Indikator Rutinitas Membaca HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

mahasiswa termasuk dalam kategori tinggi dan dipandang sebagai sikap positif, karena ketika mahasiswa mempunyai waktu luang selalu menyempatkan diri untuk membaca buku. Akan tetapi, sebanyak 9 mahasiswa memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 9 mahasiswa dengan persentase 18,75 mahasiswa termasuk dalam kategori rendah dan dipandang sebagai sikap negatif, karena mahasiswa belum mempunyai waktu luang dan menyempatkan diri untuk membaca buku. Selanjutnya, sebanyak 6 mahasiswa tidak memiliki pilihan atau 12,5 mahasiswa dikategorikan rendah dan tidak memiliki jawaban. Subindikator kelima, “Saya sering mengunjungi perpustakaan untuk membaca”. Terdapat 30 mahasiswa memilih setuju, sehingga sebanyak 30 mahasiswa dengan persentase 62,5 mahasiswa termasuk dalam kategori cukup dan dipandang sebagai sikap positif, karena mahasiswa sudah memiliki kesadaran mengunjungi perpustakaan untuk membaca. Akan tetapi, sebanyak 9 mahasiswa memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 9 mahasiswa dengan persentase 18,75 mahasiswa termasuk dalam kategori rendah dan dipandang sebagai sikap negatif, karena mahasiswa belum memiliki kesadaran mengunjungi perpustakaan untuk membaca. Selanjutnya, sebanyak 9 mahasiswa tidak memiliki pilihan atau 18,75 mahasiswa dikategorikan rendah dan tidak memiliki jawaban.

