Faktor Suasana Lingkungan dan Waktu

karena mahasiswa gelisah di saat ingin membaca tetapi tidak tersedia bahan bacaan. Selanjutnya, sebanyak 8 mahasiswa tidak memiliki pilihan atau 16,67 mahasiswa dikategorikan rendah dan tidak memiliki jawaban.

c. Faktor Suasana Lingkungan dan Waktu

Suasana lingkungan dan waktu merupakan faktor eksternal yang dapat memengaruhi membaca pemahaman seseorang. Membaca di tempat yang tenang dan nyaman akan mendukung dan memudahkan pembaca untuk memahami isi bacaan. Sebaliknya, jika membaca di tempat yang berisik dan ramai membuat pembaca sulit untuk memahami isi bacaan. Berkaitan dengan angket penelitian, terdapat dua subindikator faktor suasana lingkungan dan waktu yaitu 1 pergi ke perpustakaan untuk membaca jika ada masalah yang perlu diselesaikan, dan 2 jadwal membaca sering terganggu, jika tiba-tiba ada orang yang datang bertamu. Berdasarkan hasil angket faktor yang memengaruhi membaca pemahaman dapat disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4.19 Faktor Suasana Lingkungan dan Waktu No. Subindikator Rentang Skor 3 S 2 TS 1 TMP 1. Saya ke perpustakaan untuk membaca jika ada masalah yang perlu diselesaikan. 38 9 1 2. Jadwal membaca saya sering terganggu, jika tiba-tiba ada orang yang datang bertamu. 44 3 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan tabel 4.19 yang terdiri dari dua subindikator faktor suasana lingkungan dan waktu dengan jumlah responden 48 mahasiswa, masing-masing subindikator dapat dijelaskan sebagai berikut. Subindikator pertama, “Saya ke perpustakaan untuk membaca jika ada masalah yang perlu diselesaikan.” Terdapat 38 mahasiswa memilih setuju, sehingga sebanyak 38 mahasiswa dengan persentase 79,17 mahasiswa termasuk dalam kategori tinggi dan dipandang sebagai sikap positif, karena mahasiswa pergi ke perpustakaan untuk membaca jika ada masalah yang perlu diselesaikan. Akan tetapi, sebanyak 9 mahasiswa memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 9 mahasiswa atau 18,75 mahasiswa termasuk dalam kategori rendah dan dipandang sebagai sikap negatif, karena mahasiswa tidak pergi ke perpustakaan untuk membaca jika ada masalah yang perlu diselesaikan. Selanjutnya, sebanyak 1 mahasiswa tidak memiliki pilihan atau 2,08 mahasiswa dikategorikan rendah dan tidak memiliki jawaban. Subindikator kedua, “Jadwal membaca saya sering terganggu, jika tiba-tiba ada orang yang datang bertamu.” Terdapat 44 mahasiswa memilih setuju, sehingga sebanyak 44 mahasiswa dengan persentase 91,67 mahasiswa termasuk dalam kategori tinggi dan dipandang sebagai sikap positif, karena mahasiswa memiliki kesadaran jadwal membaca sering terganggu, jika tiba-tiba ada orang yang datang bertamu. Akan tetapi, sebanyak 3 mahasiswa memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 3 mahasiswa atau 6,25 mahasiswa termasuk dalam kategori rendah dan dipandang sebagai sikap negatif, karena mahasiswa belum memiliki kesadaran jadwal membaca sering terganggu, jika tiba-tiba ada orang yang datang bertamu. Selanjutnya, sebanyak 1 mahasiswa tidak memiliki pilihan atau 2,08 mahasiswa dikategorikan rendah dan tidak memiliki jawaban.

d. Faktor Teks