Respirasi I nternal Pengertian Pernapasan

151 Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI dibatasi oleh pleura yang sangat elastis. Demikian pula dengan dinding rongga dada bagian dalam, dibatasi oleh pleura. Di antara pleura paru-paru dengan pleura rongga dada terdapat cairan intrapleura. Tekanan intrapleura lebih rendah daripada tekanan udara luar. Hal ini memudahkan pemasukan volume udara ke rongga dada. Sebelum memasuki rongga dada, udara masuk ke rongga hidung. Di sini rambut hidung menyaring partikel kotoran, debu, atau serangga kecil. Selanjutnya, udara dihangatkan, dilembap- kan agar oksigen terlarut, dan dibersihkan sekali lagi oleh mukus lendir yang terdapat di permukaan dinding rongga hidung. Membran mukosa yang terdapat di sepanjang rongga hidung sangat banyak mengandung serabut saraf dan pembuluh darah. Keadaan ini sekaligus untuk mendeteksi gas kimiawi yang berasal dari bau- bauan. Dalam hal ini hidung berperan sebagai alat indra. Selanjutnya, udara yang telah hangat dan lembab memasuki faring, sebuah saluran sepanjang kurang lebih 10 cm. Faring merupakan penghubung antara rongga mulut, kerongkongan, dan rongga hidung. Meskipun faring merupakan tempat bertemunya saluran pencernaan esofagus, dari mulut ke lambung dengan saluran udara trakea, dari hidung ke paru-paru, tidak terdapat masalah yang menyebabkan makanan salah masuk ke tenggorokan atau udara masuk ke kerongkongan, sebab terdapat mekanisme refleks yang mengatur penyalurannya. Jika kita menelan sesuatu, jalan masuk udara ke faring tertutup. Anak tekak atau uvula melipat ke belakang dan menutup bagian atas faring. Sebaliknya jika menarik napas, uvula bergerak ke tempat semula. Dengan demikian, antara saluran pernapasan dan saluran pencernaan tidak saling mengganggu. Namun, adakalanya ketika kita makan sambil berbicara, makanan secara tidak sengaja masuk ke saluran pernapasan sehingga menyebabkan peristiwa tersedak. Saat terjadinya peristiwa tersedak, tubuh akan berusaha untuk mengeluarkan kembali makanan yang masuk secara refleks. Mekanisme menelan dan bernapas diatur sedemikian rupa oleh katup epiglotis serta gerakan ke atas oleh laring sewaktu menelan sehingga saluran ke rongga hidung tertutup rapat dan berjalan normal kembali. Tokoh Pernapasan dan Pembakaran John Mayow 1640- 1679, seorang ahli hukum I nggris yang kemudian menj adi dokt er, melakukan banyak penelit ian Sumber: Jendela I PTEK 6, 2000 mengenai pernapasan. I a membukti- kan b ah w a ot ot - ot ot d ad a d an d i af r ag m a m em b u at p ar u - p ar u menegang dan mengembang seperti pom pa angin saat m em asukkan udara. I a juga menunjukkan bahwa p en g elu ar an n ap as m er u p ak an proses yang tak melibatkan otot-otot, tetapi disebabkan oleh kemampuan paru-paru mengempis secara alami. Dengan m em asukkan binat ang- binatang dan api ke dalam gelas yang tertutup rapat sendiri-sendiri atau ber- sama-sama, Mayow mendemonstrasi- kan bahwa mereka menggunakan sejumlah zat tertentu dari udara yang sama; membuat pernapasan seperti pembakaran. Zat tertentu tersebut, di kemudian hari diidentifikasikan dan diberi nama oksigen.