteria tinggi. Oleh karena itu dapat disimpulkan faktor yang mempengaruhi kemampuan
membaca mahasiswa PBSI adalah tinggi. Hal ini menjelaskan bahwa semakin
kuatnya faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca yang dimiliki oleh seorang mahasiswa maka kemampuan membaca pemahamannya akan semakin
tinggi.
4.3.2 Analisis SWOT
Penelitian ini juga menggunakan analisis SWOT Strenght, Weakness, Opportunity, and Threat
untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Pada faktor internal membaca, subindikator yang termasuk dalam sikap
positif dapat dikatakan sebagai kekuatan sedangkan sikap negatif dapat dikatakan sebagai kelemahan. Selanjutnya pada faktor eksternal membaca, subindikator