Membaca Pemahaman Kajian Teori
Salah strategi membaca pemahaman yaitu strategi KWL Know-Want To Know-Learned. Menurut Rahim 2007:41 strategi KWL memberikan kepada
siswa tujuan membaca dan memberikan suatu peran aktif siswa sebelum, saat, dan sesudah membaca. Strategi ini membantu mereka memikirkan informasi baru
yang diterimanya. Strategi ini juga bisa memperkuat kemampuan siswa mengembangkan pertanyaan tentang berbagai topik. Siswa juga bisa menilai hasil
belajar mereka sendiri. Strategi ini dikembangkan oleh Ogle 1986 untuk membantu guru
menghidupkan latar belakang pengetahaun dan minat siswa pada suatu topik. Strategi KWL melibatkan tiga langkah dasar yang menuntun siswa dalam
memberikan suatu jalan tentang apa yang telah mereka ketahui, menentukan apa yang ingin mereka ketahui, dan mengingat kembali apa yang mereka pelajari dari
membaca. Langkah-langkah pembelajaran membaca dengan strategi KWL menurut
Rahim 2007: 41-42 adalah sebagai berikut: a.
Langkah What I Know K merupakan langkah awal dari KWL. Pada tahap ini siswa dan guru melakukan brainstorming sumbang saran mengenai apa yang
telah diketahui oleh para sisswa berkenaan tentang tema, topic, judul dan ilustrasi atau gambar-gambar yang terdapat dalam teks yang akan dibacanya.
Selama proses pada langkah ini, peranan guru adalah mencatat di papan tulis mengenai apa saja pendapat atau pikiran-pikiran yang diajukan oleh para
siswa berkenaan dengan topic atau teks bacaan. Kegiatan penting yang harus dilakukan guru di sisni adalah mencari dan memilih konsep-konsep berupa
istilah, kata, frase atau kalimat yang merupakan kunci dalam memahami isi yang terkandung dalam teks bacaan. Selain itu dapat mengantarkan
pengetahuan siswa kepada topic atau teks yang akan mereka baca. b.
Langkah What I Want W. Setelah memikirkan tentang apa yang telah mereka ketahui berkenaan dengan topik dalam teks serta kategori informasi yang
harus mereka rumuskan, munculkanlah sejumlah pertanyaan kepada mereka. Guru mengidentifikasi berbagai hal yang bagi siswa merupakan hal yang
menarik, kurang dipahami, meragukan, atau menjadi silang pendapat. Fase ini membimbing aktivitas membaca menjadi aktivitas yang bertujuan dan pikiran
siswa akan lebih terfokus pada hal-hal yang hendak dicarinya dalam teks. c.
Langkah What I Learn L. Setelah selesai membaca suatu artikel, arahkan siswa untuk menulis tentang apa yang telah mereka pelajari dari bacaan
tersebut. Guru hendaknya mengecek apakah mereka sudah merumuskan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana yang dibaca siswa
berkenaan dengan minat mereka. Jika tidak, anjurkan ke bacaan selanjutnya untuk mengetahui dengan jelas tentang prioritas yang ingin mereka pelajari.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam strategi KWL adalah stategi membaca dengan tiga langkah pokok, yaitu pertama, What I Know K
merupakan kegiatan yang menggali latar belakang pengetahuan siswa dengan cara brainstorming
sumbang saran. Kedua, What I Want W, menentukan hal-hal yang ingin diketahui danmerumuskan pertanyaa yang berkaitan dengan teks yang
dibacanya. Tahap terakhir What I Learn L, yaitu menentukan hal-hal yang telah
dipelajari dengan cara menjawab pertanyaan yang telah mereka rumuskan pada langkah sebelumnya.
Strategi selanjutnya adalah Strategi Membaca dan Berpikir Secara LangsungMBL atau DRTA Direct Reading Thinking Activities. Stauffer
dalam Rahim, 2007:47 bahwa strategi DRTA merupakan suatu strategi pembelajaran dimana guru menberikan motivasi terhadap usaha dan konsentrasi
siswa dengan cara melibatkan siswa secara intelektual serta mendorong siswa merumuskan pertanyaan dan hipotesis, memproses informasi dan mengevaluasi
solusi sementara. Tujuan strategi ini adalah untuk melatih siswa dalam menggunakan konsentrasi dan berpikir keras guna memahami isi bacaan seca
serius. Strategi Directed Reading Thinking Activity DRTA dapat digunakan
oleh guru dalam membaca pemahaman. Pada strategi ini siswa diminta untuk memberikan prediksinya tentang apa yang terdapat dalam teks bacaan sebelum
pembelajaran dengan cara memprediksi judul bacaan, dan selama kegiatan pembelajaran membaca berlangsung dengan cara memprediksi gambar seri.
Sehingga pesan yang ingin disampaikan dalam wacana dapat dipahami oleh siswa. Rahim 2007:48 menyatakan dalam strategi DRTA, siswa diminta untuk
memberikan prediksi tentang apa yang akan terjadi dalam suatu teks, kemudian dalam membuat prediksi siswa menggunakan latar belakang pengetahuan yang
dimilikinya tentang topik. Langkah ini juga mendorong siswa untuk mengaplikasikan keterampilan metakognitif yang dimilikinya, karena pada saat itu