e. Indikator Rutinitas Membaca

Rutinitas membaca dapat membuat mahasiswa memiliki jadwal kegiatan membaca secara teratur. Semakin rutin kegiatan membaca yang dimiliki mahasiswa maka akan semakin tinggi pula kebiasaan membaca yang tumbuh dalam diri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mereka. Terdapat lima subindikator yang termasuk dalam indikator rutinitas membaca, yaitu 1 memiliki jadwal membaca secara teratur di setiap hari, 2 memiliki bacaan rutin setiap minggu, 3 memiliki target untuk membaca beberapa buku dalam sebulan, 4 menyempatkan untuk membaca minimal 10 menit di setiap pagi, 5 mempersiapkan buku-buku yang akan saya baca di tempat yang mudah dijangkau, 6 selalu menggunakan strategi tertentu ketika melakukan aktivitas membaca buku, serta 7 menghubungkan kata demi kata dan menghubungkan makna dengan pengetahuan yang dimiliki ketika tidak memahami informasi yang diperoleh. Berdasarkan hasil angket analisis kebutuhan pengembangan kebiasaan membaca dapat disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4.6 Rutinitas Membaca No. Subindikator Rentang Skor 3 S 2 TS 1 TMP 1. Saya memiliki jadwal membaca secara teratur di setiap hari. 13 21 14 2. Saya selalu memiliki bacaan rutin setiap minggu. 19 16 13 3. Saya memiliki target untuk membaca beberapa buku dalam sebulan. 22 16 10 4. Saya selalu menyempatkan untuk membaca minimal 10 menit di setiap pagi. 25 11 12 5. Saya mempersiapkan buku-buku yang akan saya baca di tempat yang mudah dijangkau. 38 5 5 6. Saya selalu menggunakan strategi tertentu ketika melakukan aktivitas membaca buku. 32 10 6 7. Saya selalu menghubungkan kata demi kata dan menghubungkan makna dengan pengetahuan yang dimiliki ketika saya tidak memahami informasi yang diperoleh. 35 9 4 Berdasarkan tabel 4.6 yang terdiri dari tujuh subindikator rutinitas membaca dengan jumlah responden 48 mahasiswa, masing-masing subindikator dapat dijelaskan sebagai berikut. Subindikator pertama, “Saya memiliki jadwal membaca secara teratur di setiap hari”. Terdapat 13 mahasiswa memilih setuju, sehingga sebanyak 13 mahasiswa dengan persentase 27,08 mahasiswa termasuk dalam kategori rendah dan dipandang sebagai sikap positif, karena mahasiswa memiliki kesadaran untuk membuat jadwal membaca secara teratur di setiap hari. Akan tetapi, sebanyak 21 mahasiswa memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 21 mahasiswa dengan persentase 43,75 mahasiswa termasuk dalam kategori cukup dan dipandang sebagai sikap negatif, karena mahasiswa belum memiliki kesadaran untuk membuat jadwal membaca secara teratur di setiap hari. Selanjutnya, sebanyak 14 mahasiswa tidak memiliki pilihan atau 29,17 mahasiswa dikategorikan rendah dan tidak memiliki jawaban. Subindikator kedua, “Saya selalu memiliki bacaan rutin setiap minggu.” Terdapat 19 mahasiswa memilih setuju, sehingga sebanyak 19 mahasiswa dengan persentase 39,58 mahasiswa termasuk dalam kategori cukup dan dipandang sebagai sikap positif, karena mahasiswa memiliki kesadaran untuk bacaan rutin setiap minggu. Akan tetapi, sebanyak 16 mahasiswa memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 16 mahasiswa dengan persentase 33,34 mahasiswa termasuk dalam kategori cukup dan dipandang sebagai sikap negatif, karena mahasiswa belum memiliki bacaan rutin setiap minggu Selanjutnya, sebanyak 13 mahasiswa tidak memiliki pilihan atau 27,08 mahasiswa dikategorikan rendah dan tidak memiliki jawaban. Subindikator ketiga, “Saya memiliki target untuk membaca beberapa buku dalam sebulan.” Terdapat 22 mahasiswa memilih setuju, sehingga sebanyak 22 mahasiswa dengan persentase 45,83 mahasiswa termasuk dalam kategori cukup dan dipandang sebagai sikap positif, karena mahasiswa memiliki target untuk membaca beberapa buku dalam sebulan. Akan tetapi, sebanyak 16 mahasiswa memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 16 mahasiswa dengan persentase 33,34 mahasiswa termasuk dalam kategori cukup dan dipandang sebagai sikap negatif, karena mahasiswa belum memiliki target untuk membaca beberapa buku dalam sebulan. Selanjutnya, sebanyak 10 mahasiswa tidak memiliki pilihan atau 20,83 mahasiswa dikategorikan rendah dan tidak memiliki jawaban. Subi ndikator keempat, “Saya selalu menyempatkan untuk membaca minimal 10 menit di setiap pagi.” Terdapat 25 mahasiswa memilih setuju, sehingga sebanyak 25 mahasiswa dengan persentase 52,08 mahasiswa termasuk dalam kategori cukup dan dipandang sebagai sikap positif, karena mahasiswa memiliki kesadaran untuk menyempatkan membaca minimal 10 menit di setiap pagi. Akan tetapi, sebanyak 11 mahasiswa memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 11 mahasiswa dengan persentase 22,92 mahasiswa termasuk dalam kategori rendah dan dipandang sebagai sikap negatif, karena mahasiswa belum memiliki kesadaran untuk menyempatkan membaca minimal 10 menit di setiap pagi. Selanjutnya, sebanyak 12 mahasiswa tidak memiliki pilihan atau 25 mahasiswa dikategorikan rendah dan tidak memiliki jawaban. Subindikator kelima, “Saya mempersiapkan buku-buku yang akan saya baca di tempat yang mudah dijangkau.” Terdapat 38 mahasiswa memilih setuju, sehingga sebanyak 38 mahasiswa dengan persentase 79,18 mahasiswa termasuk dalam kategori tinggi dan dipandang sebagai sikap positif, karena mahasiswa memiliki kesadaran untuk mempersiapkan buku-buku yang akan dibaca di tempat yang mudah dijangkau. Akan tetapi, sebanyak 5 mahasiswa memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 5 mahasiswa dengan persentase 10,41 mahasiswa termasuk dalam kategori rendah dan dipandang sebagai sikap negatif, karena mahasiswa belum memiliki kesadaran untuk mempersiapkan buku-buku yang akan dibaca di tempat yang mudah dijangkau. Selanjutnya, sebanyak 5 mahasiswa tidak memiliki pilihan atau 10,41 mahasiswa dikategorikan rendah dan tidak memiliki jawaban. Subindikator keenam, “Saya selalu menggunakan strategi tertentu ketika melakukan aktivitas membaca buku.” Terdapat 32 mahasiswa memilih setuju, sehingga sebanyak 32 mahasiswa dengan persentase 66,67 mahasiswa termasuk dalam kategori cukup dan dipandang sebagai sikap positif, karena mahasiswa sudah menggunakan strategi tertentu ketika melakukan aktivitas membaca buku. Akan tetapi, sebanyak 10 mahasiswa memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 10 mahasiswa dengan persentase 20,83 mahasiswa termasuk dalam kategori rendah dan dipandang sebagai sikap negatif, karena mahasiswa belum menggunakan strategi tertentu ketika melakukan aktivitas membaca buku. Selanjutnya, sebanyak 6 mahasiswa tidak memiliki pilihan atau 12,5 mahasiswa dikategorikan rendah dan tidak memiliki jawaban. Subindikator ketujuh, “Saya selalu menghubungkan kata demi kata dan menghubungkan makna dengan pengetahuan yang dimiliki ketika saya tidak memahami informasi yang diperoleh.” Terdapat 35 mahasiswa memilih setuju, sehingga sebanyak 35 mahasiswa dengan persentase 72,92 mahasiswa selalu menghubungkan kata demi kata dan menghubungkan makna dengan pengetahuan yang dimiliki ketika tidak memahami informasi yang diperoleh. Akan tetapi, sebanyak 9 mahasiswa memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 9 mahasiswa dengan persentase 18,75 mahasiswa termasuk dalam kategori rendah dan dipandang sebagai sikap negatif, karena mahasiswa belum menghubungkan kata demi kata dan menghubungkan makna dengan pengetahuan yang dimiliki ketika tidak memahami informasi yang diperoleh. Selanjutnya, sebanyak 4 mahasiswa tidak memiliki pilihan atau 8,33 mahasiswa dikategorikan rendah dan tidak memiliki jawaban.

f. Indikator Manfaat Membaca Buku