Pengumpulan Data Tahap-tahap Pengembangan Modul Kebiasaan Membaca Pemahaman

4.7.2 Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan informasi dengan mencari informasi dan mengolahnya secara objektif sesuai dengan analisis kebutuhan pengembangan kebiasaan membaca pemahaman, faktor membaca pemahaman, dan tes kemampuan membaca pemahaman. Hasil perhitungan angket analisis kebutuhan pengembangan kebiasaan membaca pemahaman yaitu 84,1. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa mahasiswa sudah menumbuhkan kebiasaan membaca dan langkah-langkah menumbuhkan kebiasaan membaca yang diterapkan mahasiswa semester VI kelas G dan H Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta masuk dalam kategori tinggi. Peneliti akan menjabarkan angket analisis kebutuhan tersebut untuk mengembangkan kebiasaan membaca membaca pemahaman yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Hasil faktor yang memengaruhi kemampuan membaca pemahaman dengan dengan persentase 79,48, memiliki kategori tinggi. Peneliti dapat menjabarkan indikator yang memuat pernyataan positif sebagai pendukung dalam menumbuhkan kebiasaan membaca. Pernyataan negatif juga dapat dijabarkan sebagai langkah untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kebiasaan membaca. Peneliti menggunakan teknik tes dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat kemampuan membaca pemahaman. Tes tersebut diberikan kepada mahasiswa semester VI setelah mahasiswa tersebut mempelajari materi membaca pemahaman pada semester II. Tes dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan berupa soal-soal objektif berjumlah 40 butir soal yang memiliki materi membaca pemahaman. Teknik tes dalam penelitian ini mencakup 6 aspek membaca pemahaman yaitu, 1 menangkap arti kataistilah, 2 menangkap makna tersurat, 3 menangkap makna tersirat, 4 menarik kesimpulan isi bacaan, 5 memprediksi maksud penulis, dan 6 mengevaluasi bacaan. Hasil tes kemampuan membaca pemahaman dengan persentase 22,52 tergolong cukup. Aspek kemampuan membaca pemahaman yang tinggi dan rendah pada diri mahasiswa dapat menjadi kekuatan sebagai langkah untuk mencari cara agar kebiasaan membaca ketika menemukan kemudahan dan kesulitan dapat dicari solusinya. Peneliti juga mendapatkan informasi dari hasil observasi. Peneliti melakukan pengamatan melalui cara observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan secara langsung terhadap objek yang diteliti. Peneliti melakukan pengamatan ketika proses perkuliahan sedang berlangsung yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa semester VI kelas G dan H Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun akademik 20152016. Peneliti melakukan observasi dengan mempersiapkan lembar observasi dalam penelitian ini sebagai pedoman untuk memperoleh data dengan mencatat proses perkuliahan yang sedang berlangsung. Peneliti mengamati dan mencatat gejala-gejala atau ciri-ciri yang muncul dalam pengamatan sesuai dengan daftar lembar observasi. Peneliti mendapatkan informasi yang lebih dalam ketika melakukan wawancara langsung kepada responden. Peneliti melakukan wawancara yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ditujukan kepada mahasiswa semester VI kelas G dan H Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun akademik 20152016 yang mendapatkan nilai tes kemampuan membaca pemahaman yang tinggi terkait dan faktor membaca pemahaman mahasiswa yang bersangkutan.

4.7.3 Desain Produk