Faktor Kebiasaan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

rendah dan dipandang sebagai sikap negatif, karena mahasiswa belum memiliki kesadaran membaca kembali bacaan yang pernah dibaca untuk menyegarkan ingatan. Selanjutnya, sebanyak 2 mahasiswa tidak memiliki pilihan atau 4,17 mahasiswa dikategorikan rendah dan tidak memiliki jawaban.

c. Faktor Kebiasaan

Faktor kebiasaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang- ulang. Kebiasaan membaca menjadi bagian dari faktor internal yang memengaruhi kemampuan membaca pemahaman dalam diri mahasiswa. Berikut beberapa subindikator kebiasaan membaca yaitu 1 selalu menyusun jadwal teratur untuk membaca setiap hari, dan 2 selalu menyiapkan buku-buku yang aka dibaca di tempat yang mudah dijangkau. Berdasarkan hasil angket faktor yang memengaruhi membaca pemahaman dapat disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4.11 Faktor Kebiasaan No. Subindikator Rentang Skor 3 S 2 TS 1 TMP 1. Saya menyusun jadwal teratur untuk membaca setiap hari. 10 24 14 2. Buku-buku yang akan saya baca, saya siapkan di tempat yang mudah saya jangkau. 44 2 2 Berdasarkan tabel 4.11 yang terdiri dari dua subindikator faktor kebiasaan, dengan jumlah responden 48 mahasiswa, masing-masing subindikator dapat dijelaskan sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Subi ndikator pertama, “Saya menyusun jadwal teratur untuk membaca setiap hari.” Terdapat 10 mahasiswa memilih setuju, sehingga sebanyak 10 mahasiswa dengan persentase 20,83 mahasiswa termasuk dalam kategori rendah dan dipandang sebagai sikap positif, karena mahasiswa sudah memiliki kesadaran untuk menyusun jadwal teratur untuk membaca setiap hari. Akan tetapi, sebanyak 24 mahasiswa memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 24 mahasiswa atau 50 mahasiswa termasuk dalam kategori cukup dan dipandang sebagai sikap negatif, karena mahasiswa belum memiliki kesadaran menyusun jadwal secara teratur untuk membaca setiap hari. Selanjutnya, sebanyak 14 mahasiswa tidak memiliki pilihan atau 29,17 mahasiswa dikategorikan rendah dan tidak memiliki jawaban. Subi ndikator kedua, “Buku-buku yang akan saya baca, saya siapkan di tempat yang mudah saya jangkau.” Terdapat 44 mahasiswa memilih setuju, sehingga sebanyak 44 mahasiswa dengan persentase 91,67 mahasiswa termasuk dalam kategori tinggi dan dipandang sebagai sikap positif, karena mahasiswa sudah memiliki kesadaran untuk menyiapkan buku-buku yang akan dibaca, di tempat yang mudah dijangkau. Akan tetapi, sebanyak 2 mahasiswa memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 2 mahasiswa atau 4,17 mahasiswa termasuk dalam kategori rendah dan dipandang sebagai sikap negatif, karena mahasiswa belum memiliki kesadaran untuk menyiapkan buku-buku yang akan dibaca, di tempat yang mudah dijangkau. Selanjutnya, sebanyak 2 mahasiswa tidak memiliki pilihan atau 4,16 mahasiswa dikategorikan rendah dan tidak memiliki jawaban.

d. Faktor Kondisi Emosi