uji validasi akan membantu peneliti menemukan kelebihan dan kelemahan modul pengembangan kebiasaan membaca pemahaman yang telah dibuat. Lembar uji
validasi ini akan diberikan kepada ahli yaitu dosen mata kuliah membaca. Dosen akan memberikan penilaian terhadap produk yang dihasilkan peneliti berdasarkan
tiga aspek penilaian, yaitu 1 aspek penyajian, 2 aspek kelayakan materi modul, dan 3 aspek bahasa. Kisi-kisi dalam lembar uji validasi dapat dilihat pada
lampiran 3 tabel 3.6. Lembar uji coba produk berupa penilaian modul pengembangan kebiasaan
membaca pemahaman diberikan kepada mahasiswa sebagai pengguna modul. Angket uji coba produk akan membantu peneliti menemukan kelebihan dan
kelemahan modul pengembangan kebiasaan membaca pemahaman yang telah dibuat. Lembar uji coba produk akan diberikan 5 mahasiswa sebagai perwakilan
dari keseluruhan jumlah responden. Mahasiswa akan memberikan penilaian terhadap produk yang dihasilkan peneliti berdasarkan tiga aspek penilaian, yaitu 1
aspek penyajian, 2 aspek kelayakan materi modul, dan 3 aspek bahasa. Kisi-kisi lembar uji coba produk dapat dilihat pada lampiran 3 tabel 3.7.
c. Wawancara
Wawancara interview merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan dan tanya-jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan
responden untuk mencapai tujuan tertentu Zainal 2011: 233. Peneliti melakukan wawancara langsung kepada orang yang diwawancarai tanpa melalui perantara.
Peneliti melakukan teknik wawancara yang ditujukan kepada mahasiswa semester PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VI kelas G dan H Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun akademik 20152016 yang mendapatkan nilai tes
kemampuan membaca pemahaman yang tinggi terkait dan faktor membaca pemahaman mahasiswa yang bersangkutan. Rambu-rambu wawancara dapat dilihat
pada lampiran 3 tabel 3.5.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
mudah Arikunto, 2006: 134. Instrumen dalam penelitian ini yaitu tes dan nontes. Instrumen tes yang diberikan kepada mahasiswa yaitu tes membaca pemahaman
untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman mahasiswa. Instrumen nontes terdiri dari observasi, angket kuesioner, dan wawancara yang diberikan
kepada mahasiswa.
3.5.1 Instrumen Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan membaca pemahaman berupa pertanyaan-pertanyaan dari bacaan yang memiliki 6 aspek
membaca pemahaman. Instrumen tes kemampuan membaca pemahaman terdapat pada lampiran 12.
3.5.2 Instrumen Non Tes
Instrumen nontes berupa observasi, angket kuesioner, dan wawancara. Instrumen nontes berupa observasi digunakan sebagai alat untuk mengamati
keterlibatan sikap dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan proses perkuliahan. Instrumen nontes berupa angket kuesioner digunakan untuk mengetahui 1
analisis kebutuhan pengembangan kebiasaan membaca mahasiswa terkait modul pengembangan kebiasaan membaca pemahaman, 2 faktor yang memengaruhi
kemampuan membaca pemahaman mahasiswa, 3 hasil validasi ahli modul pengembangan kebiasaan membaca pemahaman oleh dosen ahli, dan 4 hasil uji
coba produk berupa modul pengembangan kebiasaan membaca pemahaman oleh mahasiswa. Instrumen nontes berupa wawancara digunakan untuk mengetahui
faktor membaca dominan yang dimiliki mahasiswa.
a. Lembar Observasi
Observasi merupakan cara untuk mendapatkan informasi dengan cara mengamati objek secara cermat dan terencana Nurgiyantoro, 2010: 93. Instrumen
observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui perilaku dan aktivitas dosen serta mahasiswa dalam proses perkuliahan yang sedang berlangsung.
Instrumen observasi yang akan digunakan untuk mengobservasi proses perkuliahan di dalam kelas terdapat pada lembar lampiran 4.
b. Lembar Angket
Lembar angket merupakan instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus
dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya Zainal, 2011: 228. Instrumen berupa angket kebutuhan yang terdiri dari angket analisis kebutuhan
pengembangan kebiasaan membaca pemahaman, faktor membaca pemahaman, angket penilaian validasi produk oleh dosen ahli, dan angket penilaian uji coba
produk oleh mahasiswa.
1. Angket Kebutuhan
Peneliti menggunakan angket kebutuhan untuk memperoleh informasi dari mahasiswa semester VI kelas G dan H Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun akademik 20152016 tentang kebutuhan produk berupa modul pengembangan kebiasaan membaca
pemahaman. Angket kebutuhan berupa analisis kebutuhan pengembangan kebiasaan membaca pemahaman dan faktor-faktor yang memengaruhi membaca
pemahaman mahasiswa. Data yang diperoleh dari analisis kebutuhan digunakan sebagai pedoman untuk merancang dan menyusun modul pengembangan kebiasaan
membaca pemahaman. Angket kebutuhan berupa faktor membaca digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi membaca pemahaman. Instrumen
angket kebutuhan mahasiswa terhadap kebutuhan modul pengembangan kebiasaan membaca dapat dilihat pada lampiran 6 instrumen angket faktor membaca
pemahaman dapat dilihat pada lampiran 9. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Angket Penilaian Validasi Produk dan Uji Coba Produk
Peneliti menggunakan angket penilaian validasi produk sebagai alat untuk menilai kualitas modul pengembangan kebiasaan membaca pemahaman. Angket
penilaian produk pengembangan ditujukan kepada ahli yaitu dosen mata kuliah membaca intensif Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Peneliti juga
memberikan penilaian produk kepada mahasiswa secara terbatas setelah melakukan ujicoba terhadap produk. Instrumen penilaian produk validasi ahli dapat dilihat
pada lampiran 21 dan instrumen penilaian uji coba produk mahasiswa pada lampiran 23.
c. Lembar Wawancara