untuk  membaca,  dan  lingkungan  masyarakat  tempat  mahasiswa  tinggal  sangat kondusif untuk membaca.
d. Ancaman Threat
Ancaman  adalah  situasi  penting  yang  tidak  menguntungan  dalam lingkungan mahasiswa. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi mahasiswa
dalam  hal  membaca.  Adanya  pengaruh  dari  teks  itu  sendiri,  budaya  baca,  dan perkembangan media elektronik. Oleh karena itu penjabarannya sebagai berikut.
Tabel 4.19 Ancaman Threat
NO SUBINDIKATOR
1 Saya pernah mengalami  kesulitan untuk memperoleh bahan bacaan yang
saya butuhkan. 2
Jadwal  membaca  saya  sering  terganggu,  jika  tiba-tiba  ada  orang  yang datang bertamu.
3 Ketika membaca, kesulitan yang saya hadapi adalah kata-kata yang tidak
saya ketahui artinya. 4
Kalimat  yang  terlalu  panjang  mempersulit  saya  untuk  memahami  isi bacaan.
5 Tingkat keterbacaan yang terlalu sulit sering menghambat pemahaman isi
bacaan. 6
Teks yang terlalu banyak kata-kata asing sering mempersulit pemahaman isi bacaan.
7 Struktur  teks  yang  tidak  sistematis  sering  mempersulit  pemahaman  isi
bacaan. 8
Masih  kuatnya  pengaruh  bahasa  lisan  dalam  hidup  saya,  sering mempersulit pemahaman isi bacaan.
9 Jika  acara  televisi  menarik,  kegiatan  membaca  saya  tinggalkan  terlebih
dahulu untuk menonton acara televisi.
Tabel  di  atas  dapat  diketahui  9  subindiaktor  yang  menjadi  ancaman mahasiswa  dalam  membaca.  Hal  tersebut  dapat  dideskripsikan  sebagai  berikut.
Mahasiswa  pernah  mengalami  kesulitan  untuk  memperoleh  bahan  bacaan  yang dibutuhkannya,  jadwal  membaca  mahasiswa  sering  terganggu,  jika  tiba-tiba  ada
orang  yang  datang  bertamu,  ketika  membaca,  kesulitan  yang  mahasiswa  hadapi adalah  kata-kata  yang  tidak  diketahui  artinya,  kalimat  yang  terlalu  panjang
mempersulit  mahasiswa  untuk  memahami  isi  bacaan,  dan  tingkat  keterbacaan yang terlalu sulit sering menghambat pemahaman isi bacaan.
Ancaman  yang  dimiliki  mahasiswa  selanjutnya  yakni  teks  yang  terlalu banyak  kata-kata  asing  sering  mempersulit  pemahaman  isi  bacaan,  struktur  teks
yang  tidak  sistematis  sering  mempersulit  pemahaman  isi  bacaan,  masih  kuatnya pengaruh  bahasa  lisan  dalam  hidup  mahasiswa,  sering  mempersulit  pemahaman
isi  bacaan,  dan  jika  acara  televisi  menarik,  kegiatan  membaca  mahasiswa tinggalkan terlebih dahulu untuk menonton acara televisi.
4.4  Analisis  Hasil  Tes  Kemampuan  Membaca  Pemahaman  dan Keterkaitannya dengan Analisis SWOT
Penelitian  ini  menggunakan  tes  kemampuan  membaca  pemahaman  untuk mengukur  kemampuan  membaca  pemahaman  mahasiswa.  Tes  ini  berbentuk  tes
objektif  pilihan  ganda  dan  digunakan  untuk  mengukur  tingkat  kognitif mahasiswa  dalam  memahami  isi  bacaan.  Dalam  hal  ini  mahasiswa  diharapkan
dapat memilih jawaban yang tepat untuk setiap pertanyaan yang diberikan. Tes ini diambil  dari  potongan  paragraf  tiap  artikel  yang  berada  di  dalam  surat  kabar.
Mahasiswa  diharapkan  dapat  menjawab  pertanyaan  yang  berasal  dari  potongan paragraf  tersebut  mengenai  enam  aspek  yakni  menangkap  arti  kata,  arti  istilah,
makna tersirat, makna tersurat, menarik kesimpulan, memprediksi maksud penulis dan mengevaluasi bacaan yang ada di dalam teks yang diujikan.
Dalam  sebuah  tes  penentuan  indeks  tingkat  kesulitan  harus  dilakukan untuk  mengetahui  layak  atau  tidak  layaknya  butir  soal.  Penjabaran  kategori  ITK
seperti dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.20 Kategori ITK
Kategori Rentang Indeks
Sulit 0,20
– 0,40 Sedang
0,41 – 0,60
Mudah 0,61
– 0,80
Berdasarkan penjabaran di atas dapat dianalisis 42 butir soal yang terdapat dalam tes  kemampuan  membaca  pemahaman.  Adapun  penjabarannya  dalam  tabel  di
bawah ini. Tabel 4.21  ITK Tes Kemampuan Membaca Pemahaman
No Kategori
Predikat No. Butir Soal
1 Sulit
Layak 4, 8, 13, 23, 29, 35, 36, 38,
2 Sedang
Layak 9, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 40
3 Mudah
Layak 1, 30, 39
Dalam tabel di atas tidak dipaparkan butir soal dengan predikat tidak layak karena  penelitian  ini  menggunakan  uji  coba  terpakai.  Jadi  butir  soal  yang  tidak
layak tidak dicantumkan dalam tabel di atas. Tabel di atas menjelaskan bahwa tes kemampuan membaca pemahaman  yang dikerjakan oleh mahasiswa semester VI
PBSI  Universitas  Sarjanawiyata  Tamansiswa,  Yogyakarta  terdapat  tiga  kategori soal yakni soal sulit, sedang, dan mudah. Dalam sebuah tes jika butir soal terlalu
mudah  atau  terlalu  sulit,  hal  tersebut  tidak  ada  baiknya  karena  tidak  dapat mencerminkan capaian hasil pemahaman isi bacaan.  Butir soal  yang baik adalah
butir soal yang cukup sedang tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah.