Keping-Keping Darah Trombosit Fungsi dan Komposisi Darah

110 Bab 5 Sistem Peredaran Darah Pada plasma darah terdapat tromboplastinogen yang merupakan salah satu komponen globulin, zat ini diaktifkan oleh enzim tromboplastinogenase menjadi tromboplastin. Sementara itu pada plasma darah terdapat pula protrombin yang dihasilkan hati dengan bantuan vitamin K. Protrombin hanya dapat berperan dalam proses pembekuan darah jika telah diaktifkan menjadi enzim trombin. Untuk mengaktifkannya dibutuhkan pula tromboplastin dan ion kalsium Ca 2+ . platelet pecah tromboplastinogenase tromboplastinogen tromboplastin protrombin tromblin fibrinogen fibrin sel-sel darah darah beku Gambar 5.4 Proses pembekuan darah. Sumber: Biology, 1999 2 Protombin trombin Tromboplastin + Ca ++ 3 Fibrinogen Fibrin Trombin Peranan enzim trombin ialah mengubah fibrinogen, yaitu salah satu protein darah yang larut dalam plasma darah menjadi fibrin berbentuk jalinan serat-serat halus yang akan menjaring sel-sel darah. Dengan demikian, terjadilah gumpalan darah pada bagian pembuluh darah yang rusak dan gumpalan ini menghalangi darah agar tidak ke luar dari pembuluh tersebut. Proses pembekuan darah tidak akan terjadi jika salah satu dari faktor- faktor antihaemofili tidak tersedia. Artinya pendarahan tidak dapat dihentikan atau dikenal sebagai hemofilia . Namun, jika proses pembekuan terjadi di dalam pembuluh darah maka gumpalan darah embolus dapat menyumbat pembuluh-pembuluh darah. Keadaan yang disebut embolisme ini menghambat pemberian zat-zat makanan dan oksigen bagi jaringan sehingga dapat menyebabkan kematian jaringan tersebut. 1 Keping Darah + sel-sel yang rusak tromboplastin Faktor-faktor dalam darah Pembekuan 4 Pembentukan bekuan 111 Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI Pada keadaan yang normal, darah yang keluar dari pembuluh darah akan mengalami proses pembekuan. Namun, darah yang diambil dari seseorang untuk dipindahtugaskan harus diupayakan agar tidak membeku, salah satu cara di antaranya, yaitu dengan menambahkan senyawa organik tertentu, misalnya natrium sitrat yang akan mengikat ion Ca 2+ sehingga menghambat pembekuan trombin. Selain itu, perlu juga penyimpanan pada ruang bersuhu rendah agar enzim-enzim yang berperan sebagai faktor antihemofili tidak berfungsi.

C. Alat-Alat Peredaran Darah

1. Jantung

Seperti halnya pada mamalia yang lain, jantung manusia berada di dalam rongga dada dan terbungkus oleh dua lapis selaput perikardium . Di antara kedua lapisan tersebut terdapat cairan yang berfungsi untuk mencegah gesekan permukaan luar jantung dengan organ-organ lainnya karena gerak jantung yang terus-menerus sebagai pemompa darah. Jantung manusia terdiri dari empat ruang yang masing-masing berhubungan dengan pembuluh-pembuluh darah. Pada serambi kiri terdapat empat muara pembuluh vena pulmonalis yang mengalirkan darah dari paru-paru, sedangkan pada serambi kanan terdapat dua muara pembuluh vena cava superior yang mengalirkan darah dari tubuh bagian bawah. Sementara itu, bilik kiri berhubungan dengan satu pembuluh nadi besar aorta yang cabang-cabangnya mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh. Bilik kanan berhubungan dengan arteri pulmonalis yang mengalirkan darah ke paru- paru. Gambar 5.5 Bilik jantung dan bagian-bagiannya. vena cava superior serambi kanan serambi kiri bilik kiri bilik kanan vena cava inferior aort a arteri ke paru-paru arteri pulmonalis vena dari paru-paru vena pulmonalis Sumber: The Big Book of Knowledge, 2002 112 Bab 5 Sistem Peredaran Darah Ruang-ruang jantung sebelah kiri dibatasi oleh sekat pemisah septum terhadap ruang-ruang sebelah kanan, tetapi sekat pemisah antara serambi kanan dengan serambi kiri pada fetus masih terdapat lubang yang disebut foramen ovale dan akan tertutup dengan sendirinya kurang lebih 10 hari setelah kelahiran. Antara serambi kiri dengan bilik kiri dijaga oleh katup berkelopak dua yang disebut katup bikuspid atau katup mital, antara serambi kanan dengan bilik kanan dijaga oleh katup berkelopak tiga trikuspid . Katup-katup tersebut diperkuat oleh serat-serat korda tendinae , sehingga katup hanya dapat terbuka ke arah bilik. Katup-katup lainnya ialah katup semilunar yang berbentuk bulan sabit, yaitu katup antara bilik kiri dengan aorta, serta katup antara bilik kanan dengan arteri pulmonalis. Dinding jantung terdiri dari otot-otot jantung miokardium yang memiliki kemampuan berkontraksi sehingga menjadikan jantung dapat berdenyut seumur hidup dan tentu membutuhkan energi. Untuk itu, zat-zat makanan dan oksigen harus disediakan terus-menerus. Hal ini dilakukan melalui pembuluh darah yang khusus melayani otot-otot jantung saja, yaitu arteri koronaria yang bercabang ke seluruh bagian jantung. Jika pembuluh nadi yang merupakan percabangan dari aorta ini tersumbat atau menyempit maka kerja otot jantung akan terganggu atau bahkan terhenti, keadaan ini disebut infra miokardium yang dapat menyebabkan kematian mendadak. Gambar 5.6 Skema diastol dan sistol pada jantung. serambi kanan serambi kiri bilik kiri bilik kanan nodus A – V nodus S – A Diastol Sistol Kemampuan jantung untuk berdenyut dipicu oleh suatu jaringan tertentu yang disebut nodus sinoatrial nodus S pada dinding atas serambi kanan. Impuls yang ditimbulkan nodus S-A disebarkan ke seluruh otot serambi sehingga otot-otot serambi berkontraksi yang menyebabkan darah dari serambi masuk ke bilik. Sementara itu, impuls dari nodus S–A perlahan-lahan mencapai nodus atrioventikular nodus A–V yang terletak di bagian bawah sekat serambi. Kemudian diteruskan melalui berkas His yang bercabang dua, satu cabang menuju otot bilik kiri dan cabang yang lain menuju otot bilik kanan. Masing-masing cabang tersebut membentuk ranting-ranting ke seluruh otot bilik. Impuls tersebut menyebabkan otot-