negatif, karena mahasiswa belum memiliki kesadaran tingkat intelegensi tidak begitu penting, jika tekun dan rajin membaca pasti dapat memahami isi bacaan.
Selanjutnya, sebanyak 5 mahasiswa tidak memiliki pilihan atau 10,42 mahasiswa dikategorikan rendah dan tidak memiliki jawaban.
4.2.3.2 Analisis Faktor Eksternal Kemampuan Membaca Pemahaman
Faktor eksternal membaca adalah faktor yang memengaruhi membaca pemahaman dan berasal dari luar diri seseorang. Faktor ekternal yang dominan
memengaruhi kmampuan membaca adalah a faktor kesulitan bacaan, b faktor latar belakang sosial ekonomi keluarga, c faktor suasana lingkungan dan waktu,
d faktor teks, e faktor kuatnya pengaruh budaya lisan, dan f faktor kuatnya pengaruh televisi. Analisis faktor eksternal dapat dideskripsikan sebagai berikut.
a. Faktor Kesulitan Bacaan
Faktor kesulitan bacaan dialami pembaca ketika bacaan tidak berkaitan dengan bidang yang dipelajarinya. Hal tersebut dapat membuat mahasiswa mengalami
kesulitan dalam memahami isinya. Berkaitan dengan angket penelitian, terdapat dua subindikator faktor kesulitan bacaan yaitu 1 bacaan yang tidak berkaitan
dengan bidang yang dipelajari sering mengalami kesulitan untuk memahami isinya dan 2 meskipun berkaitan dengan bidang ilmu yang dipelajari, kadang-kadang
mengalami kesulitan untuk memahami isi bacaan. Berdasarkan hasil angket faktor yang memengaruhi membaca pemahaman dapat disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.17 Faktor Kesulitan Bacaan
No. Subindikator
Rentang Skor 3
S 2
TS 1
TMP 1.
Bacaan yang tidak berkaitan dengan bidang yang saya pelajari, saya sering mengalami kesulitan untuk
memahami isinya. 31
14 3
2. Meskipun berkaitan dengan bidang ilmu yang saya
pelajari, kadang-kadang saya mengalami kesulitan untuk memahami isi bacaan.
39 6
3
Berdasarkan tabel 4.17 yang terdiri dari dua subindikator faktor kesulitan, dengan jumlah responden 48 mahasiswa, masing-masing subindikator dapat
dijelaskan sebagai berikut. Subindikator pertama, “Bacaan yang tidak berkaitan dengan bidang yang saya
pelajari, saya sering mengalami kesulitan untuk memahami isinya.” Terdapat 31 mahasiswa memilih setuju, sehingga sebanyak 31 mahasiswa dengan persentase
64,58 mahasiswa termasuk dalam kategori cukup dan dipandang sebagai sikap negatif, karena mahasiswa mengalami kesulitan untuk memahami isi bacaan
meskipun tidak berkaitan dengan bidang yang dipelajarinya. Akan tetapi, sebanyak 14 mahasiswa memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 14 mahasiswa atau 29,17
mahasiswa termasuk dalam kategori rendah dan dipandang sebagai sikap positif, karena mahasiswa tidak memiliki kesulitan untuk memahami bacaan yang tidak
berkaitan dengan bidang yang dipelajari. Selanjutnya, sebanyak 3 mahasiswa tidak memiliki pilihan atau 6,25 mahasiswa dikategorikan rendah dan tidak memiliki
jawaban. Subindikator kedua, “Meskipun berkaitan dengan bidang ilmu yang saya
pelajari, kadang- kadang saya mengalami kesulitan untuk memahami isi bacaan.”
Terdapat 39 mahasiswa memilih setuju, sehingga sebanyak 39 mahasiswa dengan persentase 81,25 mahasiswa termasuk dalam kategori tinggi dan dipandang
sebagai sikap negatif, karena meskipun berkaitan dengan bidang ilmu yang dipelajari, mahasiswa seharusnya tidak mengalami kesulitan dalam memahami isi
bacaan. Akan tetapi, sebanyak 6 mahasiswa memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 6 mahasiswa atau 12,5 mahasiswa termasuk dalam kategori rendah dan
dipandang sebagai sikap positif, karena mahasiswa tidak mengalami kesulitan ketika memahami isi bacaan yang berkaitan dengan bidang ilmu yang dipelajari.
Selanjutnya, sebanyak 3 mahasiswa tidak memiliki pilihan atau 6,25 mahasiswa dikategorikan rendah dan tidak memiliki jawaban.
b. Faktor Latar Belakang Sosial Ekonomi Keluarga