dapat dilihat pada lampiran 11. Berdasarkan hasil penghitungan di atas berkaitan dengan faktor yang memengaruhi kemampuan membaca pemahaman menunjukkan
sikap mahasiswa terhadap kegiatan membaca masuk dalam kategori tinggi.
4.2.4 Analisis Data Tes Kemampuan Membaca Pemahaman
Tes kemampuan membaca pemahaman yang digunakan dalam pengumpulan data berupa tes objektif atau pilihan ganda. Tes kemampuan
membaca pemahaman digunakan untuk mengukur tingkat kognitif mahasiswa dalam memahami isi bacaan. Mahasiswa diharapkan dapat memilih jawaban yang
tepat untuk setiap pertanyaan yang terdapat di dalam tes kemampuan membaca pemahaman. Tes kemampuan membaca pemahaman berjumlah 40 butir
pertanyaan. Teks yang digunakan dalam tes ini diambil dari beberapa penggalan paragraf yang bersumber dari surat kabar. Mahasiswa diharapkan mampu
menjawab pertanyaan yang berupa penggalan paragraf yang bersumber dari surat kabar tersebut. Pertanyaan yang harus dijawab oleh mahasiswa, yaitu 1
menangkap arti kata artiistilah, 2 kemampuan menangkap makna tersurat, 3 kemampuan menangkap makna tersirat, 4 kemampuan menarik kesimpulan isi
bacaan, 5 kemampuan memprediksi maksud penulis, dan 6 kemampuan mengevaluasi bacaan.
Tes membaca pemahaman berupa tes objektif dan hanya mempunyai satu jawaban yang benar. Oleh karena itu, penilaian tes objektif adalah jawaban benar
mendapat skor satu 1, sedangkan untuk jawaban salah mendapatkan skor nol 0. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kemudian jumlah benar dalam satu tes untuk setiap mahasiswa menjadi nilai keseluruhan dalam tes kemampuan membaca pemahaman. Sebelum membahas
tentang analisis tes kemampuan membaca pemahaman, peneliti akan memaparkan hasil perhitungan indeks tingkat kesulitan untuk mengetahui layak atau tidak
layaknya butir soal. Maka dari itu, di bawah ini akan dipaparkan tabel indikator sulit, sedang, dan mudah.
Tabel 4.23 Tabel Indeks Tingkat Kesulitan Kategori
Rentang Indeks Sangat Sulit
0-0,20 Sulit
0,21-0,40 Sedang
0,41-0,60 Mudah
0,61-0,80 Sangat Mudah
0,81-1,00
Setelah dilakukan perhitungan indeks tingkat kesulitan, maka peneliti mendapatkan butir-butir soal yang layak dan tidak layak seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.24 Hasil Indeks Tingkat Kesulitan
Kategori Butir Soal
Keterangan
Sulit 7,13, 24, 28, 33, 34, dan
35 Layak
8 Tidak Layak
Sedang 4, 5, 6, 9, 10, 18, 19, 21,
22, 23, 25, 26, 32, 36, 37, 38, dan 39.
Layak
Mudah 1, 3, 12, 14, 15, 17, 20,
27, 29, dan 31 Layak
2, 11, 16, 30, dan 40 Tidak Layak
Tabel 4.24 menunjukan bahwa terdapat 34 butir soal dianggap layak dan 6 butir soal dianggap tidak layak. Oller Nurgiantoro, 2012: 195 mengatakan bahwa
soal yang dianggap layak adalah soal dengan rentangan skala 0,15-0,80, namun skala tersebut masih dianggap sulit. Peneliti memutuskan untuk memilih tingkat
kesulitan soal yaitu soal yang dianggap layak adalah soal dengan rentang 0,21-0,80. Butir soal yang berada dalam kategori sangat sulit adalah butir soal nomor 8. Butir
soal yang mempunyai kategori sangat mudah adalah 2, 11, 16, 30, dan 39. Hal tersebut menunjukan bahwa terdapat 6 butir soal termasuk dalam kategori tidak
layak, dan 34 butir soal dinyatakan layak. Butir soal berkategori sulit dan memiliki kelayakan terdapat pada nomor 7,
13, 24, 28, 33, 34, dan 35. Kesulitan tersebut dibuktikan dengan terdapat mahasiswa berjumlah 231 dari jumlah total 336 mahasiswa tidak dapat menjawab dengan benar
ketujuh butir soal tersebut. Soal nomor 8 dikatakan tidak layak karena masuk dalam kategori sangat sulit karena terdapat 42 mahasiswa dari jumlah total 48 orang
mahasiswa yang tidak dapat menjawab dengan benar butir soal tersebut. Butir soal berkategori sedang dan memiliki kelayakan terdapat pada nomor
4, 5, 6, 9, 10, 18, 19, 21, 22, 23, 25, 26, 32, 36, 37, 38, dan 39. Sejumlah 414 mahasiswa menjawab butir soal dengan benar dan sebanyak 402 mahasiswa salah
memilih jawaban dalam menjawab butir soal tersebut. Hal yang diharapkan sebenarnya jumlah total jawaban mencapai 816 mahasiswa. Butir soal mudah
dengan kategori layak terdapat pada nomor 1, 3, 12, 14, 15, 17, 20, 27, 29, dan 31. Terdapat 344 mahasiswa yang dapat menjawab butir soal tersebut dengan mudah
meskipun 136 mahasiswa menjawab salah dalam butir soal tersebut. Butir soal yang tidak layak dan masuk ke dalam kategori sangat mudah terdapat pada nomor 2, 11,
16, 30, dan 40. Terdapat 213 mahasiswa dari jumlah total 240 orang mahasiswa yang dapat menjawab dengan benar lima butir soal tersebut.
Data di atas dapat menunjukan indeks tingkat kesulitan tes kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester VI kelas G dan H Pendidikan Bahasa
Sastra Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta masuk dalam kategori
sedangcukup . Peneliti menganalisis soal tes yang dianggap layak ke dalam aspek
membaca pemahaman setelah mengetahui ITK dari soal tes tersebut. Peneliti menentukan aspek membaca pemahaman yaitu, mendefinisikan arti kataistilah,
menangkap makna tersurat, menangkap makna tersirat, menarik kesimpulan isi bacaan, memprediksi maksud penulis, dan mengevaluasi bacaan. Peneliti juga
membuat diagram untuk menjelaskan keenam aspek yang terdapat dalam tes kemampuan membaca pemahaman. Tujuan peneliti membuat diagram tersebut
untuk mengetahui jumlah mahasiswa yang menjawab pertanyaan dengan benar dalam setiap aspek. Jumlah mahasiswa yang menjawab benar tersebut dilakukan
dengan mengalikan jumlah mahasiswa dengan jumlah butir soal tiap aspek. 4.1 Diagram Pie Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman
28 82
122
221 343
89
Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman
Aspek Menangkap ArtiIsilah Aspek Menangkap Makna Tersurat
Aspek Menangkap Makna Tersirat Aspek Menarik Kesimpulan
Aspek Memprediksi Maksud Penulis Aspek Mengevaluasi Bacaan
a. Menangkap Arti KataIstilah